Tulisan yang telah kita buat sampai simpulan harus dianggap selaku bahan baku dan bukan goresan pena simpulan. Dengan adanya anggapan tersebut, maka hasil tulisan pertama tidak perlu diperdebatkan kembali. Artinya goresan pena yang kita buat mesti dirombak atau diedit belakangan. Apabila pikiran tersebut tidak kita tanamkan semenjak permulaan, maka kita akan kembali disibukkan dengan proses koreksi sebelum goresan pena kita tamat secara keseluruhan. Dampaknya ialah banyaknya waktu yang tersita sebab konsentrasi kita untuk memperbaiki goresan pena. Akan menjadi lebih gampang dikala proses koreksi tersebut dilakukan sehabis goresan pena kita tamat secara keseluruhan. Hal tersebut menjadi penting agar kita memperoleh alur yang serupa saat mengoreksi. Tidak ada hal-hal yang berlawanan-beda dikala kita mengoreksi. Artinya kita mampu mendapatkan alur yang searah dan sejalan. Hal itu pula yang nantinya juga akan dinikmati oleh pembaca dimana mereka bisa menikmati tulisan kita secara runtun dan terang.
Semoga artikel ini berfaedah!
uka postingan ini? Ayo pelajari lebih banyak lagi!!
[Bastian Widyatama][/mag]
Referensi
Mawardi, Dodi, 2009, Cara Mudah Menulis Buku dengan Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.
Sumber harus di isi