Mikaylabinar.com– Blockchain Bitcoin dan Peranannya dalam Teknologi Cryptocurrency.
Mata uang visual atau yang biasanyadisebut cryptocurrency bekerja menurut teknologi blockchain yang berfungsi untuk menyimpan semua data transaksinya.
Blockchain berisikan banyak server yang saling terhubung berdasarkan topologi peer-to- peer (P2P) sehingga sulit sekali untuk ada pemalsuan
Mengenal Blockchain Bitcoin
Blockchain, kerap kali disebut sebagai Distributed Ledger Technology (DLT) semacam buku kas besar untuk mencatat semua data dan history transaksi secara real time dan transparan.
DTL membuat sejarah aset digital tidak mampu diubah melalui penggunaan desentralisasi dan hashing kriptografi.
Analogi sederhana untuk mengerti teknologi blockchain bitcoin adalah seperti Google Doc yang bisa dibagikan kepada pihak lain bukan disalin atau ditransfer.
Sistem ini disebut desentralisasi yang memberi siapa pun akses ke dokumen pada waktu yang sama.
Tidak ada yang terkunci menunggu perubahan dari satu pihak atau pihak lain dan semua penyesuaian pada dokumen direkam dalam waktu aktual, menciptakan perubahan sepenuhnya transparan.
Tentu saja, blockchain lebih rumit dibandingkan dengan Google Doc, tetapi analoginya seperti itu alasannya adalah menggambarkan tiga inspirasi penting dari teknologi ini, adalah:
- Aset digital didistribusikan, bukan disalin atau ditransfer.
- Aset terdesentralisasi, memungkinkan terusan real time.
- Buku besar perubahan yang transparan mempertahankan integritas dokumen, yang membuat iman pada aset.
Blockchain ialah teknologi yang sangat prospektif dan revolusioner alasannya membantu meminimalkan risiko, membasmi penipuan, dan mendatangkan transparansi dengan cara yang dapat diskalakan untuk banyak sekali penggunaan.
Bagaimana Cara Kerja Blockchain?
Inti dari menggunakan blockchain ialah untuk memberikan orang yang sebelumnya tidak saling mengenal dan tidak mempercayai satu sama lain berbagi data berharga dengan cara yang aman dan tahan gangguan
Blockchain intinya berisikan tiga desain penting adalah: blok, node, dan penambang.
Block (Blok)
Setiap rantai berisikan beberapa blok dan setiap blok memiliki tiga bagian dasar, yang terdiri dari:
- Data di blok.
- Bilangan bulat 32-bit disebut nonce. Nonce dibuat secara acak ketika blok dibuat, yang lalu menciptakan hash header blok.
- Hash adalah nomor 256-bit yang disematkan ke nonce. Ini harus dimulai dengan sejumlah besar angka nol (yakni, sungguh kecil).
Ketika blok pertama dari sebuah rantai dibentuk, nonce menghasilkan hash kriptografi. Data di blok dianggap ditandatangani dan selamanya terikat dengan nonce dan hash kecuali bila ditambang.
Miners (Penambang)
Penambang membuat blok baru di rantai melalui proses yang disebut penambangan.
Dalam blockchain, setiap blok mempunyai nonce dan hash uniknya sendiri, tetapi juga mereferensikan hash dari blok sebelumnya dalam rantai, jadi menambang blok tidaklah mudah, khususnya pada rantai besar.
Penambang menggunakan perangkat lunak khusus untuk memecahkan masalah matematika yang sungguh kompleks dalam mendapatkan nonce yang menghasilkan hash yang diterima.
Karena nonce cuma 32 bit dan hash 256, ada kira-kira empat miliar kemungkinan kombinasi nonce-hash yang mesti ditambang sebelum yang sempurna didapatkan.
Saat itu terjadi, penambang dibilang telah memperoleh “nonce emas” dan blok mereka disertakan ke rantai.
Membuat pergeseran ke blok mana pun di permulaan rantai membutuhkan penambangan ulang tidak hanya blok dengan perubahan, namun semua blok yang muncul setelahnya.
Inilah mengapa sungguh sukar untuk memanipulasi teknologi blockchain. Anggap saja sebagai “keamanan dalam matematika” alasannya menemukan nonce emas memerlukan banyak waktu dan daya komputasi.
Ketika sebuah blok sukses ditambang, pergantian tersebut diterima oleh semua node di jaringan dan penambang dihargai secara finansial.
Node (Nodes)
Salah satu konsep paling penting dalam teknologi blockchain yaitu desentralisasi. Ini adalah buku besar yang didistribusikan melalui node yang terhubung ke rantai.
Node mampu berbentukperangkat elektronik apa pun yang menyimpan salinan blockchain dan menjaga biar jaringan tetap berfungsi.
Setiap node mempunyai salinan blockchainnya sendiri dan jaringan mesti secara algoritma menyepakati setiap blok yang baru ditambang supaya rantai tersebut diperbarui, diandalkan, dan diverifikasi.
Karena blockchain transparan, setiap langkah-langkah di buku besar dapat dengan mudah diperiksa dan dilihat.
Setiap akseptor diberi nomor identifikasi alfanumerik unik yang memberikan transaksi mereka.
Menggabungkan informasi publik dengan tata cara check-and-balances membantu blockchain menjaga integritas dan membuat iman di antara pengguna.
Pada dasarnya, blockchain mampu dianggap sebagai skala iman melalui teknologi.
Sejarah Blockchain
Berikut ini ialah garis besar sejarah dari beberapa insiden terpenting dan penting dalam pengembangan blockchain.
1. Tahun 1991
Rantai blok yang diamankan secara kriptografis dijelaskan untuk pertama kalinya oleh Stuart Haber dan W Scott Stornetta
2. Tahun 1998
Ilmuwan komputer Nick Szabo melakukan ‘bit gold’, mata duit digital terdesentralisasi
3. Tahun 2000
Stefan Konst mempublikasikan teorinya ihwal rantai aman kriptografi, ditambah ilham untuk implementasi
4. Tahun 2008
Satoshi Nakamoto, nama samaran untuk seseorang atau grup, menerbitkan “Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer to Peer.”
Baca juga: Mengenal Bitcoin mata duit virtual yang terkenal
5. Tahun 2009
Transaksi Bitcoin (BTC) pertama yang sukses terjadi antara ilmuwan komputer Hal Finney dan Satoshi Nakamoto yang misterius.
6. Tahun 2010
Programmer yang berbasis di Florida, Laszlo Hanycez, menuntaskan pembelian pertama memakai Bitcoin – dua pizza Papa John.
Hanycez mentransfer 10.000 BTC, senilai sekitar $ 60 ketika itu. Hari ini nilainya $ 80 juta. Kapitalisasi pasar Bitcoin secara resmi melampaui $ 1 juta.
7. Tahun 2011
1 BTC = $ 1USD, memberikan keseimbangan cryptocurrency dengan dolar AS. Electronic Frontier Foundation, Wikileaks, dan organisasi lain mulai menerima Bitcoin sebagai perlindungan.
8. Tahun 2012
Blockchain dan cryptocurrency disebutkan dalam program televisi populer mirip The Good Wife, memasukkan blockchain ke dalam budaya pop. Majalah Bitcoin diluncurkan oleh pengembang Bitcoin awal Vitalik Buterin.
9. Tahun 2013
Kapitalisasi pasar BTC melampaui $ 1 miliar. Bitcoin mencapai $ 100 / BTC untuk pertama kalinya.
Buterin menerbitkan makalah “Proyek Ethereum” yang menawarkan bahwa blockchain memiliki kemungkinan lain selain Bitcoin (misalnya, kesepakatan cendekia).
10.Tahun 2014
Perusahaan game Zynga, The D Las Vegas Hotel, dan Overstock seluruhnya mulai mendapatkan Bitcoin selaku pembayaran.
Proyek Ethereum Buterin digalang dana lewat Initial Coin Offering (ICO) mengumpulkan lebih dari $ 18 juta di BTC dan membuka jalan gres untuk blockchain.
R3, sekelompok lebih dari 200 perusahaan blockchain, dibuat untuk menemukan cara-cara baru blockchain mampu diimplementasikan dalam teknologi. PayPal memberitahukan integrasi Bitcoin.
11.Tahun 2015
Jumlah penjualyang mendapatkan BTC melebihi 100.000. NASDAQ dan perusahaan blockchain San-Francisco Chain melakukan pekerjaan sama untuk menguji teknologi untuk memperdagangkan saham di perusahaan swasta.
12.Tahun 2016
Raksasa teknologi IBM menginformasikan strategi blockchain untuk penyelesaian bisnis berbasis cloud. Pemerintah Jepang mengakui keabsahan blockchain dan cryptocurrency.
13. Tahun 2017
Bitcoin meraih $ 1.000 / BTC untuk pertama kalinya. Kapitalisasi pasar Cryptocurrency mencapai $ 150 miliar.
CEO JP Morgan Jamie Dimon menyampaikan ia yakin pada blockchain selaku teknologi kurun depan, memberikan tata cara buku besar dogma dari Wall Street.
Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang kala pada $ 19.783,21 / BTC. Dubai mengumumkan pemerintahnya akan didukung oleh blockchain pada tahun 2020.
14. Tahun 2018
Facebook berkomitmen untuk mengawali grup blockchain dan juga mengisyaratkan kemungkinan menciptakan cryptocurrencynya sendiri.
IBM membuatkan platform perbankan berbasis blockchain dengan bank-bank besar seperti Citi dan Barclays masuk.
Sumber harus di isi