Daftar Isi
Kata baku dan tidak baku mesti dimengerti betul oleh penulis. Sebab ini berhubungan dengan goresan pena yang ada di buku Anda. Memahami kata baku ini mampu membedakan mana tulisan formal dan semi formal. Untuk itu selaku penulis Anda harus dapat membedakan antara kedua kata ini.
Secara umum, kata dalam Bahasa Indonesia ada dua adalah kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata ini dibedakan berdasarkan jenis surat atau laporan yang dibuat selain itu perbedaanya juga dapat dilihat pada saat berkomunikasi terhadap atasan atau berada dalam suatu lembaga resmi yang menggunakan kata baku agar terlihat lebih sopan. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari agar lebih gampang berkomunikasi ialah menggunakan kata tidak baku.
Kata baku umumnya dipakai pada lingkungan formal mirip sekolah, tempat kerja, instansi pemerintahan. Berbeda dengan kata tidak baku yang dipakai dalam aktivitas sehari-hari seperti berbicara dengan sahabat, chatting di sosial media, dan lain-lain.
Namun masih terdapat kesalahan saat menggunakan kedua jenis kata ini. Kesalahan yang terjadi bukan hanya dalam hal berkomunikasi saja melainkan menuliskan sebuah kalimat pada surat atau laporan.
Jika terdapat kesalahan ketika menggunakannya pada waktu mengatakan mungkin tidak terlalu terlihat, namun berbeda halnya pada waktu menuliskan sebuah surat resmi atau laporan. Hal tersebut dapat menjadikan hal yang buruk mirip menghancurkan gambaran seseorang dan terlihat sangat tidak sopan.
Pentingnya Memahami Kata Baku dan Tidak Baku
Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, sebab faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam hukum baku tersebut.
Hal ini tidak lepas dari adanya imbas lingkungan, di mana setiap tempat di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini umumdisebut dengan kata yang tidak baku.
Secara fungsinya, kata baku memiliki beberapa fungsi krusial selaku satu ciri khas bangsa. Fungsi tersebut diantaranya:
1. Sebagai Pemersatu
Fungsi penggunaan kata baku bagi masyarakat Indonesia yakni untuk menghubungkan semua penutur dari aneka macam macam bahasa daerah yang berlawanan-beda. Nah, dengan penggunaan kata baku, bahasa baku dapat dijadikan pemersatu masyarakat-masyarakat daerah menjadi satu bangsa.
2. Sebagai Pemberi Kekhasan
Indonesia mengharuskan setiap kawasan wilayahnya menggunakan bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia selaku bahasa nasional. Nah, melalui fungsi itu, maka bahasa baku dapat memperkuat rasa nasionalisme masyarakat daerah yang bersangkutan.
3. Pembawa Kewibawaan
Bahasa baku juga ikut serta menjinjing wibawa atau prestise seseorang. Fungsi pembawa kewibawaan bersangkutan dengan perjuangan seseorang dalam mencapai kesederajatan dengan peradaban yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri.
Selain fungsi di atas, kata baku di Indonesia telah menjadi satu aturan dalam penulisan surat atau goresan pena resmi. Contoh penggunaan kata baku:
- Membuat surtat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
- Membuat laporan
- Membuat karya ilmiah
- Membuat nota dinas
- Membuat surat lamaran pekerjaan
- Saat musyawarah atau diskusi
- Saat berpidato dan rapat dinas
- Surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga, dan lain sebagainya.
Ya, bagi seorang penutur atau pembicara yang andal berbahasa Indonesia yang bagus dan benar di sebuah penduduk akan mendapatkan wibawa di mata masyarakat tersebut.
Namun sayangnya di tengah komunikasi masyarakat, penggunaan kata tidak baku justru lebih populer. Sedangkan kata baku, lebih sering digunakan untuk acara dan komunikasi formal, kuliah, atau dalam goresan pena sastra dan observasi. Lantas apa sih perbedaan antara kata baku dan tidak baku?
Pengertian Kata Baku
Kata baku yakni kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau aliran bahasa Indonesia yang sudah diputuskan. Pengertian lain dari kata baku ialah sebagai kata yang sudah benar dari segi aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia.
Kaidah Bahasa Indonesia ini diketahui selaku Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau tata bahasa baku. Kata baku biasanya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu goresan pena maupun dalam pengungkapan kata-kata.
Biasanya, kata baku dipakai untuk penulisan ataupun pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi baik dalam sebuah goresan pena atau dalam pengungkapan kata. Penggunaan kata baku ini mengambarkan bahwa Anda menghargai dan menghormati seseorang yang kedudukannya diatas Anda.
Ciri-Ciri Kata Baku
Untuk mengetahui lebih lanjut perihal kata baku, maka Anda juga harus mengetahui bagaimana ciri-ciri kata baku. Ciri dari kata baku sangat berlawanan bahkan dapat ditebak jikalau suatu kata merupakan kata baku. Berikut beberapa ciri-cirinya :
- Kata baku tidak dapat berubah setiap dikala
- Bukan merupakan bahasa percakapan sehari-hari
- Tidak terpengaruh bahasa gila
- Tidak terpengaruh bahasa daerah
- Memiliki sekurang-kurangnyasubjek dan predikat.
- Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang dibutuhkan)
- Kata baku memiliki arti yang pasti tidak rancu
Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku yaitu kata yang digunakan tidak cocok dengan anutan atau kaidah bahasa telah ditentukan.
Biasanya kata tidak baku sering digunakan ketika percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Untuk jenis kata yang satu ini ternyata mampu timbul sebab penggunaan bahasa yang salah dan terus diulang. Beberapa orang tidak mampu membedakan yang mana kata baku atau tidak.
Bahkan, beberapa orang keliru menilai kata yang sering dipakai olehnya ialah kata baku yang tepat kaidah bahasa Indonesia. Hal ini mampu menjadi kebiasaan yang jelek jikalau menggunakan kata-kata secara tidak sempurna. Terdapat faktor lain yang dapat menimbulkan kata-kata tidak baku ialah :
- Menggunakan bahasa tidak mengenali bentuk penulisan dari kata yang beliau maksud.
- Menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata, itulah yang mengakibatkan kata tidak baku senantiasa ada.
- Terpengaruh oleh orang-orang lain.
- Terbiasa / kebiasaan.
Baca juga : Jangan Asal Ketik, Ini 5 Tips Memilih Kata Saat Menulis Buku
Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
Disini akan diterangkan bagaimana ciri-ciri kata tidak baku biar mampu membedakan keduanya. Perbedaan dari kedua kata tersebut dapat dilihat pada ciri-cirinya juga. Berikut merupakan ciri-cirinya :
- Tidak memiliki subjek atau predikat atau keduanya.
- Menggunakan kata-kata, frasa atau bentuk lain yang tidak perlu.
- Dapat terpengaruh bahasa kawasan atau bahasa gila
- Terpengaruh oleh pertumbuhan zaman
- Digunakan dalam pembicaraan santai sehari-hari
- Dapat dibuat oleh siapa pun sesuai keinginannya
- Ejaan yang dipakai tidak tepat atau tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
- Bersifat ambigu sehingga kerap terjadi salah penafsiran.
- Preposisi tidak dipakai dengan sempurna.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kedua jenis kata ini, berikut 300+ kata baku dan tidak baku yang sering digunakan dan mengalami kesalahan dalam praktiknya, kata dibawah ini kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kbbi.web.id:
No. | Kata Baku | Kata Tidak Baku |
---|---|---|
1 | huruf ✓ | abjat |
2 | advokat✓ | adpokat |
