Daftar Isi
Studi literatur — Studi kepustakaan ialah suatu acara yang tidak mampu dipisahkan dari sebuah penelitian. Hampir semua penelitian memerlukan studi literatur atau pustaka. Walaupun orang sering membedakan antara riset kepustakaan (library research) dan riset lapangan (field research), keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Ada banyak manfaat dari sebuah studi literatur dalam proses membuat makalah observasi. Salah satunya yakni menimbulkan ide-pandangan baru terbaru dalam penelitian. Sebab tidak ada penelitian yang 100% gres, niscaya akan ada irisan duplikasi dari penelitian sebelumnya.
Dengan mempelajari studi literatur maka mampu mencari pandangan baru-wangsit observasi, kebaruan penelitian, mempertajam wangsit, mencari tata cara yang cocok, atau bahkan untuk melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Pengertian Penelitian Studi Literatur
Bagi mahasiswa mungkin telah tidak ajaib dengan pembahasan ini. Sebab setiap mahasiswa perlu menguasai bagian ini. Studi literatur ialah salah satu Teknik yang digunakan untuk mencari ide atau sumber tumpuan dalam observasi.
Studi Literatur yakni cara untuk menyelesaikan duduk perkara dengan menelusuri sumber-sumber goresan pena yang pernah dibentuk sebelumnya. Dengan kata lain, istilah Studi Literatur ini juga sungguh familiar dengan sebutan studi pustaka. Dalam suatu observasi yang mau dilakukan, pastinya seorang peneliti harus mempunyai wawasan yang luas terkait objek yang hendak diteliti. Jika tidak, maka mampu dipastikan dalam penyajian yang besar bahwa penelitian tersebut akan gagal.
Sumber-sumber yang diteliti pun tidak boleh asal-asalan. Sebab tidak semua hasil observasi bisa dijadikan acuan.
Beberapa yang umum dan patut digunakan adalah buku-buku karya pengarang terpercaya (lebih dianjurkan karya akademisi), jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi, dan hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam aneka macam bentuk contohnya skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, dan sebagainya.
Teori-teori yang mendasari duduk perkara dan bidang yang mau diteliti mampu ditemukan dengan melaksanakan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti mampu memperoleh berita perihal observasi-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan observasi-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Dengan melaksanakan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua berita dan aliran-anutan yang relevan dengan penelitiannya.
Baca Juga: Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya
Pengertian Studi Literatur Menurut Para Ahli
Adapun pengertian studi literatur berdasarkan para ahli sebagai berikut:
1. M. Nazir
Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan: Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan kepada buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan dilema yang dipecahkan.
Kemudian menurut Nazir (1998 : 112) studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana sesudah seorang peneliti memutuskan topik penelitian, langkah selanjutnya yaitu melaksanakan kajian yang berhubungan dengan teori yang berhubungan dengan topik penelitian. Dalam penelusuran teori, peneliti akan mengumpulkan gosip sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang bekerjasama. Sumber-sumber kepustakaan mampu diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil observasi (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang tepat (internet, koran dll).
2. Danial dan Warsinah
Menurut Danial dan Warsiah (2009:80), Studi Literatur adalah merupakan penelitian yang dijalankan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan persoalan dan tujuan observasi.
3. J. Supranto
Sementara menurut J. Supranto mirip yang dikutip Ruslan dalam bukunya sistem Penelitian Public Relations dan Komunikasi, bahwa studi kepustakaan ialah dilaksanakan mencari data atau berita riset lewat membaca jurnal ilmiah, buku-buku rujukan dan bahan materi publikasi yang tersedia di perpustakaan (Ruslan, 2008:31)
Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap
Ciri Penelitian Studi Literatur
Terdapat empat ciri utama suatu studi literatur. Ciri tersebut akan mensugesti sifat da cara kerja penelitiannya. Ciri-ciri tersebut diantaranya:
1. Berbentuk Teks
Peneliti berhadapan pribadi dengan teks atau data angka dan bukan wawasan eksklusif dari lapangan atau saksi mata berupa peristiwa, orang atau lainnya. Teks memiliki sifat-sifatnya sendiri dan memerlukan pendekatan tersendiri pula. Kritik teks ialah metode yang biasa dikembangkan dalam studi fisiologi, dll. Kaprikornus perpustakaan yakni laborat peneliti kepustakaan dan alasannya itu, teknik membaca teks menjadi bagian fundamental dalam observasi kepustakaan.
2. Bersifat Siap Pakai
Data pustaka bersifat siap pakai (ready mode), artinya peneliti tidak kemana-mana kecuali hanya berhadapan pribadi dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan. Ibarat orang mencar ilmu naik sepeda, orang tidak butuhmembaca buku artikel atau buku perihal bagaimana teori naik sepeda, begitu pula halnya dengan riset pustaka. Satu-satunya cara untuk berguru memakai perpustakaan dengan sempurna ialah pribadi menggunakannya. Meskipun demikian, peneliti yang ingin memanfaatkan jasa perpustakaan, tentu masih perlu mengenal seluk-beluk studi perpustakaan untuk kepentingan observasi atau pembuatan makalah.
3. Bersumber dari Tangan Kedua
Data perpustakaan biasanya sumber sekunder, artinya bahwa peneliti memperoleh materi dari tangan kedua dan bukan data asli dari tangan pertama di lapangan.
4. Tidak Dibatasi Ruang dan Waktu
Bahwa keadaan data pustaka tidak dibatasi ruang dan waktu. Peneliti berhadapan dengan info statis atau tetap, artinya kapanpun dia tiba dan pergi data tersebut tidak akan berubah sebab beliau telah ialah data mati yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekan tape atau film).
Tujuan Studi Kepustakaan
Peneliti akan melaksanakan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama ia melaksanakan penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sistematis ihwal kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan observasi yang hendak dilaksanakan dan diusahakan memperlihatkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut. Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum melaksanakan observasi bermaksud untuk:
- Menemukan sebuah persoalan untuk diteliti.
- Mencari berita yang berkaitan dengan duduk perkara yang diteliti.
- Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan problem yang akan diteliti. Untuk menciptakan uraian teoritik dan empirik yang berhubungan dengan aspek, indikator, variable dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalah-persoalan yang ingin dipecahkan.
- Memperdalam pengetahuan peneliti tentang duduk perkara dan bidang yang akan diteliti.
- Mengkaji hasil-hasil observasi terdahulu yang ada kaitannya dengan observasi yang mau dilaksanakan. Artinya hasil penelitian terdahulu tentang hal yang mau diteliti dan atau mengenai hal lain yang berhubungan dengan hal yang mau diteliti.
- Mendapat gosip tentang aspek-faktor mana dari sebuah masalah yang sudah pernah diteliti untuk menyingkir dari biar tidak meneliti hal yang sama.
Baca Juga: Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh
Proses Studi Literatur
Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang berkaitan, maka secepatnya untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Menurut Hasan (2002) studi literatur dilakukan lewat tiga tahap, yakni:
1. Mengetahui jenis pustaka,yang dibutuhkan ialah:
- Berdasarkan bentuk pustaka, dibedakan atas sumber tertulis, mirip buku-buku wawasan, surat kabar, majalah. dan sebagainya dan sumber tidak tertulis, mirip film, slide, manuskrip, relief dan sebagainya.
- Berdasarkan isi pustaka, dibedakan atas:
- Sumber primer, ialah sumber materi yang dikemukakan sendiri oleh orang/pihak pada waktu terjadinya kejadian atau mengalami peristiwa itu sendiri, mirip buku harian, notulen rapat, dan sebagainya.
- Sumber sekunder, merupakan sumber materi kajian yang dikemukakan oleh orang atau pihak yang hadir pada saat terjadinya insiden/tidak mengalami eksklusif kejadian itu sendiri, mirip buku-buku teks.
2. Mengkaji dan mengumpulkan materi pustaka Pengkajian dan pengumpulan bahan pustaka umumnya dijalankan dengan menggunakan alat bantu yang disebut kartu bibliografi atau kartu kutipan.
Pengkajian dan pengumpulan hasil kajian dalam kartu bibliografi minimal harus mencakup: – Nama variabel atau pokok dilema,
- Nama pengarang atau pelopor pandangan baru tentang pokok dilema,
- Nama sumber di mana dimuat klarifikasi ihwal variabel atau pokok dilema,
- Tahun yang memberikan pada waktu sumber tersebut dibuat atau diterbitkan
- Nama instansi (lembaga, unit, penerbit dan sebagainya) yang bertanggung jawab atas penerbitan sumber kajian,
- Nama kota kawasan penulisan atau penerbitan sumber kajian,
- Isi penjelasan perihal variabel atau pokok masalah.
3. Menyajikan studi kepustakaan Penyajian studi kepustakaan dapat dikerjakan dengan cara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Metode Penelitian Studi Literatur
Metode observasi studi literatur membolehkan kita mencari referensi observasi lain dari aneka macam sumber terpercaya. Ada beberapa metode yang dapat dikerjakan untuk melaksanakan Studi Literatur, diantaranya mirip:
1. Pencarian keyword
Cari keyword yang relevan dalam katalog, indeks, mesin penelusuran, dan sumber teks lengkap. Ini berguna baik untuk menyederhanakan penelusuran ke judul subjek tertentu dan untuk menemukan sumber yang tidak ditangkap di bawah judul subjek yang berhubungan .
Untuk mencari basis data secara efektif, mulailah dengan penelusuran Kata Kunci, peroleh catatan yang berhubungan , dan lalu peroleh Judul Subjek yang relevan. Di mesin telusur, sertakan banyak keyword untuk menyederhanakan penelusuran dan hati-hati mengevaluasi apa yang kamu peroleh.
2. Pencarian subjek
Judul Subjek (kadang kala disebut Penjelas) yaitu ungkapan atau frasa khusus yang dipakai secara konsisten oleh indeks online atau cetak untuk menggambarkan ihwal buku atau postingan jurnal. Ini berlaku untuk Katalog perpustakaan serta banyak basis data perpustakaan lainnya.
3. Cari buku dan artikel ilmiah terkini
Dalam katalog dan basis data, urutkan berdasarkan tanggal modern dan cari buku-buku dari majalah ilmiah dan artikel dari jurnal ilmiah. Semakin baru sumbernya, bertambah banyak acuan dan kutipan terbaru.
4. Pencarian kutipan dalam sumber-sumber ilmiah
Lacak referensi, catatan kaki, catatan akhir, kutipan, dll dalam bacaan yang berhubungan . Cari buku atau jurnal tertentu di Katalog perpustakaan. Teknik ini membantu kau menjadi bab dari percakapan ilmiah tentang topik tertentu.
5. Pencarian lewat bibliografi yang diterbitkan (tergolong set catatan kaki dalam dokumen subjek yang relevan)
Daftar pustaka yang diterbitkan wacana subjek-subjek tertentu kadang kala mencantumkan sumber yang terlupakan lewat jenis pencarian yang lain. Bibliografi yakni judul subjek dalam Katalog, jadi pencarian yang dipandu dengan Bibliografi sebagai subjek dan topik Anda sebagai kata kunci akan membantu Anda menemukannya.
6. Mencari lewat sumber orang (baik lewat kontak mulut, email, dan lain-lain)
Tidak cuma lewat buku dan internet, kau mampu bisa mencari sumber studi literatur dari orang lain. Orang-orang tersebut contohnya profesor atau pustakawan dengan pengetahuan yang relevan.
7. Penjelajahan sistematis, utamanya sumber teks lengkap yang diatur dalam pengelompokan subjek yang mampu diprediksi
Perpustakaan mengendalikan buku berdasarkan subjek, dengan buku-buku serupa disimpan bersama. Menjelajahi tumpukan ialah cara yang baik untuk memperoleh buku yang serupa; namun, di perpustakaan besar, beberapa buku tidak berada di tumpukan utama (misalnya saja, mereka mungkin diperiksa atau di ReCAP), jadi gunakan katalog juga.
Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah
Teknik Pengumpulan Data Studi Literatur
Dalam proses pengumpulan data studi literatur diperlukan 3 proses penting, yaitu:
- Editing: investigasi kembali data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapan, kejelasan makna dan keharmonisan makna antara yang satu dengan yang lain;
- Organizing: mengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan;
- Finding: melakukan analisis lanjutan kepada hasil pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah-kaidah, teori dan sistem yang telah diputuskan sehingga didapatkan kesimpulan yang ialah hasil balasan dari rumusan persoalan.
Untuk memperoleh dapat dipercaya yang tinggi, peneliti harus percaya bahwa dokumen/ naskah-naskah itu sahih. Setidaknya mesti memenuhi syarat berikut ini:
- Pengumpulan data mampu dilaksanakan dengan tanpa mengganggu objek atau suasana observasi.
- Pengumpulan data perlu didukung pula dengan pendokumentasian, diantaranya lewat: foto, video, USB, dsb. Dokumentasi ini akan memiliki kegunaan untuk menganalisa data yang telah terkumpul.
- Pengumpulan data semestinya dilakukan secara sedikit demi sedikit dan sebanyak mungkin peneliti berusaha mengumpulkan.
Contoh Penelitian Studi Literatur
Judul Penelitian: Relevansi Ulul Albab Dalam Q.S Ali Imran Ayat 190-195 Dengan Tujuan Pendidikan Islam.
Penelitian Studi Literatur
a. Jenis penelitian
Dilihat dari jenis penelitiannya, adapun jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini ialah penelitian kepustakaan atau library research, yakni observasi yang dijalankan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilakukan untuk memecahkan sebuah duduk perkara yang intinya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap materi-bahan pustaka yang berhubungan .
Sebelum melakukan telaah materi pustaka, peneliti harus mengetahui apalagi dulu secara pasti perihal dari sumber mana berita ilmiah itu akan diperoleh. Adapun beberapa sumber yang dipakai antara lain; buku buku teks, jurnal ilmiah,tumpuan statistik,hasil-hasil observasi dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi,dan internet, serta sumber-sumber yang lain yang berkaitan.
b. Sifat penelitian
Dilihat dari sifatnya, maka observasi ini tergolong penelitian deskriptif, penelitian deskriptif berkonsentrasi pada klarifikasi sistematis wacana fakta yang diperoleh saat penelitian dikerjakan
Teknik Analisa Data
Setelah keseluruhan data terkumpul maka langkah selanjutnya penulis mengecek data tersebut sehingga ditarik suatu kesimpulan. Untuk memperoleh hasil yang benar dan tepat dalam mengevaluasi data, penulis menggunakan teknik analisis isi.
Analisis isi (Content Analysis) yakni penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi sebuah informasi tertulis atau tercetak di media massa. Analisis isi dapat dipakai untuk memeriksa semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, isu radio, iklan televisi maupun semua bahan dokumentasi yang yang lain. Sedangkan kaitannya dengan pembahasan ialah sebagai salah satu upaya penulis dalam mempermudah pemahaman dengan cara mengevaluasi kebenarannya melalui pendapat para ulama yang lalu dijadikan contoh observasi.
Baca Juga: Jenis Data Penelitian yang Perlu Anda Ketahui
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti ongkos cetak. Silahkan isi data diri Anda di sini.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak wacana cara menciptakan buku anda mampu melihat Artikel-postingan berikut:
- Teknik Menulis : Cara Membuat Daftar Isi secara Otomatis di Ms. Word
- Teknik Menulis Menyusun Laporan Hasil Penelitian Menjadi Buku Ajar
- Teknik Menulis: 5 Hal dalam Buku Ajar yang Harus Diperhatikan!
- Teknik Menulis Buku, dengan Membaca Teks Kehidupan
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!Jika Anda mengharapkan EBOOK GRATIS perihal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.
Sumber harus di isi