4 Cara Mudah Membuat Buku Pelajaran Menjadi Menawan


Cara mudah membuat buku pelajaran menjadi menawan. Buku pelajaran menjadi salah satu buku yang diharapkan para pelajar. Buku pelajar ini terdiri dari bermacam-macam jenis buku, mulai dari buku PAUD, TK, SD, SMP, SMA bahkan hingga perguruan tinggi tinggi. 





Yang perlu diamati alasannya adalah Anda akan menulis sebuah buku pelajaran, maka Anda tidak bisa sembarang pilih menulisnya. Apalagi jikalau Anda ingin membuat buku pelajaran yang menarik. 





Meski dilarang asal-asalan, bukan bermakna sulit ya. Pada dasarnya cara membuat buku pejaran menjadi mempesona ini sebenarnya cuma butuh satu buku ‘induk’ atau master-nya.





Buku induk tersebut mirip indukan (hewan) yang hendak kita kembangbiakkan setiap waktu (semau kita). Buku induk tersebut bisa Anda peroleh dari penulis lain, atau materi perkuliahan Anda. 





Cara Praktis Membuat Buku Pelajaran Menjadi Menarik





Biar tidak makin gundah, berikut ini kami ulas poin-poin cara menciptakan buku pelajaran menjadi menarik. 





1. Pahami Kriteria Buku Pelajaran Yang Baik





Pada dasarnya buku pelajaran ialah buku contoh dalam pembelajaran. B.P Sitepu dalam bukunya, Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012:17) menyebutkan bahwa buku teks yaitu buku teladan wajib untuk digunakan disatuan pendidikan dasar, menengah, atau akademi tingg yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketaqwaan, adat mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu wawasan dan teknologi, kenaikan kepekaan dan kemapuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis, dan kesehatan yang disusun menurut kriteria nasional pendidikan. 





Mengingat fungsinya yang vital dalam suatu pembelajaran maka dalam pembuatannya, buku ini harus memenuhi beberapa tolok ukur supaya dapat disebut selaku buku teks.





Jika penulis tidak memenuhi salah satu dari sekian persyaratan tersebut, dapat ditentukan buku teks si penulis akan mlempem dikala digunakan dalam acara berguru mengajar. Berikut ini yakni persyaratan buku teks yang baik (Maman 2010:4-6).





a. Buku mesti mempunyai landasan yang terang dan canggih





Buku haruslah memiliki landasan sudut pandang yang jelas dan canggih. Buku teks pelajaran yang bagus adalah buku yang memiliki suatu sudut pandang yang tangguh dan terbaru perihal sebuah pengajaran dan buku yang memperagakan sesuatu bahan pengajaran secara aplikatif.





b. Buku berisi materi yang mencukupi





Buku haruslah berisi materi yang mencukupi. Buku pelajaran yang baik adalah buku pelajaran yang menghidangkan materi yang kaya, beraneka ragam, gampang dibaca, serta sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.





Dampak dari buku yang demikian yakni menjadi sumber pemecahan dilema akademis, memicu peserta asuh untuk membaca, mengasyikkan, menstimulasi, kreativitas anak, dan sebagainya.





c. Buku Disusun secara Sistematis dan Bertahap





Buku haruslah berisi bahan yang disusun secara sistematis dan bertahap. Sistematis dalam arti materi disuguhkan dengan memperhatikan kemudahan pengertian pesertaa bimbing dalam hal klarifikasi, penggambaran, dan pengorganisasian disusun secara sistematis; pengungkapan dilaksanakan secara lugas (tidak berbelit-belit); istilah diberi penjelasan atau pola.





Penggunaan kata dan perumpamaan dalam bahasa aneh atau bahasa daerah yang tidak berkaitan dikesampingkan; penyajiannya mendorong keaktifan peserta ajar untuk berpikir dan mencar ilmu dengan cara beraneka ragam; menantang penerima ajar untuk mencari sumber-sumber mencar ilmu lain diikuti dengan sumber tumpuan yang lengkap.





Bahan kajian yang berkaitan dihubungkan satu sama lain secara terpadu, baik intrapelajaran maupun interpelajaran. Penempatan pelajaran dalam keseluruhan buku dikerjakan seara tepat. Bertahap dalam arti materi yang dihidangkan diperhatikan dari sisi urutan, seperti dari mudah ke sukar, dari sederhana ke rumit, dari lazim ke khusus, dari bab ke keseluruhan, dan sebagainya.





d. Buku mesti disajikan dengan sistem dan sarana yang menstimulasi siswa untuk tertarik membaca





Buku haruslah berisi bahan yang disuguhkan dengan metode dan fasilitas yang bisa menstimulasi siswa untuk kepincut membaca buku. Misalnya dihidangkan dengan gambar yang mampu merangsang siswa untuk memperoleh jawaban dari sebuah latihan, memperkonkret tanggapan wawasan siswa, dan memungkinkan siswa untuk membuktikannya di lingkungan sekitar atau melatih penelitian sederhana.





e. Berisi Materi Yang Mendalam





Buku haruslah berisi bahan yang mendalam sehingga memungkinkan siswa terbantu di dalam memecahkan persoalan-persoalan akademis yang dihadapiya.





Misalnya, pada dikala akseptor ajar mengerjakan peran, kedalaman pengerjaan atau pemecahan dilema terakomodasi oleh buku, baik disebabkan buku itu menampung hal yang dibutuhkan siswa atau adanya isyarat untuk menerima referensi-referensi yang memungkinkan dilema itu terpecahkan.





f. Buku berisi alat evaluasi untuk mengenali kompetensi yang telah siswa capai





Buku haruslah berisi alat penilaian yang memungkinkan siswa bisa mengetahui kompetensi yang telah dicapainya. Tingkat pencapaian kompetensi dapat dijadikan umpan balik bagi siswa apakah mesti memperdalam lagi materi tersebut atau melanjutkan kepada materi yang lain yang lebih tinggi.





g. Buku berisi materi materi yang menarik





Buku haruslah berisi bahan yang memungkinkan siswa mempunyai peluang untuk menggelitik mata hatinya atas hal yang telah dipelajari. Manfaat yang diperoleh penerima latih sehabis membaca dan berlatih merupakan pernyataan yang sebaiknya timbul pada peserta asuh. Dengan kata lain, alat ini dapat dijadikan bahan refleksi penerima latih atas segala duduk perkara akademis yang selama ini dipelajarinya.





Poin di atas ialah dasar dalam pembuatan buku pelajaran. Sejalan dengan penjelasan diatas, Tarigan & Tarigan (2009: 22) cara menciptakan buku pelajaran menjadi menawan, setidaknya Anda juga harus memperhatikan poin berikut ini.





Mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang melandasi konsep-rancangan yang dipakai dalam buku teks mesti terperinci.





  • Relevan dengan kurikulum.
  • Menarik minat pembaca yang menggunakannya.
  • Mampu memberi motivasi terhadap para pemakainya.
  • Dapat menstimulasi acara murid.
  • Membuat gambaran yang bisa mempesona penggunaannya.
  • Pemahaman harus didahului komunikasi yang tepat.
  • Isi menunjang mata pelajaran lain.
  • Menghargai perbedaan individu.
  • Berusaha memantapkan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
  • Mempertimbangkan faktor linguistik sesuai dengan kesanggupan siswa yang menggunakan.
  • Menggunakan desain yang jelas sehingga tidak membingungkan siswa.
  • Mempunyai sudut pandang (point of view) yang jelas.




Baca juga : Buku Teks Sangatlah Penting untuk Belajar Mengajar, Mengapa?





2. Tulis Dengan Bahasa yang Menarik dan Informatif





Biasanya, sesudah melaksanakan pengumpulan berita dan pemahaman terhadap semua bahan yang akan ditulis, seorang guru mampu menuliskannya kembali dengan bahasa sendiri. Dengan demikian, semua gosip yang didapat supaya lebih gampang disampaikan dan dimengerti oleh mahasiswanya. Selain itu, ilmu yang disampaikan guru pun bisa menunjang kebutuhan mahasiswa dengan baik.





Biasanya, dalam melaksanakan penulisan ini guru terkait daoamelakukan penulisan buku bimbing dengan berkolaborasi dengan tim. Namun, ada juga yang melaksanakan penulisan buku bimbing seorang diri.





3. Buat Visual dan Tampilan Buku dengan Menarik 





Tidak hanya tulisan saja, tetapi visual dan tampilan buku juga mesti diamati. Dengan menciptakan visual dan penampilan yang berlawanan, maka buku latih pun akan lebih disukai oleh siswanya. Sehingga, materi dan berita yang disampaikan pun akan lebih terang dan mempesona.





Biasanya, siswa akan lebih kesengsem dengan penjelasan dengan dibarengi visual yang eye catchy  dan mempesona untuk dipelajari. Seperti halnya memberikan kombinasi mind map atau bentuk bahan yang telah divisualisasikan sebaik-baiknya.





4. Susun Materi Sesuai dengan Kebutuhan Siswa





Banyak dari materi ajar yang dibuat dengan tidak terperinci dan bahan yang disampaikan pun terlalu bertele-tele. Malahan, ada juga yang memakai bahan asuh yang tidak pernah diperbaharui.





Untuk menciptakan materi ajar yang baik, sesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, mahasiswa akan lebih gampang untuk mempelajari materi latih yang digunakan.





Baca juga : Percetakan : Cara Membuat Buku Pelajaran yang Baik



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama