10 Pemahaman Menulis Menurut Para Hebat Dan Kbbi



10 Pengertian Menulis Dari Para Ahli – Pengertian menulis memiliki makna beragam. Tergantung dari siapa yang mengartikan.





Secara lazim pengertian menulis adalah menuangkan ide, inspirasi dan pertimbangan dalam suatu tulisan. Meskipun menulis dianggap selaku kegiatan yang menyedot fokus, namun ternyata banyak juga loh yang ingin menjadi seorang penulis. 





Memang menjadi seorang penulis itu tidak sekedar mempunyai niat dan impian. Tetapi juga mesti memahami terlebih dulu makna menulis. Fungsinya supaya lebih mampu mendalami dan bisa fokus lagi dalam menuangkan ide dan gagasan.





Bagaimanapun juga, impian menulis mempunyai tingkat kemanfaatan yang besar. Tidak hanya berfaedah bagi penulis itu sendiri, namun juga berfaedah bagi pembaca itu sendiri. 





Kembali focus membicarakan wacana pengertian menulis, memang akan banyak kombinasi maknanya. Tentu saja dari pendapat satu dengan pendapat yang lain berlainan-beda.





Maka dari itu, pada kesempatan kali ini saya akan membahas beberapa pemahaman menulis berdasarkan perspektif para hebat. Langsung saja, simak ulasan berikut. 





Pengertian Menulis Menurut KKBI 





KBBI mengartikan lebih sederhana wacana menulis. Makara menulis itu mirip halnya penulis menulis surat. Saat menulis surat. Secara tidak eksklusif kita akan menuangkan maksud, pemikiran , opini dan ilham kita ke dalam rangkaian kalimat.





Membuat kalimat dikala menulis pun juga harus diamati loh. Karena menggunakan kalimat yang tidak efektif, bisa mempersulit pemahaman pembaca. 





ketika seorang penulis menulis dipengaruhi oleh beberapa hal. Selain dipengaruhi oleh isi hati, situasi hati juga dipengaruhi oleh latar belakang si penulis.





Sebagai teladan, misalnya aku, aku suka di dunia tumbuhan dan lulusan psikologi, maka hampir tulisan yang aku tulis tidak jauh-jauh beda dari dua latar belakang saya tersebut. 





Maka dari itu, jika Anda ingin menjadi seorang penulis, tentu saja genre, gaya bahasa dan perspektif yang disampaikan pun juga akan berlainan.





Tergantung latar belakang dan penguasaan ilmu yang Anda miliki. Misalnya anda seorang dosen, maka pembahasan tulisan yang Anda lakukan tidak jauh-jauh dari buku latih, buku pendidikan atau buku acuan. 





Baca juga : Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing





Pengertian Menulis Dari Para Ahli





cara menulis kreatif




1. Hargrove dan Pottet 





Pengertian menulis yang pertama dikemukakan oleh Hargrove dan pottet yang disampaikan dalam Abdurahman, dimana menulis ialah upaya menggambarkan perihal anggapan, ilham, perasaan dalam bentuk simbol.





Simbol yang dimaksud disini yaitu simbol system bahasa penulisan. Bahasa goresan pena inilah yang digadang-gadang selaku media sarana komunikasi (1998:239). 





Dikatakan symbol karena dahulu menulis tidak sekedar disusun dalam susunan kata. Tetapi di jaman dulu bisa juga dibentuk dalam bentuk menciptakan relief, membuat prasasti dan masih banyak lagi.





Baru akhir-tamat ini, bentuk komunikasi tulis bisa ditulis dalam simbol abjad dan menjadi sebuah kalimat.





2. The Liang Gie 





Pengertian menulis menurut The Liang Gie merupakan kegiatan menulis yang memasukan beberapa komponen penting dalam menulis. Kaprikornus tidak sekedar menuangkan ide saja, namun juga mesti mengikuti unsur lain seperti meninjau dari sisi tuturan, wahana dan tatanan. 





Adapun yang dimaksud dengan ide, adalah usulan, pengalaman dan wawasan dari si penulis. Baik yang didapatkan di abad lalu dari pengalamannya sendiri, atau di masa sekarang melalui kajian literatur.





Sedangkan yang dimaksud dengan tuturan adalah upaya untuk mengungkapkan pemikiran dengan mengamati bahasa penyampaian, misalnya ingin memakai bahasa deskriptif, narasi, persuasi, eksposisi ataupun alasan. 





