Psikologi Penanam Modal Dalam Berinvestasi


Investor adalah istilah untuk orang yang melaksanakan acara investasi. Dalam berinvestasi, ada hal-hal yang perlu diamati para investor dalam mengambil langkah dan berperilaku dalam melaksanakan kegiatan investasi. Baik atau tidaknya hal-hal tersebut disebabkan oleh beberapa aspek yang salah satunya adalah faktor psikologis. Sedangkan faktor yang lain yaitu sosiologi dan keuangan. Dalam psikologi penanam modal, terdapat tahapan-tahapan yang bisa dilalui dan dapat dipahami kalau Anda gres ingin mulai melakukan investasi.









Level Psikologi Investor Saham





  • Optimism. Pada level yang masih awal ini, investor akan merasa optimis untuk mendapatkan keuntungan di dalam pasar modal alasannya kondisi pasar yang terlihat stabil dan aman.
  • Excitement. Pikiran investor kian menjadi optimis untuk mendapatkan keuntungan karena pasar modal serta portofolio investor yang kian meningkat.
  • Thrill. Semangat penanam modal terus bertambah, begitu juga dengan pasarnya. Dalam level ini, penanam modal harus bisa mengatur diri, jangan sampai terlalu optimis yang berlebihan alasannya adalah hal itu tidak baik dan mempunyai pengaruh pada pasar.
  • Euphoria. Pasar semakin bersemangat hingga lama kelamaan menjadi tidak masuk akal alasannya adalah yang dipikirkan cuma mencari keuntungan semata. Di level ini yaitu risiko yang cukup besar bagi penanam modal.
  • Anxiety. Pada level ini yaitu permulaan mula pergerakan pasar tidak sesuai dengan impian. Sehingga laba dan portofolio menurun.
  • Denial. Investor akan berharap bahwa pasar akan naik lagi sehabis terjadinya penurunan harga. Pada level ini, pikiran-pikiran negatif mulai bermunculan.
  • Fear. Investor yang di permulaan mempunyai rasa optimis yang tinggi, dikala ini menjadi investor yang diselimuti kebingungan perihal sahamnya.
  • Desperation. Investor tidak dapat berpikir apapun. Pada level ini, sebaiknya investor mengakibatkan hal ini selaku pengalaman dan pembelajaran, bukan terpaku pada rasa stres dan resah.
  • Panic. Investor merasa kian galau dan berpendapat bahwa semua perjuangan yang sudah dan akan dilakukan adalah hal yang sia-sia.
  • Capitulation. Mulai muncul rasa pasrah dan menetapkan untuk keluar dari pasar alasannya kerugian yang buruk. Tapi harus dipahami bahwa kemungkinan hal ini dapat menyebabkan pasar kembali meningkat.
  • Despondency. Keputusan untuk keluar dari pasar mampu dimanfaatkan untuk beristirahat sejenak tanpa menimbang-nimbang apapun yang berhubungan dengan saham.
  • Depression. Investor masih terjebak dalam rasa stres dan galau. Tapi pada level ini investor dapat melakukan analisa mengenai kegagalan yang terjadi, dan mulai masuk kembali ke pasar modal.
  • Hope. Investor mulai melakukan penilaian dan melihat peluang-kesempatan yang timbul di pasar.
  • Relief. Pada level ini, semangat dan iktikad kembali muncul untuk menemukan laba dari pasar. Setelah ini, biasanya siklus akan kembali dari permulaan lagi. Maka dari ini, investor harus mengambil pembelajaran dari apa yang sudah dilalui biar lebih mampu mengontrol diri.


Sumber harus di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama