Anda seorang dosen yang dituntut untuk mampu menulis buku? Terutama buku Ajar? Struktur Buku didik yang baik yang memiliki substansi isi yang bagus mengikuti Rencana Pembelajaran (RP).
struktur buku didik yang dibuat berkhasiat sebagai buku pegangan untuk proses mencar ilmu mengajar. Buku bimbing ini yang dikhususkan untuk mahasiswa untuk pegangan mencar ilmu.
Struktur buku bimbing mempunyai alur dan struktur yang berisikan planning pembelajaran, ilustrasi, diikuti dengan teladan, terdapat studi perkara dan diberi latihan soal untuk umpan balik. Berikut ulasannya.
RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana Pembelajaran menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk membuat kompetensi dasar yang meliputi beberapa unsur, seperti identitas pelajaran, tolok ukur kompetensi, patokan dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran dan masih banyak lagi. Berikut adalah unsur pengerjaan RPP.
- Identitas Mata Pelajaran, di poin ini ada beberapa bagian yang perlu dicantumkan, ialah adannya satuan pendidikan, kelas, semester, acara studi, mata pelajaran/tema pelajaran dan jumlah konferensi.
- Standar Kompotensi, menggambarkan kompetensi dan kesanggupan dalam bentuk penguasaan wawasan, ketrampilan dan sikap. Standar kompetensi ini dipakai selaku kualifikasi kemampuan minimal.
- Standar kompetensi dasar, menyampaikan kesanggupan yang dikuasai oleh peserta asuh dalam mengerti mata pelajaran. Pemahaman penerima latih berdasarkan penyusunan indikator kompetensi mata pelajaran.
- Indicator Pencapaian Kompetensi, melaksanakan pengukuran berdasarkan hasil observasi. Indikator pencapaian dirumuskan menurut kerja operasional yang meliputi kemampuan, pengetahuan dan perilaku.
- Tujuan pembelajaran, memberikan proses dan menawarkan output hasil belajar yang didasarkan pada kompetensi dasar.
- Materi asuh dan Alokasi Waktu, Materi didik memuat prinsip, fakta dan prosedur yang disampaikan dalam bentuk butir dan rumusan indikator. Sedangkan alokasi waktu dipakai untuk melaksanakan beban mencar ilmu.
Itulah beberapa hal penting untuk menciptakan rencana pembelajaran. Adapun poin penting lain yang belum disampaikan, yakni memuat tata cara pembelajaran, evaluasi hasil mencar ilmu, sumber mencar ilmu dan acara pembelajaran. Pada acara pembelajaran ada yang perlu dicatat adalah menulis pendahuluan, inti dan penutup.
STRUKTUR BUKU AJAR – TERDAPAT ILUSTRASI
Saat menulis buku bimbing, hal yang perlu dicantumkan yaitu menyertakan gambaran. Ilustrasi ialah sarana komunikasi visual yang menyertai isi naskah. Ilustrasi mempermudah pembaca/mahasiswa mengetahui pesan teks.
Bentuk ilustrasi bervariatif. Ada yang berbentuk struktur, sketsa/bagan, diagram, tabel dan masih banyak lagi. Pentingnya ilustrasi di dalam buku asuh, secara tidak eksklusif menuntut penulis untuk berakal memilih ilustrasi yang sesuai dan efisien. Secara lazim, ilustrasi memiliki empat fungsi.
- Fungsi Deskriptif, fungsi deskriptif kalau tidak disampaikan dengan sempurna mampu berakibat menggiring pembaca/mahasiswa salah memahami.
- Fungsi Ekspresif, fungsi ilustrasi secara ilustratif berfungsi untuk membuat rancangan dan pemikiran abstrak menjadi lebih terang.
- Fungsi Analisis/structural, gambaran yang disampaikan dalam bentuk struktural atau analisis fungsinya untuk memperjelaskan narasi yang telah ditulis.
- Fungsi Kuantitatif, secara kuantitatif ilustrasi dapat dipakai untuk menunjukan keterhubungan dengan variabel satu dengan variabel lainnya.
STRUKTUR BUKU AJAR – DISERTAI CONTOH
Secara teknis, bagian dalam buku ajar disertai dengan teladan. Bentuk teladan bisa berupa teladan kasus, pola soal dsb. Keuntungan memperlihatkan contoh ialah memudahkan pembaca/mahasiswa mengetahui teks yang disampaikan. Dengan kata lain, pola dalam hal ini selaku analogi untuk menawarkan pemahaman logika terhadap sebuah tema/uraian/topik tertentu.
STRUKRUR BUKU AJAR – TERDAPAT STUDI KASUS
Hal terpenting dalam menciptakan buku bimbing yang berkualitas adalah studi masalah. Buku latih yang baik yaitu mempunyai konten isi yang gres dan membangun. Untuk meraih itu, ada beberapa tahapan yang perlu dijalankan oleh penulis, yaitu melaksanakan teknik pengumpulan data, analisis, melaksanakan teknik kenali problem, treatmen dan interpretasi.
Studi masalah berfungsi untuk membuat lebih mudah dalam memahami dan menganalisis masalah yang kompleks. Tujuan studi kasus dibagi menjadi dua tujuan, pertama tujuan secara umum. Secara lazim, studi masalah bermaksud untuk memperoleh citra wacana masalah, mengetahui sebab-balasan dan memberi manfaat dan pengalaman. Kedua, tujuan studi perkara secara khusus bertujuan untuk memberi sosialisasi guna untuk memperoleh data.
Studi perkara menurut Yin, secara teknik dibagi menjadi tiga teknik. Pertama, dengan cara membandingkan teladan berdasarkan data empiris dengan teladan prediksi. Dilihat apakah terjadi kesamaan atau tidak, apakah ada validitas atau tidak. Pola inilah yang disebut dengan penjodohan acuan.
Kedua, teknik eksplanasi bertujuan untuk menganalisis studi perkara. Ketika, dengan menciptakan analisis deret waktu. Teknik ini biasannya sering digunakan untuk pengambilan data dengan tata cara pendekatan eksperimen.
STRUKTUR BUKU AJAR – LATIHAN SOAL
Syarat buku ajar dilampiri latihan soal. Latihan soal di dalamnya berfungsi untuk mengetahui kesanggupan mahasiswa. Apakah mahasiswa paham dengan bahan yang disampaikan, atau tidak. Latihan soal dibuat beragam cara, mampu dengan cara opsi ganda, uraian dan studi kasus. Latihan soal dibuat mampu menyesuaikan dengan konteks dan segmentasi pembaca. Jika segmentasinya yaitu mahasiswa, maka latihan soal bukan jenis soal opsi ganda. (Elisa)
Referensi:
- Wahyuningsih, Sri. 2013. Metode Penelitian Studi Kasus. UTM Press. http://pengembanganbahanjar.blogspot.com/2014/07/gambaran-bahan-bimbing.html,(diakses 28 Juni 2018)
- http://www.rijal09.com/2017/01/cara-menyusun-planning-pelaksanaan-Pembelajaran-RPP.html (diakses 28 Juni 2018)
- http://www.snowlife-elisa.com/2018/02/3-faktor-proses-penting-di-dunia.html
Sumber mesti di isi