3 | adhesi ✓ | adesi |
4 | afdal ✓ | afdol |
5 | aktif ✓ | aktip |
6 | kegiatan ✓ | aktifitas |
7 | akuatik ✓ | aquatik |
8 | ambeien ✓ | ambeyen |
9 | alarm ✓ | alaram |
10 | ambulans ✓ | ambulan |
11 | amendemen ✓ | amandemen |
12 | amfibi ✓ | ampibi |
13 | amonia ✓ | amoniak |
14 | analisis ✓ | evaluasi |
15 | hebat ✓ | tangguh |
16 | antre ✓ | antri |
17 | apotek ✓ | apotik |
18 | artefak ✓ | artifak |
19 | asas ✓ | azas |
20 | astronout ✓ | astronot |
21 | asyik ✓ | asik |
22 | ateis ✓ | atheis |
23 | ateisme ✓ | atheisme |
24 | atlet ✓ | atlit |
25 | atmosfer ✓ | atmosfir |
26 | autentik ✓ | otentik |
27 | azan ✓ | adzan |
28 | balig ✓ | baligh |
29 | balsam ✓ | balsem |
30 | baterai ✓ | baterei |
31 | cecunguk ✓ | brandal |
32 | berantas ✓ | brantas |
33 | berengsek ✓ | brengsek |
34 | berpikir ✓ | berfikir |
35 | bertanggung jawab ✓ | bertanggungjawab |
36 | bolpoin ✓ | bolpen |
37 | brankas ✓ | berankas |
38 | bujet ✓ | budget |
39 | boling ✓ | bowling |
40 | boraks ✓ | borax |
41 | bus ✓ | bis |
42 | cabe ✓ | cabai |
43 | capai ✓ | capek |
44 | cecak ✓ | cicak |
45 | cedera ✓ | cidera |
46 | terpelajar ✓ | cendikia |
47 | cendekiawan ✓ | cendikiawan |
48 | cendera mata ✓ | cenderamata |
49 | cengkerama ✓ | cengkrama |
50 | cengkih ✓ | cengkeh |
51 | cokelat ✓ | coklat |
52 | daftar ✓ | daptar |
53 | dahsyat ✓ | dasyat |
54 | dahulu ✓ | dulu |
55 | darmasiswa ✓ | darma siswa |
56 | darmawisata ✓ | darma wisata |
57 | dasbor ✓ | dasbord |
58 | debitur ✓ | debitor |
59 | rincian ✓ | detil |
60 | detergen ✓ | deterjen |
61 | digit ✓ | dijit |
62 | diagnosis ✓ | diagnosa |
63 | diferensial ✓ | differensial |
64 | dolar ✓ | dollar |
65 | doping ✓ | dopping |
66 | dram / drum ✓ | drem |
67 | durian ✓ | duren |
68 | efektif ✓ | efektip |
69 | eksplisit ✓ | explisit |
70 | eksponen ✓ | eksponent |
71 | ekspor ✓ | eksport |
72 | ekspres ✓ | expres |
73 | extra ✓ | extra |
74 | ekstrem ✓ | ekstrim |
75 | ekuivalen ✓ | ekuifalen |
76 | elite ✓ | elit |
77 | embus ✓ | hembus |
78 | esai ✓ | esei |
79 | faksimile ✓ | faksimili |
80 | februari ✓ | pebruari |
81 | figur ✓ | figure |
82 | fondasi ✓ | pondasi |
83 | formal ✓ | formil |
84 | fosfor ✓ | pospor |
85 | foto ✓ | photo |
86 | fotokopi ✓ | photokopi |
87 | fotosintesis ✓ | fotosintesa |
88 | fotomodel ✓ | foto-model |
89 | fraksinasi ✓ | fraksinase |
90 | frasa ✓ | frase |
91 | frekuensi ✓ | frekwensi |
92 | gaib ✓ | ghaib / ghoib |
93 | gangster ✓ | gengster |
94 | bantalan ✓ | ganjel |
95 | gatal ✓ | gatel |
96 | gelora ✓ | glora |
97 | geladi ✓ | gladi |
98 | genius ✓ | jenius |
99 | gereget ✓ | greget |
100 | gizi ✓ | giji |
101 | gua ✓ | goa |
102 | gubuk ✓ | gubug |
103 | gudeg✓ | gudek |
104 | hadis✓ | hadist |
105 | hafal ✓ | hapal |
106 | hakikat ✓ | hakekat |
107 | hangus ✓ | angus |
108 | hektare ✓ | hektar |
109 | herpes ✓ | herves |
110 | heterografi ✓ | hetrografi |
111 | hipotesis ✓ | hipotesa |
112 | histori ✓ | history |
113 | idiil ✓ | idil |
114 | ihram ✓ | ikhram |
115 | ijazah ✓ | ijasah |
116 | lapang dada ✓ | iklas / ihlas |
117 | imbau ✓ | himbau |
118 | impor ✓ | import |
119 | indra ✓ | indera |
120 | insaf ✓ | insyaf |
121 | intens ✓ | inten |
122 | inti sari ✓ | intisari |
123 | isap ✓ | hisap |
124 | isra ✓ | isra’ |
125 | istigfar ✓ | istighfar |
126 | istri ✓ | isteri |
127 | intermeso ✓ | intemezo |
128 | izin ✓ | ijin |
129 | jadwal ✓ | jadual |
130 | jagat ✓ | jagat |
131 | jaiz ✓ | jais |
132 | jasad ✓ | jasat |
133 | jemaah ✓ | jamaah |
134 | mayat ✓ | jenasah |
135 | jenderal ✓ | jendral |
136 | judo ✓ | yudo |
137 | jumat ✓ | jum’at |
138 | ingusan ✓ | yunior |
139 | juri ✓ | yuri |
140 | kaidah ✓ | kaedah |
141 | kakbah ✓ | kaabah / ka’bah |
142 | kanker ✓ | kangker |
143 | sebab ✓ | karna |
144 | karier ✓ | karir |
145 | karisma ✓ | kharisma |
146 | karnaval ✓ | karnafal |
147 | kasrah ✓ | kasroh |
148 | katalisis ✓ | katalisa |
149 | katapel ✓ | ketapel |
150 | kategori ✓ | katagori |
151 | kebun ✓ | kebon |
152 | kedaluwarsa ✓ | kadaluarsa / kadaluwarsa |
153 | kedelai ✓ | kedelei |
154 | kelengkeng ✓ | klengkeng |
155 | kendur ✓ | kendor |
156 | khatam ✓ | katam / hatam |
157 | cemas ✓ | kuatir |
158 | khotbah ✓ | khutbah |
159 | kiai ✓ | kyai |
160 | klien ✓ | client |
161 | kliping ✓ | keliping |
162 | kloter ✓ | keloter |
163 | koboi ✓ | koboy |
164 | komersial ✓ | komersil |
165 | kompleks ✓ | komplek |
166 | komplet ✓ | komplit |
167 | kongres ✓ | konggres |
168 | konsumtif ✓ | konsumtip |
169 | kerjasama ✓ | koordinir |
170 | korsleting ✓ | konsleting |
171 | kosa kata ✓ | kosakata |
172 | kreatif ✓ | kreatip |
173 | kreativitas ✓ | kreatifitas |
174 | kreditur ✓ | kreditor |
175 | kualifikasi ✓ | kwalifikasi |
176 | mutu ✓ | kwalitas |
177 | kuantitatif ✓ | kwantitatif |
178 | kuitansi ✓ | kwitansi |
179 | label ✓ | lebel |
180 | lafal ✓ | lapal |
181 | pengakuan ✓ | legalisir |
182 | lembab ✓ | berair |
183 | litosfer ✓ | litosfir |
184 | lubang ✓ | lobang |
185 | maaf ✓ | maap |
186 | macam ✓ | macem |
187 | magrib ✓ | maghrib |
188 | maksimum ✓ | maximum |
189 | mangkuk ✓ | mangkok |
190 | mantra ✓ | mantera |
191 | massal ✓ | masal |
192 | masjid ✓ | mesjid |
193 | memengaruhi ✓ | mensugesti |
194 | mengonsumsi ✓ | memakan |
195 | mengganti ✓ | mengganti |
196 | menteri ✓ | mentri |
197 | mencontek ✓ | menjiplak |
198 | merek ✓ | brand |
199 | mesosfer ✓ | mesosfir |
200 | meterai ✓ | materai |
201 | metode ✓ | metoda |
202 | mikraj ✓ | mi’raj |
203 | misi ✓ | missi |
204 | miliar ✓ | miliyar |
205 | mulia ✓ | mulya |
206 | nakhoda ✓ | nahkoda |
207 | napas ✓ | nafas |
208 | narasumber ✓ | nara sumber |
209 | pesan tersirat ✓ | rekomendasi |
210 | negeri ✓ | negri |
211 | neto ✓ | netto |
212 | nomor ✓ | nomer |
213 | nonblok ✓ | non-blok |
214 | nonmiliter ✓ | non militer |
215 | notula ✓ | notulen |
216 | november ✓ | nopember |
217 | objek ✓ | obyek |
218 | objektif ✓ | obyektif |
219 | baiklah ✓ | ok |
220 | omzet ✓ | omset |
221 | organisasi ✓ | organisir |
222 | orisinal ✓ | asli |
223 | paham ✓ | faham |
224 | pahit ✓ | pait |
225 | palem ✓ | palm |
226 | pancuran ✓ | pancoran |
227 | paradoks ✓ | paradox |
228 | pascapanen ✓ | pasca panen |
229 | pascaperang ✓ | pasca perang |
230 | pascasarjana ✓ | pasca sarjana |
231 | paspor ✓ | pasport |
232 | pedas ✓ | pedes |
233 | permak✓ | vermak |
234 | pensil ✓ | pinsil |
235 | persepsi ✓ | presepsi |
236 | perspektif ✓ | perespektif |
237 | pikir ✓ | fikir |
238 | prancis ✓ | perancis |
239 | presidensial ✓ | presidental |
240 | produktif ✓ | produktip |
241 | produktivitas ✓ | produktifitas |
242 | proyek ✓ | projek |
243 | provinsi ✓ | propinsi |
244 | putra ✓ | putera |
245 | putri ✓ | puteri |
246 | quran ✓ | qur’an |
247 | ramai ✓ | rame |
248 | rapi ✓ | rapih |
249 | rapor ✓ | raport |
250 | reaumur ✓ | reamur |
251 | respons ✓ | respon |
252 | resistans ✓ | resistan |
253 | reumatik ✓ | rematik |
254 | rezeki ✓ | rejeki |
255 | rezim ✓ | resim |
256 | risiko ✓ | resiko |
257 | roboh ✓ | rubuh |
258 | roh ✓ | ruh |
259 | sahih ✓ | sohih |
260 | saksama ✓ | seksama |
261 | sambal ✓ | sambel |
262 | sanksi ✓ | bimbang |
263 | satra ✓ | sastera |
264 | satai ✓ | sate |
265 | saus ✓ | saos |
266 | sekadar ✓ | sekedar |
267 | sekretaris ✓ | sekertaris |
268 | seprai ✓ | seprei |
269 | setrika ✓ | seterika / strika |
270 | sintesis ✓ | sintesa |
271 | sopir ✓ | supir |
272 | standardisasi ✓ | standarisasi |
273 | statosfer ✓ | statosfir |
274 | subjek ✓ | subyek |
275 | survei ✓ | survey |
276 | sutra ✓ | sutera |
277 | swiss ✓ | swis |
278 | syahid ✓ | sahid |
279 | syawal ✓ | sawal |
280 | teknik ✓ | tehnik |
281 | teladan ✓ | tauladan |
282 | telepon ✓ | telpon |
283 | nyaman ✓ | tentram |
284 | termosfer ✓ | termosfir |
285 | tobat ✓ | taubat |
286 | transpor ✓ | transport |
287 | triliun ✓ | triliyun |
288 | tripleks ✓ | triplek |
289 | trofi ✓ | tropi |
290 | umrah ✓ | umroh |
291 | unta ✓ | onta |
292 | urgen ✓ | urgent |
293 | urine ✓ | urin |
294 | ustaz ✓ | ustadz |
295 | utang ✓ | hutang |
296 | varietas ✓ | varietes / varitas |
297 | wali kota ✓ | walikota |
298 | yogyakarta ✓ | jogjakarta |
299 | yudikatif ✓ | judikatif |
300 | zaman ✓ | jaman |
301 | zamrud ✓ | jamrud |
302 | zamzam ✓ | zam-zam |
Setelah mempelajari hal di atas, dibutuhkan Anda mampu memilih penggunaan kata baku dan kata tidak baku secara tepat. Anda mesti tahu, memakai kata apa ketika memiliki masalah dengan sesuatu yang resmi. Dan saat sifatnya non formal atau eksklusif mesti memakai apa, itu mesti Anda pahami baik-baik.
Jika Anda ingin lebih mengetahui perihal kata baki dan tidak baku, kami memiliki usulan buku untuk Anda.
Selanjutnya, Anda mampu mempelajari kalimat efektif dan tidak efektif, alasannya akan sangat akrab kaitannya dengan kata baku dan tidak baku. Semoga ulasan ini bermanfaat!
Baca juga artikel yang lain :
- Cara Cek Kesalahan Kata (Typo & Kata Baku) Melalui Google Doc
- Penggunaan Kata Di Yang Benar
- Kata Majemuk: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Lengkapnya
- Tata Cara Penulisan Huruf Yang Baik dan Benar
- 6 Jenis Paragraf yang Wajib Diketahui
Sumber harus di isi