Kiat Jadi Ibu Multitasking Untuk Tuntaskan Semua Pekerjaan


Mikaylabinar.com– Setiap wanita mempunyai peluang untuk melaksanakan kiprahnya, baik selaku ibu rumah tangga sepenuhnya atau merangkap selaku pekerja. Pekerjaan yang beragam membutuhkan Tips Makara Ibu Multitasking





Apapun peran yang diambilnya, seorang wanita akan selalu berkutat dengan pekerjaan rumah. Tugas itu membuatnya harus menjadi orang yang mampu melakukan banyak pekerjaan sekaligus.





Dalam perumpamaan yang lebih terbaru, ibu dengan banyak tugas disebut multitasking mom. Semua peran itu mesti dituntaskan dalam keseharian. Bahkan sepanjang waktu mampu habis dengan melaksanakan peran-tugas tersebut.





Di final pekan pun, seorang ibu bisa saja masih memiliki tanggungan pekerjaan. Ibu memang mempunyai kemampuan untuk multitasking, namun dengan kiat yang tepat maka peran tersebut akan berlangsung dengan maksimal.





Buat Perencanaan yang Matang





Tips jadi ibu multitasking tanpa penyusunan rencana yang matang lazimnya akan berakhir dengan rasa lelah yang berlebihan.





Maka dari itu, mulailah dengan langkah awal ialah membuat rencana untuk apapun yang hendak dijalankan.





Perencanaan dalam hal ini mengacu pada skala prioritas yang artinya ada pekerjaan yang diutamakan dibanding lainnya. Terlebih dahulu, tulis saja semua peran rumah tangga dalam sehari-hari termasuk rencana lain.





Setelah menulis tugas-peran rumah tangga, lalu urutkan dari yang paling diutamakan untuk segera tertuntaskan.





Tentu saja penyusunan rencana ini berafiliasi dengan waktu, maka kalau ada rencana lain pun harus menyesuaikan.





Saat menciptakan skala prioritas, sertakan pula kapan waktu dimulai pekerjaan tersebut dan kapan perkiraan waktu selesainya. Cara ini akan membuat efisiensi waktu.





Pasang Pengingat





Selain pekerjaan berkala dalam rumah tangga, seorang multitasking mom juga tak jarang mesti memiliki masalah dengan program lain di luar rumah. Agar seluruhnya berlangsung tanpa gangguan dan tidak ada acara yang tertinggal, pasang pengingat.





Pengingat mampu dipasang dalam bentuk apa saja, mulai dari catatan kecil di dinding atau pengingat otomatis di ponsel. Tips jadi ibu multitasking ini mesti diterapkan demi menyingkir dari kelalaian.





Seorang ibu dengan segudang tugas rumah tangga memang wajar jika fokusnya terganggun. Bahkan tidak sedikit yang balasannya menjadi pelupa karena begitu banyaknya hal yang dipikirkannya.





Dengan memasang pengingat, tidak ada lagi dongeng tentang terlewatnya suatu jadwal penting. Bahkan antisipasi untuk jadwal tersebut mampu dilaksanakan semenjak jauh-jauh hari. Menjadi ibu multitasking pun akan lebih mudah dan terarah.





Bagi Tugas dengan Suami





Tips jadi ibu multitasking yang satu ini akan sungguh menolong kalau diterapkan dengan benar. Pertama, sadari dulu bahwa peran rumah tangga tidak sepenuhnya menjadi keharusan ibu tetapi juga harus ada campur tangan ayah.





Saat ayah dan ibu telah sama-sama mengerti konsep tersebut, maka kiat yang satu ini akan lebih gampang diterapkan. Sementara untuk ibu tunggal, kiat yang satu ini membutuhkan penerapan yang berlainan.





Membagi tugas dengan suami mampu dimulai dengan bantu-membantu menuliskan peran apa yang harus dituntaskan masing-masing. Contoh sederhananya, ketika pagi ibu mengolah makanan maka ayah bisa mencuci piring.





Kemudian dikala sore ibu memandikan anak, ayah mampu membersihkan rumah. Tips ini akan sungguh berkhasiat terutama bagi keluarga yang tidak memakai jasa asisten. Pembagian tugas ini juga mampu diubahsuaikan dikala selesai pekan.





Jalin Komunikasi dengan Seluruh Anggota Keluarga





Jika mampu mengerjakan pembagian tugas dengan suami, itu mampu dibilang telah berhasil menjalin komunikasi dengan pasangan.





Sayangnya, hal itu tidak cukup untuk menyukseskan peran ibu sebagai makhluk multitasking. Komunikasi juga perlu dibangun dengan anak atau orangtua bila masih tinggal bersama.





Tips jadi ibu multitasking tidak sebatas pada pekerjaan fisik, namun juga kesanggupan berkomunikasi.





Saat berkomunikasi dengan anak, sampaikan mengenai pekerjaan atau aktivitas yang mesti dikerjakan ibu. Dengan begitu, anak akan berguru mengetahui tugas tersebut dan tidak akan menciptakan gaduh.





Memang tidak mudah berkomunikasi dengan anak apalagi anak usia dini. Namun komunikasi yang terjalin terus menerus akan mampu diserap oleh anak. Begitu juga dengan orangtua, sampaikan tentang peran dan keharusan tersebut.





Jangan Menuntut Kesempurnaan





Meskipun seorang ibu diberi peluang untuk melaksanakan banyak peran, bukan bermakna semuanya mesti tamat dengan tepat.





Justru saat merasa semua hal mesti sempurna, seorang ibu akan lebih gampang mengalami tertekan hingga tertekan. Maka dari itu, sadari kesanggupan dan keterbatasan diri sendiri.





Pahami bahwa diri sendiri tidak selamanya mampu menyelesaikan semua peran dengan final yang tepat.





Menyadari kekurangan diri akan menciptakan ibu lebih santai dalam melaksanakan perannya, meskipun fokus mesti tetap terjaga. Satu lagi, jangan sampai melalaikan hak diri sendiri untuk menerima waktu luang.





Baca juga: Sering minta main keluar, ini tips anak betah di rumah ketika pandemi





Saat sudah mampu meluangkan waktu, manfaatkan dikala-dikala tersebut untuk beristirahat atau melakukan kesenangan lainnya. Cara ini akan menolong ibu tetap senang dalam menjalankan kiprahnya.





Tips jadi ibu multitasking tidak bermakna seorang ibu wajib menyelesaikan semua tugasnya tanpa cela.





Sebagai manusia biasa, wajar bila sesekali atau di beberapa bagian terdapat kelemahan. Hal yang terpenting yaitu mampu mendapatkan apapun keadaannya.



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama