Apa Itu Delisting?


Delisting yakni abolisi sekuritas terdaftar dari bursa saham. Penghapusan daftar sekuritas mampu bersifat sukarela atau tidak disengaja dan lazimnya terjadi dikala perusahaan menghentikan operasinya, menyatakan pailit, merger, tidak memenuhi patokan pencatatan, atau berupaya menjadi pribadi.





Perusahaan harus memenuhi anutan khusus, yang disebut “kriteria pencatatan”, sebelum mereka mampu terdaftar di bursa. Setiap bursa, mirip Bursa Efek New York (NYSE), memutuskan aturan dan regulasinya sendiri untuk pencatatan. Perusahaan yang gagal memenuhi patokan minimum yang ditetapkan oleh bursa akan secara tidak sengaja dihapus dari daftar. Standar yang paling biasa yaitu harga. Misalnya, perusahaan dengan harga saham di bawah $ 1 per saham selama beberapa bulan dapat berisiko dihapus dari daftar. Atau, perusahaan dapat secara sukarela meminta untuk dihapus dari daftar.









Beberapa perusahaan memilih untuk diperdagangkan secara eksklusif dikala mereka mengidentifikasi, lewat analisis biaya-faedah, bahwa ongkos untuk terdaftar di publik melebihi keuntungannya. Permintaan peniadaan sering terjadi saat perusahaan dibeli oleh perusahaan ekuitas swasta dan akan dikelola ulang oleh pemegang saham baru. Perusahaan-perusahaan ini dapat mengajukan delisting untuk diperdagangkan secara eksklusif. Juga, dikala perusahaan yang terdaftar bergabung dan berdagang sebagai entitas baru, perusahaan yang sebelumnya terpisah secara sukarela meminta abolisi daftar.





Alasan untuk delisting adalah melanggar peraturan dan gagal memenuhi tolok ukur keuangan minimum. Standar keuangan meliputi kemampuan untuk mempertahankan harga saham minimum, rasio keuangan, dan tingkat pemasaran. Jika sebuah perusahaan tidak memenuhi standar pencatatan, bursa pencatatan mengeluarkan perayaan ketidakpatuhan. Jika ketidakpatuhan berlanjut, bursa menghapus saham perusahaan.





Untuk menghindari delisting, beberapa perusahaan akan melaksanakan reverse split sahamnya. Ini berefek pada penggabungan beberapa saham menjadi satu dan mengalikan harga saham. Misalnya, bila suatu perusahaan melaksanakan pembagian terbalik 1 untuk 10, itu mampu memaksimalkan harga saham mereka dari 50 sen per saham menjadi lima dolar per saham, dalam hal ini tidak lagi berisiko untuk dihapus dari daftar.





Konsekuensi dari delisting dapat menjadi signifikan alasannya saham yang tidak diperdagangkan di salah satu bursa saham utama lebih sukar untuk diteliti oleh investor dan lebih sukar untuk dibeli. Ini berarti perusahaan tidak mampu mempublikasikan saham gres ke pasar untuk membangun inisiatif keuangan baru.





Sering kali, pembatalan yang tidak disengaja memperlihatkan kesehatan keuangan perusahaan yang jelek atau manajemen perusahaan yang jelek. Peringatan yang dikeluarkan oleh bursa harus ditanggapi dengan serius. Misalnya, pada bulan April 2016, lima bulan setelah menerima informasidari NYSE, pengecer pakaian Aéropostale Inc. dihapus dari daftar sebab ketidakpatuhan. Pada Mei 2016, perusahaan mengajukan pailit dan mulai melakukan perdagangan over-the-counter (OTC). Di Amerika Serikat, sekuritas yang dihapus dari daftar dapat diperdagangkan secara bebas kecuali jika dikeluarkan dari daftar untuk menjadi perusahaan swasta atau sebab likuidasi.



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama