Pilih Strategi Investasi Saham Fokus Atau Diversifikasi ?


Mikaylabinar.com– Investor pemula perlu mengerti wacana manajemen portofolio investasi, terdapat dua pendekatan yang lazim dipakai dalam portofolio investasi yaitu seni manajemen investasi saham fokus dan seni manajemen diversifikasi





Strategi Fokus





Strategi investasi saham konsentrasi yakni mengalokasikan investasi kita dengan difokuskan kesatu atau beberapa aset dalam jumlah yang besar





Sebaliknya, seni manajemen diversifikasi dengan cara menginvestasikan kedalam banyak aset tidak pada satu aset saja dengan tujuan untuk meminimalkan ketergantungan pada aset tertentu





Dalam administrasi portofilo saham, seorang investor memakai strategi focus umumnya dikerjakan kalau seorang investor percaya akan saham tertentu sehingga berani mengalokasikan uang dalam jumlah banyak pada saham tersebut





Apabila saham tersebut mengalami bullish atau peningkatan maka investor akan menerima laba yang besar pula





Namun sebaliknya, kalau saham tersebut anjlok maka kerugian yang mau dialami oleh investor juga tidaklah sedikit alasannya alokasi asetnya hanya pada satu atau bebeberapa saham saja





Oleh sebab itu, seni manajemen fokus lebih sempurna diterapkan oleh penanam modal yang berpengalaman dan memiliki kepercayaan tinggi terhadap suatu saham tertentu





Keyakinan tinggi biasanya didapatkan sesudah melaksanakan analisis yang mendalam baik secara analisis mendasar maupun teknikal





Sehingga kalau saham mengalami penurunan, investor ini tidak ketakutan karena percaya akan prediksinya setelah melaksanakan analisis sebelum menerapkan strategi focus





Strategi Diversifikasi





Disisi lain, seni manajemen diversifikasi dilaksanakan dengan cara membagi alokasi investasi kedalam jumlah saham yang berbeda-beda





Tujuannya ialah untuk mengurangi kerugian yang didapat jika salah satu saham mengalami penurunan yang cukup tajam





Ketika satu saham harganya anjlok maka akan tertutupi oleh saham lain yang mengalami peningkatan





Namun, seni manajemen diversifikasi ini kekurangannya adalah ketika harga saham naik maka manfaatnya tidaklah signifikan seperti yang didapat dengan strategi fokus





Warren Buffet, merupakan salah satu investor yang menggunakan strategi focus dimana ia berpendapat bahwa





wide diversification is only required when investors do not understand what they are doing





Diversifikasi yang luas cuma diharapkan dikala investor tidak mengerti apa yang mereka lakukan





Buffet hanya berbelanja saham perusahaan yang ia pahami. Ia tidak akan berbelanja saham perusahaan yang ia tidak mengerti usahanya





Strategi focus ini bisa di ilustrasikan dengan mengamati 5 perusahaan dan 50 perusahaan dalam portofolio investasi





Lebih mudah mana mengawasi 5 perusahaan atau 50 perusahaan? Tentu lebih gampang memantau 5 perusahaan dengan rincian





Buffet melaksanakan mirip itu hanya kepada beberapa perusahaan yang ia ketahui ihwal seluk-beluk bisnis perusahaan tersebut mirip risiko bisnis, prospeknya, manajemen, kondisi keuangannya, dan lain sebagainya





Ketika ia mengerti secara mendalam maka dia akan menginvestasikan uang dalam jumlah banyak dengan orintasi panjang dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek





Dengan mengalokasikan dana yang besar maka saat saham tersebut mengalami kenaikan maka jumlah keuntungan yang didapatpun akan naik signifikan





Sebaliknya, saat saham mengalami penurunan maka kerugian yang didapatkanpun mengalami kerugian banyak





Prinsip dari strategi diversifikasi adalah “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang”. Ketika satu keranjang jatuh maka tidak semua telur pecah sebab masih memiliki keranjang yang lain





Dengan menyebar dana kedalam beberapa saham maka risiko kerugian tidak tergantung pada satu keranjang saja





Hal ini bermaksud untuk menghemat risiko atau menghalangi eksposur (ketergantungan) portofolio





Sebagai pola, investasi saham dibagi kebeberapa sektor mirip perbankan, consumer, properti dan lainnya





Ketika salah satu sektor mengalami penurunan maka sektor lain masih stabil, hal ini dikarenakan masing-masing sektor memiliki karakteristik dan aspek yang mempengaruhinya berbeda





Ketika sektor perbankan mengalami penurunan sebab regulasi Bank sentral maka sektor lain mirip pertambangan tidak terpengaruh, dan dikala satu sektor terkena sentiment negatif maka sektor yang lain masih tetap berkinerja nyata





Pilih Diversifikasi atau Fokus?





Untuk memilih seni manajemen mana yang terbaik, hal ini bergantung pada kenyamanan masing-masing individu dari penanam modal





Apabila anda mempunyai kesanggupan investasi yang bagus dalam analisis fundamental maupun teknikal dengan mengerti peluangdan risiko dari saham maka taktik focus yakni yang sempurna





Sebaliknya bila anda tidak tahan dalam gejolak pasar jangka pendek maka semestinya menggunakan seni manajemen diversifikasi





Terlalu banyak saham dalam portofolio mengakibatkan laba yang didapat juga tidak signifikan. Begitupun, terlalu sedikit saham (focus) juga sungguh berisiko





Jalan yang mampu ditempuh oleh penanam modal awam yaitu dengan cara mendiversifikasi portofolio kedalam sektor yang berlainan





Misalnya, anda mampu mendiversifikasi investasi kedalam sektor saham properti, perbankan, consumer, telekomunikasi, komoditas dan lain sebagainya





Pada masing-masing sektor tersebut pilih saham dari perusahaan yang terbaik dan menjadi leading di sektornya





Misalnya perusahaan properti dengan fundamental terbaik, perusahaan perbankan dengan kinerja dan mendasar terbaik serta rajin tebar dividen





Setelah kita memilih dua perusahaan terbaik di masing-masing sektor maka perhatian kita mampu lebih terfokus





Selanjutnya ialah menghalangi maksimal eksposur suatu saham kepada total portofolio





Misalnya, maksimal alokasi satu saham terhadap total portofolio sebesar 10% atau 15% hal ini untuk menghindari alokasi berlebihan kepada suatu saham sehingga menimbulkan ketergantungan berlebih terhadap saham tersebut





Biasanya perusahaan pengurus investasi (Manager Investasi) seperti Asset Management, Asuransi, Dana pensiun dan sebagainya membatasi eksposur baik dalam sektor maupun dalam saham





Manajer Investasi yang mengorganisir ratusan miliar lebih dana investasi biasanya mengurus saham sekitar 30 hingga 40 saham dalam portofolio investasinya.





Sedangkan alokasi saham di bawah 20 dianggap sebagai portofolio terkosentrasi dan berisiko mempunyai tingkat volatilitas (naik turunnya harga) yang tinggi.



Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama