Contoh biodata penulis memang bermacam-macam bentuk, tergantung dari pemakaiannya seperti apa. Nah, terutama buat Anda yang punya impian menjadi seorang penulis, dan baru pertama kali mencobapengalaman menulis.
Terutama buat Anda yang menulis tulisan dan ingin mengirimkan goresan pena ke media, baik media cetak, penerbit, ataupun melalui media elektronika, tentu saja dipusingkan bagaimana cara membuat biodata penulis.
Umumnya, penulisan biodata ini wajib ditambahkan. Karena biodata inilah yang mau menolong pihak editor atau editing melihat riwayat singkat nama Anda. Ya, dalam kehidupan sehari-hari sebagai perkenalan diri antara editor dengan penulis secara bahasa tulis.
Kaprikornus pada kesempatan kali ini tidak akan membicarakan perihal teladan biodata penulis saja loh. Tetapi juga akan mengembangkan alasan kenapa menuliskan biodata itu penting. Penasaran bukan? Simak ulasan berikut.
Alasan Membuat Biodata Penulis
Sebelum masuk ke pola biodata penulis, aku akan mengajak Anda mengetahui alasan kita menuliskan biodata bagi penulis pemula. Tentu saja sebagai ajang perkenalan antara penulis dengan pihak editor atau pihak redaksi, seperti yang telah disinggung di paragraf sebelumnya.
Apakah ada tugas dan tanggungjawab lain? Kaprikornus, goresan pena yang Anda kirimkan ke surat kabar ataupun ke penerbit buku, pastinya akan melalui proses tahapan satu dengan lainnya bukan?
Dengan kata lain, ada banyak surat selain dari Anda. Nah, ketika goresan pena Anda lolos seleksi redaksi atau editor, penulisan biodata memudahkan pihak sana menelepon Anda.
Pengalaman saya melakukan pekerjaan di dunia redaksi, saat tulisan baik, tetapi biodata tidak lengkap, pastinya akan menyulitkan editor.
Karena tugas editor banyak dan masih banyak naskah masuk, naskah atau postingan yang baik tersebut balasannya tereliminasi, hanya sebab di dalam biodatanya tidak ada nomor yang mampu dihubungi atau no tidak aktif. Tentu saja Anda tidak mengharapkan seperti itu bukan.
Cara Membuat Biodata Penulis
1. Tulis Secara Singkat Padat dan Jelas
Sebelum masuk ke pola biodata penulis, tentukan biodata kau menuliskannya secara singkat, padat dan terang. Jadi jangan menulis biodata yang terlalu panjang, tetapi kurang berbobot. Ada dua bentuk biodata penulis yang sering dipakai.
Pertama biodata dalam bentuk narasi dan ada juga biodata dalam bentuk poin-poinnya saja. Tentu saja dari dua bentuk biodata tersebut digunakan untuk tujuan dan kepentingan masing-masing.
Nah, jika tulisan yang Anda kirimkan dalam bentuk buku, maka mampu menggunakan biodata narasi. Jika goresan pena diantarkan untuk keperluan mengirim postingan di media cetak, mampu biografi dalam bentuk poin-poinnya.
2. Ceritakan Biodata Secara Relevan Dengan Isi
Ada hal penting yang perlu digaris bawahi ketika mempelajari acuan biodata penulis. Pastikan biodata ditulis secara berkaitan. Ternyata cukup banyak didapatkan penulis yang mengirimkan biodata penulis terlalu panjang, dan tidak berkaitan dengan isi buku atau tulisan yang dituliskan.
Alasan sederhana biodata wajib ditulis secara berkaitan untuk memperkuatkan dan meyakinkan pembaca bahwa isi buku tersebut sesuai dengan pengalaman dan passionnya.
Misal, Anda kuliah di jurusan IPA, tetapi isi goresan pena Anda tentang dunia bisnis, maka segala pengalaman tentan gilmu tentang IPA tidak perlu dituliskan secara detail, alasannya itu tidak ada keterkaitannya.
Tetapi yang perlu ditonjolkan yakni, pengalaman Anda dibidang bisnis yang pernah dijalankan apa saja, dan bagaimana responnya.
3. Bukan Sebagai Pamer Potensi Keunggulan
Banyak juga didapatkan biodata penulis yang masuk menceritakan wacana seluruh pengalaman keren mereka. Sampai-sampai berlembar-lembar. Dalam dunia penerbitan dan publikasi naskah, mustahil kan menuliskan usulan terlalu panjang di tampilkan. Apakah iya, seorang editor sempet membaca biodata panjang tersebut?
Kaprikornus di sini kita juga dituntut untuk kira-kira membayangkan impian editor. Editor sibuk menyeleksi dan mengedit tulisan yang masuk. Ia pun tidak ada waktu cuma rincian ngurusin naskah atau goresan pena yang kita miliki bukan? Karena sebetulnya masih banyak poin yang bisa diatasi.
Maka dari itu, hindari penulisan biografi yang sifat over show up apa yang pernah dimiliki. Cukup sematkan pengalaman yang paling mendukung. Cukup ditulis secara singkat, padat dan terang.
4. Tidak Semua Harus Diceritakan
Masih menyambung bagian di atas. Penulisan biodata penulis yang baik cukup ceritakan yang terpenting dan gosip modern dan tamat-akhir saja. Jangan semuanya diceritakan. Jika semua diceritakan, maka biografi tersebut terkesan pamer, terkesan curhat dan memperlihatkan mengalami persoalan secara psikologis (katarsis).
Baca juga : 11 Daftar Penulis Sukses di Indonesia dan Karya-karyanya
Contoh Biodata Penulis Narasi
Biodata yang sering dipakai untuk pengantaran naskah buku, lebih senang menggunakan biografi narasi dibandingkan biografi narasi. Seperti apa? berikut misalnya.
Biodata Penulis
Irukawa Elisa adalah nama penanya. Gadis yang kini berusia 28 tahun sudah kesengsem dengan psikologi sosial sejak masuk jurusan Psikologi di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Kini Ia melakukan pekerjaan di salah satu Penerbit Buku Pendidikan di Yogyakarta. Di luar kerja, Ia lebih memilih menghabiskan waktu produktif menulis buku.
Karya-karya yang sudah diangkut di surat kabar, tabloid dan situs web telah lebih dari 1.000 judul. Sedangkan untuk karya yang berupa buku paling banyak yaitu buku ghostwriter, sedangkan buku yang menggunakan namanya sendiri dan diterbitkan penerbit ada 9 judul buku. Diantaranya Belajar Calistung Lebih Menyenangkan, Bertani Tanaman hidroponik dan Aquaponik dan berwirausaha produk rumahan jilid 1 dan 2.
Anak terakhir dari 2 bersaudara ini sering melakukan pengamatan kecil dan melakukan eksperimen di laboratorium mininya. Berkat eksperimen dan iseng-iseng berkebun inilah, berulang kali masuk TV nasional.
Berawal dari kegiatan inilah Elisa menemukan banyak definisi Ikigai, salah satunya mendapatkan kebahagiaan melalui berkebun. Berkebun sebagai penyemangat dan penyeimbang jiwa pekerjaan kantor dan jiwa yang stress.
Baca juga : Strategi Penulis Pemula Supaya Naskah Diterima Penerbit
Contoh Biodata Penulis Cek Poin
Sedangkan biografi yang sesuai dipakai untuk pengantaran naskah ke surat kabar, lebih senang memakai biodata cek poin, yang dapat dilihat selaku berikut.
Biodata Penulis
Nama : Harjo Suparjo
Tempat Tanggal Lahir : Bantul, 18 Januari 1990
Alamat Rumah : Srimartani, Piyungan, Bantul
No yang Dapat dihubungi : 0856xxxx
No Rekening : (BRI) 043253xxx
Karya/Prestasi :
1. Lomba menulis cerpen tingkat kabupaten (2011)
2. Menang lomba menulis puisi tingkat nasional (2012)
3. Juara Menulis buku tingkat Nasional (2013)
dsb
Nah, itulah poin-poin penting dan acuan biodata penulis yang wajib Anda tahu. Setelah menyaksikan pembahasan pola di atas, setidaknya sudah ada gambaran bagaimana dan seperti apa. Bagaimana? Tidak sukar bukan? Anda pun mulai dikala ini sudah mempraktekan dan menjadikannya sendiri.
Baca juga : Akun Instagram untuk Penulis, Begini Strategi Penulis Supaya Buku Laris
Semoga pembahasan ini bermanfaat. Selamat menjajal . Tetap menulis dan menulis. Jika gagal, tetap coba terus dan terus, hingga tulisan Anda diterima oleh pihak editor ataupun redaksi. Ingat, kunci dari kesuksesan menjadi seorang penulis yakni konsistensi dan latihan secara terus menerus. Salam literasi.
Kontributor : (Irukawa Elisa)
Sumber mesti di isi