“Batrenya masih berpengaruh berapa jam bro?”, kira-kira demikian bila orang mau beli laptop second. Padahal banyak aspek yang mempengaruhi ketahanan baterai laptop, keadaan baterai terang mempengaruhi, namun itu bukan satu-satunya. Ada beberapa hal lain yang mensugesti, misalnya acara yang dijalankan, lha jika hanya nyetel Winamp ya awet, tapi jika main game yang menyedot tenaga ya lemes juga.
Selain itu ketahanan baterai laptop itu juga ditentukan oleh jumlah cellnya, contohnya 3 cell, 6 cell, atau 9 cell. Semakain banyak pastinya kian besar kapasitasnya, dan makin lama ketahahnannya. Selain itu, dikala ini sudah banyak juga laptop yang memakai baterai polymer, bentuknya seperti baterai handphone, tipis. Teman aku menggunakan laptop Dell Latitude E7240, laptop tersebut telah menggunakan baterai polymer.
Apa sih yang perlu kita ketahui dikala mengetes baterai laptop? Jawabnya yaitu Design Capacity dan Full Charge Capacity. Design capacity yakni kapasitas permulaan dikala keluar dari pabrik, sedangkan full charge capacity yaitu keadaan kapasitas saat ini. Misalnya design capacity 50 mWh, full charge capacity 25 mWh, mempunyai arti kapasitas yang bisa dipakai tinggal 50%. Misalnya waktu kondisi masih 100% laptop bisa dipakai 4 jam, maka dikala ini mungkin cuma sekitar 2 jam.
Windows sudah menawarkan tool untuk menganalisa keadaan baterai, caranya:
Buka Command Prompt (CMD)
ketik :
powercfg /batteryreport
Perintah tersebut akan meng-generate suatu file report di folder c://User/nama user
Ini report untuk laptop aku Dell Latitude 3340 :
Installed batteries
Information about each currently installed battery
NAME | DELL VDYR84C |
MANUFACTURER | Samsung SDI |
SERIAL NUMBER | 319 |
CHEMISTRY | LION |
DESIGN CAPACITY | 43 mWh |
FULL CHARGE CAPACITY | 36 mWh |
CYCLE COUNT | – |
Kapasitas asli 43 mWh, tetapi karena sudah saya pakai 1 tahun kapasitasnya sudah turun menjadi 36 mW atau turun sekitar 16%.
Selamat menjajal ..
Sumber harus di isi