Kesalahan Dalam Investasi Reksadana Yang Pantas Disingkirkan Pemula


Mikaylabinar.com Kesalahan dalam Investasi Reksadana yang Patut Dihindari oleh Pemula semoga tidak mengalami kerugian dalam berinvestasi.





Jenis investasi reksadana memang diketahui murah dan bisa dikerjakan dengan mudah.





Pasalnya, segala proses didalamnya diatur oleh manajer keuangan bermutu, sehingga penanam modal hanya bertindak selaku pengamat.





Meski demikian, tak jarang banyak orang mengalami kesalahan ketika berinvestasi reksadana. Akibatnya, hasil yang diperoleh tidak maksimal dan tujuan keuangan tidak tercapai.





Apabila kau tidak ingin mengalami nasib serupa, berikut ini kesalahan dalam berinvestasi reksadana yang perlu disingkirkan.





1. Tidak Menentukan Tujuan Keuangan





Saat investasi, pastikan apalagi dulu apa tujuan keuanganmu. Kebanyakan orang eksklusif memilih jenis produk investasi tanpa tahu apa maksudnya.





Salah satu kondisi tersebut ditandai oleh pertanyaan yang dilontarkan seseorang tentang saran investasi dengan untung yang besar dan aman.





Jika diibaratkan jalan tol, kau mengharapkan jalan yang bisa cepat hingga tujuan.





Namun, jika kau tidak tahu maksudnya, bagaimana jalan tol tersebut bisa dikatakan cepat hingga?





Inilah kesalahan utama dan pertama yang perlu kamu hindari. Sebenarnya, tujuannya praktis, apakah investasi itu untuk persiapan dana pendidikan, dana pensiun, atau sekedar dana jaga-jaga?





2. Keliru Memilih Jenis Reksadana





Investasi satu ini memperlihatkan banyak sekali jenis produk dengan penawaran return dan risiko yang berbeda-beda.





Sebelum memilih, pastikan untuk mempelajari terlebih dulu secara objektif masing-masing produk investasi yang tersedia. Jangan lupa, sesuaikan dengan tujuan keuangan pada poin pertama ya!





Sebagai contoh, kamu ingin investasi untuk tujuan keuangan jangka pendek. Disaat yang bersama-sama, kau juga mesti siap dengan risiko yang tinggi.





Meski demikian, investasi jangka pendek selalu menunjukkan imbal hasil yang cukup besar.





3.  Menunda Mulai Investasi Terlalu Lama





Setiap orang memiliki pertimbangan yang berlawanan-beda dalam menentukan produk reksadana.





Bahkan, ada yang enggan memulai investasi karena takut menghadapi risiko yang tinggi.





Mereka merasa lebih aman dan nyaman dikala uangnya disimpan dalam bentuk deposito ataupun simpanan, ketimbang diinvestasikan.





Sebenarnya, kekhawatiran semacam itu sudah masuk akal terjadi. Apalagi, banyak masalah investasi bodong yang bermunculan.





Pada dasarnya, investasi reksadana sungguh solid dalam hal perizinan sekaligus dukungan konsumen.





Bahkan, penggunaan instrumen ini pun diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.





Untuk memastikannya, buka situs web OJK dan cek apakah reksadana yang kau ikuti terdaftar pada situs tersebut atau tidak.





Bicara soal investasi, maka kau tidak perlu memakai budget yang besar. Sebab, nominal kecil sekalipun bisa memulai investasi dengan resiko kerugian yang bisa dibatasi.





4. Tidak Paham terhadap Risiko Investasi





Setiap investasi memiliki resiko, termasuk reksadana. Pemahaman investor kepada risiko investasi ini sungguh penting diketahui.





Dengan demikian, tidak ada yang memasarkan produk secara tergesa-gesa dikala harga turun. Siapa tahu, beberapa waktu kemudian harga kembali naik.





Pertimbangkan pula faktor jangka waktu dari jenis investasi yang kau pilih, apakah untuk jangka panjang atau jangka pendek.





Masih ada banyak kesalahan berinvestasi yang perlu dikesampingkan. Namun, dengan menyingkir dari kesalahan-kesalahan di atas, setidaknya bisa membuatmu mendapatkan hasil yang cocok dengan tujuan keuangan.



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama