Marie Thomas, Inilah Kisah Hidupnya Yang Muncul Di Google Doodle


Harus dimengerti, Marie Thomas yakni perempuan kelahiran Likupang, Minahasa, Sulawesi Utara, 17 Februari 1896. Marie Thomas wafat di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal, 10 Oktober 1966 di umur 70 tahun.





Dia yaitu seorang wanita pertama selaku dokter, dan adalah alumni Sekolah Pengajaran Dokter Hindia (STOVIA) atau Sekolat tot Opleiding van Idische Artsen di tahun 1922.





Marie Thomas berikutnya mejadi specialist sektor obstetri dan ginekologi, beliau ialah dokter Indonesia pertama selaku specialist dalam sektor itu.





Bahkan juga Marie Thomas membangun sebuah sekolah kebidanan di Bukittinggi, yang pertama di Sumatra dan yang ke-2 di Indonesia.





Pada 16 Maret 1929 Marie Thomas menikah dengan Mohammed Joesoef yang seorang dokter.





Mereka juga selanjutnya berpindah ke Padang, Sumatra Barat daerah asalnya Mohammed. Di situ Marie ambil kedudukan di Service Kesehatan Warga (DVG atau Dienst der Volksgezondheid).





Selanjutnya mereka ke Batavia, setelah sekian tahun di Padang. Di Batavia, Marie Thomas turut serta dengan Partai Persatuan Minahasa.





Di mana Sam Ratulangi jadi anggota, kemudia Marie Thomas dan si suami juga balik ke Sumatra Barat.





Saat itu,Marie tinggal di Fort de Kock (ketika ini Bukittinggi). Ayahnya namanya Adriaan Thomas dan ibunya namanya Nicolina Maramis.





Ayahnya memiliki profesi di militer sampai keluarganya harus terus berpindah ke bermacam wilayah di Indonesia.





Tetapi, ini memungkinkannya Marie untuk mendapatkan pengalaman sekolah di beberapa sekolah dari Sulawesi hingga Jawa





Google doodle ini hari, Rabu 17 Februari ikut mengingati hari ulang tahun dr Marie Thomas.





Mesin raksasa penelusuran itu tampilkan adab perempuan kenakan busana dokter yang menggendong bayi.





Google doodle itu juga komplet dilatar belakangi dengan warna hijau toska tertulis Google dua ‘O’ yang diganti dengan lampu sorot di dalam rumah sakit dan ke akhlak wanita itu.





Kehidupan individu Marie Thomas





Marie menikah dengan Mohammad Joesoef yang ialah seorang dokter pada 16 Maret 1929. Mereka selanjutnya berpindah ke Padang di Sumatra Barat kawasan asalnya Mohammad. Di Padang, Marie ambil kedudukan di Service Kesehatan Warga (DVG atau Dienst der Volksgezondheid).





Mereka balik ke Batavia sehabis sekian tahun di Padang.





Di Batavia, Marie turut serta dengan partai Persatuan Minahasa di mana Sam Ratulangi jadi anggota. Selanjutnya Marie dan suaminya balik ke Sumatra Barat, potensi ini tinggal di Fort de Kock (ketika ini Bukittinggi).





Di tahun 1950, ia membangun sekolah kebidanan di Bukittinggi, yang disebut yang pertama di Sumatra dan yang ke-2 di Indonesia.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama