Metode observasi merupakan bab penting dikala Anda menyusun suatu goresan pena ilmiah. Biasanya pembahasan metode penelitian berada di bagian tiga. Secara lazim tata cara observasi diartikan sebagai cara ilmiah untuk menerima data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli
Para hebat mendefinisikan tata cara observasi dengan arti yang berlawanan-beda. Meskipun begitu, hakikatnya masih sama. Berikut pemahaman metode observasi menurut para jago yang perlu Anda ketahui:
1. Prof M.E Winarno
Metode observasi menurut Prof. M.E Winarno yaitu sebuah kegiatan ilmiah yang dikerjakan menggunakan teknik yang cermat dan sistematis.
2. Sugiyono
Menurut Sugiyono Pengertian metode observasi adalah cara ilmiah untuk menerima data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan wawasan, teori, untuk mengerti, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia (Sugiyono: 2012).
3. Muhammad Nasir
Pengertian tata cara penelitian menurut Muhammad Nasir, sistem observasi ialah hal yang penting bagi seorang peneliti untuk mencapai suatu tujuan, serta dapat menemukan tanggapan dari duduk perkara yang diajukan.
4. Muhiddin Sirat
Metode observasi berdasarkan Muhiddin Sirat, ialah sebuah cara untuk memilih subjek masalah dan menentukan pada judul dalam suatu investigasi.
5. Heri Rahyubi
Sedangkan metode observasi berdasarkan Heri Rahyubi yaitu suatu model yang dapat dipakai dengan acara berguru mengajar untuk mencapai suatu proses dalam pembelajaran tersebut dengan baik.
Baca Juga: Cara Membuat Petunjuk Praktikum Penelitian
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat mampu disimpulkan bahwa pemahaman tata cara observasi merupakan ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Maksud dari cara ilmiah yaitu bahwa kegiatan observasi bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional mempunyai arti acara penelitian yang dikerjakan masuk akal, sehingga dapat dijangkau dengan oleh pikiran sehat manusia. Empiris, bermakna cara atau langkah yang dijalankan dapat diperhatikan oleh indera insan, sehingga orang lain dapat memperhatikan dan mengenali cara atau langkah yang digunakan. Sistematis, berarti proses yang digunakan dalam observasi menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data observasi yang dihasilkan haruslah mempunyai patokan tertentu, yakni valid, reliabel, objektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang bahwasanya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti.
Untuk memperoleh data yang pribadi valid dalam suatu penelitian sering sukar dilaksanakan, maka dari itu data yang telah terkumpul sebelum dimengerti validitasnya, dilaksanakan pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Data yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid niscaya reliabel dan obyektif.
Baca Juga: Teknik Menulis Buku dalam Metode Penulisan Faksi
Tujuan Metode Penelitian
Sebuah penelitian, pastinya memiliki tujuannya masing-masing. Apapun penelitiannya, niscaya memiliki sebuah sasaran. Target itulah yang ialah tujuannya. Berikut tujuan tata cara observasi yang perlu Anda ketahui.
1. Tujuan Secara Umum
- Untuk memperoleh wawasan ataupun penemuan yang belum pernah didapatkan sebelumnya.
- Untuk dapat menandakan data yang telah di dapatkan
- Untuk menguji kebenaran tentang data yang sudah ditemukan.
- Untuk membuatkan wawasan yang telah ada.
- Tujuan Penelitian Secara Teoritis
Adapun tujuan observasi secara teoritis ialah sebuah perjuangan yang dijalankan untuk mengenali satu hal. Pengetahuan yang diperoleh dari observasi secara teoritis sering disebut selaku basic research, sebab tidak mampu dimanfaatkan secara langsung.
2. Tujuan Penelitian Secara Praktis
Sedangkan tujuan observasi secara simpel adalah untuk mencari serta menemukan pengetahuan yang mampu dimanfaatkan eksklusif di dalam kehidupan. Penelitian jenis ini disebut juga dengan applied research.
Baca Juga: Ingin Menulis Buku Referensi dari Hasil Penelitian? Kuasai 9 Syarat di Sini
Jenis-Jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis sistem penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode observasi mampu diklasifikasikan menjadi observasi dasar (basic research), observasi terapan (applied research) dan observasi pengembangan (research and development).
Borg and Gall dalam Sugiyono (2013, hlm. 9) menyatakan bahwa, “Penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). merupakan sistem observasi yang digunakan untuk berbagi atau memvalidasi produk-produk yang dipakai dalam pendidikan dan pembelajaran”.
Macam-Macam Metode Penelitian
Terdapat beberapa metode dalam melakukan suatu penelitian. Metode-tata cara tersebut antara lain:
1. Metode Kualitatif
Metode ini ialah sebuah sistem observasi yang bersifat deskriptif yang memfokuskan pada pemahaman yang mendalam ihwal suatu duduk perkara. Metode penelitian kualitatif sendiri lebih menekankan pada mutu tentang citra yang terang.
Tak hanya itu, dengan fakta yang ada di lapangan dan condong lebih banyak menggunakan analisis. Metode kualitatif berusaha mengungkap makna dan pengalaman subjek observasi terhadap suatu fenomena yang tidak bisa dengan mudah diukur menggunakan angka atau numerik.
2. Metode Kuantitatif
Sedangkan sistem Penelitian Kuantitatif yaitu sebuah metode penelitian yang menggunakan data yang berupa angka dan proses penelitian ditekankan pada hasil pengukuran yang objektif menggunakan analisis statistik.
Dimana fokus metode ini yakni menghimpun data dan melakukan generalisasi untuk menjelaskan fenomena khusus yang dialami oleh populasi. Sebagai acuan, kita akan meneliti kekerabatan antara kawasan tinggal dengan pemasukan.
Baca Juga: Pentingnya Hasil Penelitian Dijadikan sebagai Buku Teks
3. Metode Survei
Sementara sistem survei yaitu tata cara observasi yang menggunakan Kuesioner atau angket sebagai instrumen untuk menghimpun data dalam penelitiannya. Sumber data terutama diperoleh dari responden yang merupakan sampel observasi.
Kuesioner tersebut ditujukan kepada responden yang dianggap mewakili populasi tertentu, sehingga dapat diperoleh isu wacana responden tersebut yang dianggap ialah representasi populasi.
4. Metode Ekspos Facto
Adapun sistem ekspos facto ialah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh suatu dilema yang memungkinkan pergeseran sikap, fenomena yang disebabkan oleh insiden serta perilaku ataupun hal-hal yang berdampak terhadap pergeseran pada variabel bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi.
5. Metode Deskriptif
Yang terakhir ada sistem deskriptif dimana metode ini berfungsi untuk mendeskripsikan peristiwa, peristiwa, tanda-tanda yang sedang terjadi. Metode deskriptif mempunyai suatu upaya guna menggambarkan insiden.
Tak cuma itu, sistem jenis ini juga mengidentifikasi mengapa, apa dan bagaimana sebuah fenomena atau peristiwa mampu terjadi, yang dalam prakteknya lebih ditekankan pada observasi di dalam lapangan tanpa menawarkan perlakuan khusus kepada pengamatan yang dikerjakan tersebut.
6. Metode historis
Metode historis mempunyai suatu fungsi utama yakni untuk mampu merekonstruksi info dari insiden pada masa lalu secara obyektif serta sistematis. Metode ini memakai cara mengumpulkan data, menilai, pertanda serta mensintesiskan dari bukti lapangan. Hal ini dikerjakan agar bisa memperoleh sebuah kesimpulan yang kuat dalam kekerabatan antara hipotesis.
Metode historis ini digunakan jika dilakukan oleh peneliti ilmuwan sosial yang telah mengajukan sebuah pertanyaan terbuka perihal sebuah hal atau kejadian di abad lalu. Berikutnya yakni dengan menunjukkan beberapa tanggapan dari beberapa data yang dikumpulkan dan disusun dalam suatu format paradigma sebuah penjelasan.
Sehingga di dalam sebuah observasi yang amat sangat kritis terhadap sebuah kondisi serta perkembangan sosial. Tak hanya itu saja, pengalaman yang ada di masa lalu serta menimbang dengan teliti, kehati-hatian pada beberapa sumber sejarah, terlebih di dalam menginterprestasikannya.
Baca Juga: Cara Membuat Petunjuk Praktikum Penelitian
7. Metode penelitian korelasional
Selanjutnya yaitu metode observasi hubungan yang mana merupakan suatu observasi yang dilakukan dengan memakai cara menghubungkan satu variabel yang lain.
Hubungan antar variabel lazimnya sering disebut dengan korelasi. Metode ini sungguh pas kalau di pakai pada dikala melakukan penelitian variabel- variabel yang kompleks dan juga rumit yang artinya tak akan mampu tertuntaskan dengan memakai metode eksperimental.
Tujuan dari metode ini adalah untuk mampu mengenali bagaimana kekerabatan antar variabel maupun untuk dijadikan sebuah kekerabatan menjadi bahan untuk diprediksi.
Contoh Penulisan Metode Penelitian
Contoh Kerangka Penelitian Terdapat dua kelompok dalam penelitian yaitu kalangan eksperimen yang diberikan suatu perlakuan dan kelompok kendali yang mana tidak di beri sebuah perlakukan. Pasien yang terkena demam berdarah Dengue menyatakan mau untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.Selanjutnya, pasien akan diberi sebuah sirup temulawak dengan gizi yang diatur selama 2 kali sehari dalam dua ahad. Berikutnya akan dikerjakan sebuah pengukuran pada final minggu pertama dan juga kedua. Penilaian nantinya dijalankan dengan membandingkan hasil nilai trombosit darah di kalangan eksperimen dan juga kelompok kendali. |
Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, sistem observasi di atas bisa disusun selaku berikut:
1. Tempat penelitian
Tempat observasi yaitu lokasi penelitian diselenggarakan. Berdasarkan kerangka penelitian di atas, tempat penelitian dikerjakan di RS. Bakti Husada
2. Unit Analisis
Unit analisis dalam suatu observasi mencakup subjek dan objek observasi. Subjek observasi adalah pihak-pihak yang dijadikan responden dalam penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah topik penelitian yang dibahas.
Berdasarkan kerangka penelitian di atas, subjek observasi ialah pasien demam berdarah. Sedangkan objek penelitiannya ialah nilai trombosit yang rendah pada darah.
3. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian terdapat populasi dan sampel. Populasi ialah jumlah keseluruhan individu yang mau diteliti. Berdasarkan kerangka observasi di atas, populasinya adalah pasien demam berdarah Denue yang sudah baiklah mengikuti observasi.
Sedangkan sampel yakni sebagian karakteristik populasi yang akan diteliti. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 orang.
4. Variabel observasi
Variabel penelitian yaitu variasi dari objek observasi. Variabel bebas dan variabel terikat
Baca Juga: 3 Pendekatan dan Metode Penelitian
5. Definisi Operasional
Pada bab ini, dijelaskan mengenai seberapa trombosit dari objek yang di teliti dengan memakai alat apa. Kemudian definisi perihal DBD dan juga reaksi pasien sehabis menyantap sirup temulawak.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen observasi adalah alat yang dipakai untuk mengambil data penelitian. Berdasarkan kerangka penelitian di atas, instrumennya yaitu panci, pisau, baskom, saringan kompor neraca pengaduk dan juga botol beling. Sedangkan untuk bahannya temulawak, air, gula, cengkeh, jeruk nipis, vanilli, kapulaga dan kayu manis.
7. Cara Kerja Pembuatan
Cara kerja pengerjaan digunakan untuk penelitian yang menciptakan atau menciptakan suatu produk. Berikut pola cara kerja pembuatan menurut kerangka observasi di atas:
Cara kerja pembuatan sirup temulawak untuk pasien DBD.
- Temulawak yang telah kering diaduk dengan kayu elok, kapulaga dan cengkeh yang tanpa kepala.
- air dituangkan lalu didihkan sehingga jumlah air hanya 1 liter. Diaduk-aduk terus selama
- memasaknya.
- Dibiarkan 1 malam.
- Pengambilan ekstrak rebusan tersebut dengan cara Disaring.
- Kemudian disertakan gula pasir ke Ekstrak gabungan tersebut kemudian di masak dengan
- dicampur-aduk sampai sepenuhnya gula larut.
- Tambahkan vanili dan vanilli.
- Setelah itu kita saring dengan memakai kain higienis lalu disertakan.
- Saat kondisi masih panas dimasukan ke dalam botol yang higienis &
- steril, lalu ditutup serapatnya.
- Teknik untuk pengumpulan data
Data yang sudah terkumpul ialah data primer yang berasal dari pengukuran di Lab.
Baca Juga: Mengenal Unsur Kebaruan Penelitian
8. Teknik analisis data
Terakhir, bagian yang harus diulas dalam tata cara penelitian adalah teknik analisis data. Teknik analisis data ialah metode dalam memproses data menjadi gosip, selaku hasil penelitian. Berdasarkan kerangka penelitian di atas, teknik analisis datanya, selaku berikut:
Hasil dari pengukuran untuk nilai trombosit darah untuk pasien yang menderita DBD dengan memakai 2 metode. Yakni sistem analysis of variance dan juga independent-T test. Untuk aplikasi data menggunakan suatu aplikasi SPSS. Ada beberapa uji prasyarat dalam analysis of variance ialah uji homogenitas dan dikerjakan pada pemeriksaan pertama.
Demikian uraian wacana pengertian metode observasi, agar bermanfaat!
Sumber mesti di isi