Double Exponential Moving Average (Dema)


Double Exponential Moving Average dikembangkan oleh Patrick Mulloy dan diterbitkan pada Februari 1994 di majalah “Analisis Teknis Saham & Komoditas”. Ini digunakan untuk membenahi rangkaian harga dan dipraktekkan langsung pada grafik harga sekuritas finansial. Selain itu dapat digunakan untuk membenahi nilai indikator yang lain.





Double Exponential Moving Average atau DEMA, adalah ukuran harga rata-rata tren sekuritas yang memperlihatkan bobot terbesar pada data harga modern. Seperti exponential moving average, atau EMA, ini lebih reaktif terhadap fluktuasi harga dibandingkan dengan simple moving average, atau Sekolah Menengan Atas, sehingga menjinjing nilai lebih bagi penjualjangka pendek yang mencoba memperlihatkan perubahan tren.





DEMA




Moving Average pada dasarnya adalah indikator lagging, jadi makin reaktif, semakin banyak waktu tunggu yang harus diambil trader. Meskipun namanya menyiratkan bahwa DEMA hanya dihitung dengan meniru EMA, ini tidak terjadi.





Langkah pertama untuk menjumlah DEMA yakni mengkalkulasikan EMA. Kemudian, lakukan kembali perkiraan EMA dengan memakai hasil perhitungan EMA pertama (EMA (n) selaku fungsi dari persamaan EMA (x)). Terakhir, kurangi hasil dari perkalian 2 * EMA (n).





Membuat moving average dari sekuritas dengan lebih efektif menetralisir kebisingan atau fluktuasi. Kemudian, meniru EMA akan mengembangkan magnitudo garis, yang memiliki arti puncak lebih tajam dan lembah lebih dalam. Dengan demikian, DEMA masih merefleksikan rata-rata bergerak sambil tetap mengikuti pergeseran harian saat ini.





Double EMA mempunyai respons yang lebih cepat jikalau ketimbang EMA tradisional dan mampu dipakai dengan cara yang serupa. Ingatlah bahwa kalau Anda menggunakan Double EMA yang bereaksi lebih cepat dan oleh alasannya adalah itu Anda harus mempersiapkan strategi Anda di sekitar gosip ini – pergeseran mungkin dikerjakan.





Trader umumnya menggunakan alat ini untuk mengonfirmasi apa yang mereka lihat sebagai sinyal pembalikan. Misalnya, jikalau DEMA (50) dan DEMA (200) menciptakan death cross di tengah tekanan jual yang meningkat, trader mampu mengonfirmasi bahwa harga kemungkinan memasuki tren bearish. Sementara itu, kalau berumur pendek, tren bearish mungkin sudah berbalik pada ketika EMA dan Sekolah Menengan Atas menyusul. Oleh karena itu, sangat cocok untuk indikasi tren jangka pendek.





Keuntungan dari indikator ini ialah menghilangkan sinyal palsu pada pergerakan harga saw-toothed dan memungkinkan menyimpan posisi pada tren yang kuat.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama