Novel menjadi salah satu jenis buku yang banyak dibaca oleh sebagian orang. Berbicara mengenai novel, tahu nggak sih Anda pemahaman novel itu sendiri? Secara umum, novel mampu kita pahami buku yang menceritakan sebuah kisah yang di dalamnya sarat drama, tantangan, konflik dan banyak hal yang menggambarkan impresi.
Ternyata pemahaman novel mempunyai banyak sudut pandang. Nah, berikut beberapa pertimbangan tentang pengertian novel. Siapa tahu dari beberapa pertimbangan di bawah ini menunjukkan wacana baru untuk kita.
Pengertian Novel Menurut Ahli
Berikut pengertian novel berdasarkan para andal :
1. Nurgiyantoro
Siapa sih yang tidak kenal dengan novel? Tidak perlu melihat kamus ihwal pengertian novel pun, Anda sudah tahu maksud dari kata novel itu sendiri. Namun tidak ada salahnya kalau kita mengetahui pemahaman novel menurut beberapa tokoh. Salah satunya menurut Nurgiyantoro yang mengartikan bahwa novel adalah karya prosa fiksi yang dikemas tidak terlampau panjang, namun juga tidak terlalu pendek.
2. Sayuti
Lebih spesifik, Sayuti mengartikan novel berbeda dengan cerpen. Dimana cerpen lebih memfokuskan pada intensitasnya. Dari segi sifat, cerpen bersifat implisit dan sekedar menceritakan sebuah kisah yang pendek. Sedangkan novel lebih memfokuskan pada sifat yang sifatnya holistik dan memfokuskan pada kemungkinan munculnya complexity. Complekcity adalah kemampuan dalam menyampaikan pertentangan secara dalam, menyeluruh.
Baca Juga: Membuat Judul Buku & Novel yang Bagus Serta Menarik
3. Nurhadi & Dawud
Tidak akan habis mendefinisikan wacana novel. Bahkan siapa saja bisa saja mengartikan sesuai dengan pengalaman dan apa yang mereka rasakan. Salah satunya berdasarkan Nurhadi dan Dawud yang mendefinisikan novel selaku bentuk karya sastra yang memuat nilai-nilai budaya, akhlak, pendidikan dan sosial. Tentunya semuanya memiliki tugas yang tidak kalah penting.
4. Rostamaji
Dari perspektif lain ihwal novel muncul dari usulan Rostamaji, yang mana novel selaku karya sastra yang melibatkan dua unsur. Yaitu unsur Intrinsik dan ekstrinsik. Unsur ekstrinsik ialah unsur yang membicarakan di luar komponen intrinsik. Unsur ekstrinsik mencakup beberapa komponen lainnya, yakni latar belakang penulisan novel, biografi pengarang, sejarah. Sedangkan yang dimaksud dengan komponen intrinsik yaitu bagian yang membahas wacana novel itu sendiri. Yang meliputi unsur intrinsik yakni plot, penokohan dan lain sebagainya. Dimana dari kedua bagian tersebut memiliki kekuatan saling menawarkan timbal balik secara literasi.
Baca Juga: 20 Penulis Novel Terkenal Indo dan Luar + List Bukunya
5. Scholes
Jika pertimbangan berdasarkan para pengkaji asal Indonesia, pengertian novel seperti yang dituliskan pada paparan di atas. Lantas, bagaimana dengan usulan para pengkaji dari luar? Salah satunya Scholes yang mengartikan novel sebagai cerita yang mempunyai keterkaitan dengan peristiwa secara imajinatif atau fiktif ataupun secara aktual. Dimana kisah yang tersebut bagian dari bayangan si penulis novel. Penulis mendapatkan bayangan di dalam anggapan lewat pengamatan ataupun pengalaman.
6. Aristoteles
Berbeda Aristoteles mengartikan berbeda. Menurutnya, novel adalah karya sastra yang ditulis dengan cara TIDAK menggandakan dari realita. Melainkan novel sebagai karya sastra yang mengungkapkan atau menuliskan secara universal dari desain-konsep umum. Nah, bagaimana menurut pandapat kau perihal pemahaman novel? Saya yakin Anda pun mempunyai definisi sendiri.
Baca Juga: 13 Cara Menjadi Penulis Novel dan Buku Profesional
7. Esten
Memang menarik mempelajari pemahaman para tokoh tentang arti novel. Karena akan kita peroleh aneka macam sudut pandang dan perspektif lain. Salah satunya usulan Esten, yang mengartikan novel sebagai proses menciptakan karya sastra. Dimana si sastrawan dalam proses penulisan berhadapan dengan realita sesuai dengan pengalaman dan hal-hal yang ditemukan dalam penduduk . Dimana dari apa yang didapatkan, didapatkan banyak kejadian, tata nilai hingga membicarakan pandangan hidup dalam masyarakat.
8. Wallek dan Warren
Berbeda lagi dengan usulan Wallek dan Warren yang lebih menekankan bahwa novel sebagai komponen karya sastra yang mampu dibedakan lewat beberapa hal, diantaranya dari sisi bagian bentuk dan unsur isi. Ada yang tergolong unsur bentuk ialah unsur linguis yang sering digunakan untuk penulisan karya sastra yang sifatnya fakta, tema sastra, fasilitas dongeng. Sedangkan yang dimaksud dengan unsur isi meliputi emosi yang dituliskan oleh penulis dan problem isi atau ide dari penulis.
9. Harry Show
Pengertian novel menurut Harry Show mengemukakan bahwa novel memiliki tiga sudut pandang. Ketiga sudut pandang tersebut yaitu sudut Harry Show
pandang orang pertama yang ditandai dengan penggunaan kata “aku”, “aku”, “gue” dan padanan yang memiliki makna sama. Sudut pandang kedua ialah sudut pandang tokoh bawaan atau menggunakan kata ganti orang ketiga. Sudut pandang ini paling banyak dipakai. Sudut pandang yang terakhir ialah sudut pandang impersonal. Dimana penulis berdiri sendiri, tidak terlibat menjadi tokoh di dalam dongeng. Tetapi penulis tahu semuanya, dengan kata lain penulis seperti sang sutradara yang maha tahu dari novel yang dituliskannya.
10. Paulus Tukan
Menurut Paulus Tukan tidak sekedar menekankan pemahaman akan pengertian novel. Tetapi juga menekankan pentingnya plot atau bahasa sederhana nya ialah alur. Dalam sebuah novel, alur sangat penting dikuasai oleh seorang penulis novel. Alur novel dibedakan menjadi dua, ialah alur maju atau disebut juga dengan alur progresif sebab menuliskan sebuah insiden yang bergerak secara bertahap atau tersistematis sesuai kronologis yang sudah diputuskan. Alur maju ini disebut juga dengan istilah progresif. Adapun kebalikan dari alur maju, adalah alur mundur disebut juga dengan flashback progresif. Makara alur mundur ini lebih menekankan pada insiden yang sedang berjalan.
11. Agus Priantoro
Memang membahas novel tidak melulu membahas permukaannya saja. Tetapi juga bagian dalam teknis penulisannya. Menurut Agus Priantoro, penokohan dalam pengerjaan novel penting sekali menawarkan aksara pada tokoh yang mau dilibatkan. Dimana penokohan yang dimunculkan dapat diketahui karakternya hanya melalui ciri fisik, cara bertindak dan lingkungan daerah tinggal dari si tokoh yang diciptakan.
12. Virgina Wolf
Berbeda pendapat dengan virgina Wolf, yang mana ia mengartikan novel sebagai upaya eksplorasi terhadap kronik kehidupan. Termasuk juga proses merenungkan dan menggambarkan sesuatu hal yang sifatnya memperlihatkan dampak, kehancuran, ikatan hasil atau aktivitas apapun.
Baca Juga: 8 Rahasia Cara Menulis Novel dengan Praktis
13. KBBI
Jika dari tadi sudah mengulas perihal usulan para tokoh luar dan dari dalam negeri, mari kita intip pendapat KBBI wacana pemahaman novel. Makara novel selaku karangan prosa yang sepanjang rangkaian cerita mengandung cerita pesan dengan menonjolkan adab, sifat pada masing-masing sikap
14. H.B Jassin
Memang ada berbagai definisi pengertian novel. Salah satunya pendapat H. B Jassin yang ditulis dalam karyanya berjudul “Tifa Penyair dan Daerahnya” secara garis besar mengartikan bahwa selaku bentu insiden diluar praduga baik yang dialami dalam hidup seseorang. Kejadian-insiden yang hebat inilah yang melahirkan banyak masalah mirip pertentangan, nasib, pertengkaran dan lain sebagainya.
15. Abrams
Tidak dapat dibantah bila kini novel salah satu bacaan yang masih banyak digemari bagi kawula muda. Selain sebab banyak variasi opsi kisah, pastinya tidak membosankan dibandingkan buku-buku yang lain. Tapi tahukah Anda pemahaman novel secara harfiahnya?
Menurut Abrams secara harfiah, novel dapat dimaknai selaku cerita pendek yang dikemas dalam bentuk prosa. Hal ini jauh berlainan dengan pendapat Sami yang justru mengartikan novel selaku karya sastra yang disampaikan secara naratif, panjang dan saling berkelanjutan.
Baca Juga: Praktis, Cara Membuat Novel Kisah Sendiri yang Banyak Diminati
16. Yudiono
Sedangkan menurut Yudiono, novel merupakan jenis sastra yang kurang lebih menggambarkan problem yang terjadi di dalam penduduk . Seperti yang kita tahu, ketika Anda membaca novel, ada beberapa bab yang mirip dengan cerita hidup pembaca, atau bahkan kadang banyak kemiripan dengan kisah si pembaca. Itu sebabnya Yudiono mengartikan novel cuma selaku potret kehidupan penduduk yang direkam oleh si pengarang yang lalu dibungkus dengan apik dibubuhi dengan kreativitas dan daya imajinasi si pengarang.
17. Depdikbud
Menurut Depdikbud (2005: 788) novel dimaknai sebagai karangan prosa yang kurang lebih menceritakan kehidupan seseorang dan orang-orang disekeliling kita. Kemudian dituliskan dalam sebuah prosa dengan menonjolkan sifat dari si tokoh dan akhlak dari tokoh-tokoh bikinan sang pengarang.
18. Lajos Egri
Dalam penulisan novel, hal yang tidak kalah penting berdasarkan Lajos Egri yakni penokohan. Penokohan dalam karya prosa dapat digambarkan dengan cara pendekatan fisiologis, nah disinilah penulis menyampaikan moral para tokoh melalui beberapa indikasi, contohnya memberikan aspek raut tampang, hidung, muka, cara berjalan dan gaya rambut yang ubanan atau masih hitam. Ada juga yang memakai pendekatan sosiologis yang biasanya ditandai dengan gaya dan cara hidup si tokoh di dalam kehidupan penduduk . Bagian simpulan dengan pendekatan psikologi yang menggambarkan budbahasa tokoh dengan cita-cita, cara berfikir dan perasaannya.
Baca Juga: Teknik Menulis Buku, Kuasai 5 Cara Merapikan Alur Cerita Novel
19. Sudjiman
Pengertian novel menurut Sudjiman yakni prosa rekaan yang dibentuk secara panjang. Dimana di sana ada komponen penokohan yang menghidangkan serangkaian insiden dan latar. Hal ini juga diamini dengan Khasanah yang mengartikan bahwa novel selaku kesusastraan Indonesia terbaru. Jika mungkin ada yang mengira novel itu seperti roman,t ernyata berdasarkan Khasanah dua hal tersebut hal yang berlawanan. Jika roman menyajikan alur cerita yang kompleks, sedangkan novel lebih menekankan pada penyajian alur dongeng dan penokohan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
20. Aminudin
Menurut Aminudin pemahaman novel ialah prosa fiksi yang mengisahkan pelaku-pelaku tertentu dengan cara mengemaskan melalui dongeng. Tentu saja pemeranan dibentuk dengan latar dan tahapan rangkaian kisah yang epik. Menurut Aminudin kisahan tersebut dibuat berdasarkan khayalan pengarangnya. Tidak hanya sekedar itu saja, menurutnya karya novel tergolong karya fiksi. Dimana karya fiksi itu sendiri selain novel ada juga yang disebut dengan roman, cerpen dan novellet.
21. Pickering dan Hoeper
Jika lainnya mengartikan novel dari beberapa sudut. Maka berbeda pertimbangan menurut Pickering dan Hoeper dalam melihat novel. Hal terpenting dalam membuat novel yakni memilih sudut pandang. Sudut pandang yakni sistem narasi yang nantinya akan memilih final kisah dari dongeng tersebut. Menurut Pickering dan Hoeper terdapat sudut pandang persona ketiga, sudut pandang persona pertama, sudut pandang dramatik dan sudut pandang campuran. Nah, dari beberapa sudut pandang tersebut, kamu ingin dan cocok menggunakan sudut pandang yang mana nih?
Dari berbagai pengertian novel di atas, agar tidak menciptakan Anda makin pusing. Semoga perspektif di atas berguna (Irukawa Elisa)
Referensi
http://digilib.uinsby.ac.id/10874/5/bab%202.pdf
http://eprints.umm.ac.id/35960/3/jiptummpp-gdl-fitriyulia-48365-3-babii.pdf
http://eprints.uny.ac.id/8242/3/BAB%202-08205241004.pdf
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silakan isi data diri Anda.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat menyaksikan Artikel-artikel berikut:
- Metode dan Trik Penerbit Buku Melirik Naskah
- Cara Praktis Membuat Outline Buku Ajar
- Membuat Lead yang Menarik Saat Menulis Buku
- Menghindari 5 Kendala Saat Menulis Buku Ajar
Jika Anda memiliki BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, namun BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan kemudahan KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!
Sumber mesti di isi