Heikin Ashi yakni cara menampilkan bar dengan perkiraan rata-rata sehingga menampilkan chart yang lebih higienis dan sedikit mengalami naik turun. Hal ini membuat lebih mudah para trader dalam melakukan evaluasi.
Mungkin Anda telah terbiasa melihat candle stick kafetaria, atau grafik batang lilin untuk monitor pergerakan harga. Ada satu grafik alternatif, dengan nama Heikin Ashi. Grafik ini ditemukan di Jepang tahun 1700 oleh Munehisa Homma. Tujuan grafik ini ialah untuk meminimalkan noise dengan memakai harga rata-rata. Berikut cara penggunaannya. Heikin Ashi adalah salah satu indikator trading dalam Analisa Teknikal.
Cara Perhitungan
Pada grafik lilin biasa, gambar dibuat dari 4 harga:
- Harga tertinggi (bayangan atas)
- Harga paling rendah (ekor/bayangan bawah)
- Harga pembukaan (puncak batang lilin)
- Harga penutupan (dasar batang lilin)
Sedangkan pada grafik Heiken Ashi, gambar dibentuk menurut rata-rata dengan rumus selaku berikut:
- Harga Penutupan = (Pembukaan + Tertinggi + Terendah + Penutupan) / 4
- Harga Pembukaan = (Pembukaan Sebelumnya + Penutupan Sebelumnya) / 2
- Harga Tertinggi = Harga tertinggi di antara Tertinggi, Pembukaan, Penutupan
- Harga Terendah = Harga terendah di antara Terendah, Pembukaan, Penutupan
Heikin Ashi yakni Mudah Dipraktekkan
Penggunaan chart Heikin Ashi ala Kriptova:
- Gunakan Timeframe harian
- Hilangkan tail (upper dan lower shadow)
- Warna hijau mempunyai arti harga naik, warna merah memiliki arti harga turun.
- Jika terjadi perubahaan warna pada dikala perdagangan, meskipun itu ditengah-tengah timeframe, segera kerjakan transaksi pembalikan (misal dari jual ke beli dan sebaliknya)
- Untuk lebih meyakinkan, gabungkan dengan Moving Average 10 dan Moving Average 20 (harga rata-rata 20 hari kebelakang).
- Lakukan transaksi pada ketika perpotongan (meskipun kadang telat.
Sumber mesti di isi