Mikaylabinar.com– Pola Head and shoulders adalah salah satu dari banyak pola grafik yang cukup terkenal dan banyak digunakan oleh penanam modal dan trader dalam membaca tren pasar.
Pola ini terbentuk dari pergerakan harga market dalam sebuah kurun tertentu yang membentuk sebuah teladan yang menyerupai kepala dan pundak serta leher yang mengindikasikan sebuah reversal dan mampu diperhatikan lewat grafik atau charting
Head and Shoulders dalam Japanese candlestick diketahui dengan nama Three budha sebab bentuknya ibarat patung tiga budha yang biasa dijumpai di kuil atau candi
Pola ini terjadi pada grafik ketika harga saham mencapai puncaknya dan kemudian turun. Lalu, harga naik di atas puncak sebelumnya dan turun.
Dan kesudahannya, naik lagi, tapi tidak setinggi puncak kedua dan turun dari titik itu. Di sini puncak tengah membentuk kepala dan puncak di kedua segi membentuk pundak.
Kepala ialah puncak dimana harga meraih titik tertinggi dalam sebuah masa tertentu.
Bahu, ialah dua titik harga yang nyaris sejajar dimana masing-masing titik harga ini terjadi sebelum dan sesudah harga tertinggi yang membentuk titik kepala.
Sedangkan, leher ialah harga paling rendah dikala harga mengalami penurunan dan membentuk titik paling rendah harga diantara bahu dan kepala
Pola head and shoulders biasanya dianggap sebagai teladan pembalikan (reversal) dan paling sering terlihat pada tren naik. Ini juga teladan paling dapat diandalkan ketika terbentuk dalam tren naik.
Ketika terjadi pada keadaan uptrend, pasar akan mulai melambat dan kekuatan penawaran dan seruan umumnya dianggap sebanding
Pola head and shoulders memiliki variasi lain, yang disebut head and shoulders terbalik (inverted head and shoulder atau juga disebut head and shoulder bottom), yang terlihat seperti kebalikan dari teladan head and shoulders top.
Head and shoulders bottom memiliki tiga titik harga puncak rendah yang diciptakan oleh jatuhnya harga saham. Pada pola head and shoulders terbalik ini titik kepalanya berada di paling bawah
Head and shoulder adalah ‘pola pembalikan’ di mana tren harga berubah dari bearish ke bullish atau sebaliknya dari bullish ke bearish dan mengambil bentuk seperti kepala manusia dengan pundak di kedua sisinya.
Bentuk pola dari head and shoulders, selaku berikut:
Pada head and shoulder Top dan Head and Shoulder Bottom seperti gambar diatas polanya terbentuk dengan terang antara kepala, garis leher dan kedua bahu.
Namun, ada juga acuan head and shoulders yang gagal saat garis neckline dan kedua bahu tidak begitu terang (tidak terlampau sejajar) atau terbentuk dua kepala sehingga harga gagal breakout berkesinambungan
Volume yakni faktor yang sungguh penting untuk diamati saat seseorang mempelajari teladan head and shoulders.
Volume naik dan meningkat di pundak kiri dikala uptrend terjadi mengambarkan semakin banyak penanam modal ingin masuk, sedangkan terendah di pundak kanan alasannya adalah penanam modal merasakan pembalikan tren yang akan menurun.
Volume rendah ini sering dianggap selaku tanda pembalikan yang kuat. Di bagian kepala, volume terletak di antara volume di bahu kiri dan bahu kanan.
Sebagai pola:
Keterangan:
Gambar pada acuan ini memberikan pola head and shoulder top dimana terbentuk left and right shoulder dengan jelas dan nyaris sejajar yang terletak di sebelah kanan dan kiri kepala.
Sedangkan, bentuk kepala dari contoh ini terletak di tengah dengan posisi titik harga paling tinggi
Setelah terbentuk acuan head and shoulder top, tren terjadi pembalikan menuju bearish.
Dan jikalau kita lihat pada acuan saham BRIS diatas sesudah terbentuk right shoulder harga menembus breakout (harga yang sejajar dengan neckline) dan terus menurun.
Sumber harus di isi