Nah, sedangkan yang dimaksud dengan komponen tatanan adalah memperhatikan diksi atau penyeleksian bahasa. Tentu saja ketika menulis tidak asal menulis, tetapi juga ada seni merangkai goresan pena atau semacamnya semoga penggunaan ejaannya sempurna. Sedangkan wahana lebih ke bentuk alat, misalnya dari segi gramtika, retorika atau dari sisi kosakata. 





3. Tarigan 





Berbeda dengan pendapat Tarigan (1986:21) yang mendefinisikan menulis selaku upaya untuk menciptakan lambang-lambang grafis.





Tentu saja lambang yang dipakai adalah lambang yang sudah banyak diketahui oleh penduduk lazim, berupa tulisan.





Sehingga dari penyatuan lambang-lambang tersebut membentuk sebuah pesan, makna yang gampang dimengerti oleh pembaca. 





4. Lasa HS





Pengertian menulis menurut Lasa HS dalam bukunya Menulis itu segampang ngomong. Secara garis besar ia pun menjelaskan bahwa menulis itu sederhana dan praktis. Sesimpel saat kita ngomong sehari-hari. Ngomong cas cis cus tanpa mesti kesusahan menuangkannya. 





Lasa Hs pun menekankan bahwa menulis itu bukanlah dunia yang angker. Ia pun membagikan kiat biar penulis itu mudah dan tanpa gangguan dalam menuangkan ide. Penulis harus memiliki daya analisis, mutu dan kuantitas bacaan dan penghayatan agar apa yang ingin disampaikan lebih gampang dituangkan. 





Jadi buat kamu yang masih memusingkan dan masih sibuk mencari definisi menulis, rekomendasi aku tidak butuhmemusingkan akan hal tersebut. Segeralah memulai untuk menulis. Tulis apapun yang ingin dituliskan. Karena menulis itu semudah ngomong.





5. Suyitno 





Tidak mampu disangkal kalau ketika ini menulis menjadi kemampuan dasar yang wajib dikuasai oleh mahasiswa. Karena seorang mahasiswa secara tidak pribadi dituntut untuk melaksanakan penelitian ataupun menciptakan peran-peran kuliah yang akrab dengan dunia tulis menulis. Maka dari itu, diharapkan aliran cemerlang dan inspirasi supaya bisa menuangkan ke dalam goresan pena. 





Menurut Suyitno, menulis dapat diartikan selaku upaya menuangkan asumsi, ilmu, inspirasi ide dan pengalaman hidup dari si penulis dalam bahasa tulis. Nah, agar tulisan tersebut mudah dipahami dan mampu membangkitkan emosi, maka penulis harus menulis secara runtut, lezat dibaca, ekspresif, dan mudah dimengerti oleh orang lain. 





6. Anang YB 





Meskipun tidak dengan jelas menjelaskan makna harfiah menulis, tetapi di buku berjudul Guru Writing Berdiri Murid Writing Berlari  ini menawarkan klarifikasi dan citra menulis itu mudah.





Jika di poin-poin sebelumnya telah dibahas bagaimana menulis. Nah, Anang YB menulis itu mudah, semudah kita mengingat dan menuliskan akidah. Seperti yang dikutip berikut. 





Mengenang itu semua keyakinanku akan hal yang satu ini makin bertambah: Brani menulis sejak kecil menciptakan makin percaya akan bakatku!





Dari secuil pesan diatas, mampu saya simpulkan menulis itu seperti halnya kita mengingat. Namannya mengingat, kita tidak perlu susah payah berpikir panjang lebar.





Cukup tuliskan apa yang kita rasakan, apa yang menawan dari ingatan tersebut, apa yang paling menyakitkan dari ingatan tersebut, dan apa yang paling berkesan dari ingatan tersebut. 





Dengan kata lain, kita sekedar menuliskan memory dan perasaan kita dalam sebuah tulisan. Hanya saja, saya kurang sependapat wacana menulis itu sebuah talenta.





Menurut saya, menulis itu sebuah keterampilan yang sesungguhnya semua orang bisa mewujudkannya. Asal orang tersebut memiliki kemauan dan impian untuk berlatih dan berlatih, menulis itu bisa dikuasai oleh siapa saja. 





7. Abdurrahman dan Sumarmo Markam





Berbeda dengan pendapat Abdurrahman yang mengartikan bahwa menulis selaku bentuk metode komunikasi. Inti dari menulis adalah bisa menuangkan pikiran, perasaan dan wangsit melalui lambang bahasa grafis supaya gampang dikenali oleh orang lain.





Begitupun berdasarkan Soemarmo Markam (1989:7) yang juga memaparkan bahwa menulis itu tidak hanya mengungkapkan dalam bentuk simbol semata, namun juga dalam bentuk gambar. 





Baca juga : 11 Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Efektif





8. Akhadyah 





Barangkali kamu masih ajaib dengan nama Akhadiyah, terlepas siapa ia, ada satu pesan tentang definisi menulis. Setidaknya sehabis memahami definisi menulis, kita bisa mengetahui manfaat menulis yang super banyak loh. 





Manfaat menulis diantaranya bisa memperkaya wawasan dan menguatkan kognitif dalam menyimpan berita. Secara tidak eksklusif, kita juga akan sudah biasa bergumuldengan ilham dan gagasan untuk dianalisis dan menjadikan suatu pandangan baru dan penemuan. Termasuk kian memperkaya pemikiran .





Manfaat menulis bagi mahasiswa, tentu saja lebih gampang dalam menjalankan peran. Terutama tugas karya ilmiah, laporan atau membuat skripsi. Setidaknya ketika melaksanakan tugas tersebut, tidak lagi mengalami kesusahan yang berarti ihwal tulis menulis.





Tahukah kamu, bila andal menjadi penulis secara tidak pribadi mampu menjadi penyadap gosip dari orang lain juga loh. Wah, ternyata keren juga ya keuntungannya. 





Fakta lain faedah menulis yaitu membiasakan diri untuk berpikir kritis, objektif dan mempunyai penguasaan kosakata bahasa yang lebih baik. Termasuk juga meningkatkan kesanggupan mengontrol dan mengorganisasi kualitas goresan pena. 





9. Menurut Hernowo 





Pasti kamu yang punya harapan menjadi seorang penulis, sudah tidak asing dengan nama Hernowo yang pernah juga menuliskan wacana tulis menulis.





Pengertian menulis berdasarkan Hernowo yaitu upaya melahirkan perasaan dan pikiran lewat bahasa tulis. Secara garis besar, penulis pun juga menuangkan ilham, ide semoga dibaca oleh orang lain. 





Siapa yang menduga jikalau menulis itu tidak sekedar menulis pesan singkat WA. Tetapi menulis itu syarat akan data, pesan yang kompleksitas. Dari sisi penyampain pun juga harus ditulis secara terstruktur.





Menurut Hernowo, adapun beberapa persyaratan menulis. Pertama, memiliki satu kesatuan ide, kedua, memakai kalimat yang terperinci, tidak menggunakan kalimat berambigu. 





Syarat menulis yang ketiga, dibentuk dalam sebuah paragraf yang bagus. Keempat, menerapkan kaidah ejaan yang benar. Kelima, gunakan kosakata yang mencukupi. Dari kalimat syarat tersebut, harus kamu ketahui dan kuasai bila ingin menjadi seorang penulis. 





Pengertian menulis sebenarnya bukan sesuatu yang merepotkan untuk diketahui. Hemat aku eksklusif, menulis itu seperti halnya Anda menulis status di media social.





Saat menulis status di media social, apa tujuan Anda? Mungkin ingin pamer? Atau sekedar menuangkan inspirasi dan gagasan saja tanpa komplemen lain. 





Dari hasil status yang ditulis pun akan dibaca oleh orang lain. Ada juga yang menulis sekedar share ilmu dan pemikiran . Tentu saja respons dari pembaca pun ada yang sepakat dan ada pula yang tidak sepakat, itu hal yang lumrah. Nah, menulis pun juga demikian. Dengan kata lain, pengertian menulis sesederhana itu. 





Nah, cuma saja permasalahannya mungkin teknis penulisannya. Banyak sebagian orang yang mengalami kesulitan untuk menuangkan gagasan. Bahkan banyak pula loh yang tidak menulis status di media umum, alasannya adalah memang tidak tahu dan resah ingin membuat caption.





Baca juga : Tips Tidak Punya Waktu Menulis





Nah barangkali di kesempatan lain akan saya bahas bagaimana cara menulis. Semoga dengan ulasan perihal pengertian menulis singkat ini berfaedah.





Kontributor : Irukawa Elisa





Referensi : 





Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Kaifa, 2002), hal. 116
The Liang Gie, Pengantar Dunia Karang Mengarang. (Yogyakarta: Liberty, 1992), hal. 17
Lasa HS. 2006. Menulis itu Segampang Ngomong. Yogyakarta: Penerbit Pinus.Anang YB. 2011. Guru Writing Berdiri Murid Writing Berlari. Yogyakarta: Galangpress.



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama