Moving Average Ialah Dasar Analisa Teknikal


Moving Average ialah salah satu dasar dalam analisa teknikal. Dalam bahasa Indonesia Moving Average atau MA disebut selaku pergerakan harga rata-rata. Kaprikornus, harga yang bergerak dalam waktu tertentu, misalnya satu hari, satu bulan, satu tahun, mampu ditarik harga rata-rata dan membentuk garis dalam chart.





Ada beberapa turunan dari MA, sebagai berikut.





Simple Moving Average





Bentuk paling lazim yang digunakan dalam Moving Average yakni Simple Moving Average (SMA) atau pergerakan rata-rata sederhana. Caranya cukup mudah, adalah dengan menjumlah rata-rata n-satuan waktu ke belakang. Daily SMA 10 (atau sering disingkat Daily MA10) ialah harga rata-rata 10 hari kebelakang. Jika Anda memperlihatkan chart per jam, maka MA10 bermakna 10 jam ke belakang.





Exponential Moving Average





Seperti Sekolah Menengan Atas, tetapi penghitungan rata-ratanya dijalankan secara eksponensial. Ini bermakna bobotnya lebih berat di belakang. EMA biasa digunakan dalam perdagangan kripto dan forex, di mana volatilitas harganya bergerak naik turun secara cepat.





EMA mempunyai dua turunan yakni Double Exponential Moving Average (DEMA) atau EMA diduakalilipatkan, dan Triple Exponential Moving Average (TEMA) atau EMA dilipat-tigakan.





Hull Moving Average





Hull MA yaitu perhitungan rata-rata yang dikembangkan oleh Alan Hull. Metode ini menggunakan rentang waktu yang lebih lama, dan menanggulangi lag lebih sedikit.





moving average adalah
Perbedaan EMA, Sekolah Menengan Atas dan HMA. Sumber gambar: fidelity.com




Penerapan Moving Average





MA mampu digunakan untuk memperkirakan pembalikan harga, dengan menggabungkan beberapa jenis Moving Average. Contoh dapat dilihat pada gambar berikut.





moving average adalah
Perpotongan Moving Average




Pada gambar di atas, ada 4 macam Moving Average yaitu:





  1. EMA 10 – warna hijau
  2. EMA 30 – warna merah
  3. EMA 60 – warna ungu
  4. EMA 200 – warna hitam




Jika EMA 10 memangkas turun EMA 30, bahkan EMA 60 maka harga akan turun. Dan sebaliknya, kalau perpotongannya naik maka harga kan naik.





Jika EMA 200 berada di bawah EMA 10, 30 dan 60 maka trend harga masih akan tetap naik (bullish). Jika ketiga EMA telah memotong EMA 200 maka akan terjadi demam isu bearish/turun.



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama