Catatan Penting Menggunakan Gambaran Dalam Teknik Menulis

Sebagai seorang penulis, kita tentu mempercayai bahwa ilustrasi mempunyai tugas yang cukup penting untuk menolong pemahaman pembaca ketika membaca buku kita. Dalam teknik menulis buku, gambaran yaitu hal penting yang dilarang kita lewatkan alasannya adalah memiliki tugas vital. Meskipun terlihat sepele, tanpa adanya gambaran, pembaca bisa jadi mempunyai pemahaman yang berbeda kepada goresan pena yang kita buat. Sebagai contohnya, saat kita ingin memberikan pemikiran terkait dengan A, maka mampu jadi pemahaman yang didapatkan oleh pembaca adalah B. Artinya ada ketidaksinkronan dari penulis dan pembaca sehingga dibutuhkan sebuah penghubung supaya kedua pihak tersebut mempunyai pengertian yang searah. Oleh sebab itu, ilustrasi digunakan untuk menyalurkan gagasan dari penulis ke pembaca secara lebih komprehensif. Selain itu, penggunaan gambaran tidak dibatasi pada buku latih semata, tetapi juga pada jenis buku yang lainnya mirip buku referensi, makalah, majalah, dan lain sebagainya. Di segi yang lain, kita tentu harus bijak dalam memakai ilustrasi tersebut.


Bagi sebagian orang, gambaran pada dasarnya hal yang sepele. Pada sisi lainnya, sesuatu hal yang kecil tersebut justru mempunyai peran vital untuk menghubungkan pengertian penulis dan pembaca. Dalam teknik menulis buku latih, gambaran menjadi hal wajib yang harus disisipkan ke dalam goresan pena alasannya adalah akan mempunyai pengaruh besar bagi pengertian pembaca. Tidak hanya menggunakan tabel dan grafik, kita juga bisa memakai ilustrasi jenis lain mirip foto, gambar, bagan, dan lain sebagainya. Selanjutnya, kita juga mesti memahami bahwa gambaran yang kita gunakan tidak bisa diaplikasikan pada setiap bahasan. Dengan kata lain, kita mesti menyadari bahwa penggunaan ilustrasi nantinya mesti diubahsuaikan dengan tema yang sedang dibahas. Ketika kita sedang membicarakan suatu hal dengan menggunakan data kuantitatif, maka jenis ilustrasi yang sempurna untuk digunakan adalah tabel, grafik, atau tema. Artinya kita harus memakai ilustrasi pada saat yang sesuai. Berikut beberapa catatan penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat ilustrasi.




  1. Sumber Ilustrasi Bisa Berasal dari Manapun < teknik menulis >




Dalam teknik menulis buku, kita perlu menyadari bahwa gambaran yang elok terdapat dimana-mana, bukan hanya pada buku teks dan bahan formal semata, namun banyak sekali jenis buku yang ada. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa penggunaan gambaran tidak dibatasi penggunaannya untuk menulis buku tertentu. Semakin banyak ilustrasi yang kita gunakan (untuk menjelaskan ide kita), maka buku yang kita tulis juga akan menawan. Hal tersebut nantinya sejalan dengan respon pembaca, apakah mereka mengetahui goresan pena yang kita buat atau tidak. Ketika penulis memahami dengan baik tulisan kita, maka kita akan bahagia dan besar hati sebab hal tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dikerjakan. Ilustrasi yakni salah satu alat yang mampu kita pakai untuk menyamakan pemahaman pembaca terhadap ide yang kita sampaikan. Ketika membuat gambaran, kita tidak perlu khawatir sebab setiap orang memiliki imajinasinya sendiri-sendiri untuk menyisipkan gambaran yang diharapkan.


Apabila kita ingin menulis buku yang dilengkapi dengan ilustrasi, maka akan ada banyak sumber gambaran yang mampu kita gunakan. Majalah, koran, komik, dan buku anak-anak ialah sumber gambaran yang mampu digunakan. Kita mampu mengambil aneka macam gambaran tersebut dengan cara memfoto atau cara lainnya. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa kita harus mencantumkan sumber ilustrasi yang kita gunakan tersebut. Ketika kita mengambil ilustrasi dari suatu komik berjudul ‘Doraemon: Masa Depan Abad Ke-22’, maka kita harus mencantumkan judul komik tersebut di akrab ilustrasi yang kita pasang di tulisan kita. Apabila ilustrasi yang kita gunakan berasal dari kreativitas diri kita sendiri, maka kita juga bisa menyampaikan bahwa sumbernya berasal dari dokumentasi penulis atau tanpa ada informasi sumber. Hal tersebut penting untuk dikerjakan dalam rangka menyingkir dari plagiarisme yang kemungkinan bisa dijalankan oleh orang lain terhadap karya kita.




  1. Pertimbangkan Ketepatan Penggunaan Ilustrasi < teknik menulis >




Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan yaitu terkait dengan penggunaan gambaran yang telah kita pilih. Dalam menentukan ilustrasi, pertimbangkanlah ketepatannya dalam memberikan pesan bagi pembaca atau mahasiswa yang mau menggunakan materi ajar tersebut. Artinya kita juga mesti melihat segmen pasar yang akan membaca tulisan kita. Ketika kita akan membuat buku didik untuk anak-anak, maka ilustrasi yang bisa kita gunakan ialah berupa gambar kartun atau hal lain yang menyenangkan bagi anak. Di segi lain, dikala kita ingin menulis buku ajar untuk mahasiswa, maka kita bisa memakai jenis ilustrasi yang lebih menarik lagi. Dalam artian bahwa ilustrasi tersebut mampu dimengerti oleh kalangan mahasiswa seperti gambar kasatmata dari suatu kejadian. Ketika kita ingin menjelaskan wacana dampak merokok, maka kita mampu menggunakan gambar orang-orang yang terkena penyakit karena merokok. Hal tersebut digunakan untuk membuat fatwa pembaca kian menyadari bahaya merokok.




  1. Buatlah Ilustrasi Sejelas Mungkin < teknik menulis >




Selanjutnya, kita perlu mengetahui bahwa dalam pengerjaan gambaran, kita mesti menjadikannya sejelas mungkin. Ada kemungkinan detil yang kita buat (terlalu kaya) justru akan mengaburkan pesan yang ingin disampaikan. Artinya kita harus bisa menyederhanakan ilustrasi tersebut dengan mengurangi detil yang tidak perlu. Sebagai contohnya kita mampu menggunakan panah atau kotak selaku isyarat bagi mahasiswa, terutama bagi ilustrasi jenis sketsa alur. Ketika kita ingin memakai ilustrasi jenis gambar atau foto, kita juga harus mencermati gambar tersebut dengan goresan pena yang kita buat. Artinya jangan hingga gambar atau foto yang kita gunakan tidak cocok dengan paragraf yang sedang kita jelaskan. Sebagai misalnya, dikala kita sedang menceritakan perihal sepeda gunung, maka alangkah baiknya gambar yang kita gunakan yakni sepeda gunung secara konkret, bukan jenis sepeda lain. Dengan demikian, pembaca akan mendapatkan citra secara lebih terang perihal bentuk sepeda gunung yang sedang kita jelaskan tersebut.




  1. Pilihlah Kata yang Tepat dan Sederhana < teknik menulis >




Dalam teknik menulis, caption yakni bab yang tidak mampu dipisahkan dari gambaran. Artinya setiap ilustrasi yang kita sisipkan di dalam tulisan kita juga mesti diikuti dengan caption. Adapun caption tersebut setidaknya dibuat dengan bahasa yang tepat dan sederhana. Tidak perlu terlalu panjang alasannya adalah nantinya akan banyak mengkonsumsi daerah atau halaman. Oleh karena itu, kita dituntut untuk mampu memakai kata-kata yang sempurna dan sederhana tanpa mengaburkan gagasan yang ingin kita sampaikan. Penggunaan caption menjadi penting selaku penjelas dari ilustrasi yang kita sisipkan tersebut. Ketika kita menyisipkan gambar ihwal kereta api yang sedang menawan gerbong semen tanpa adanya keterangan di bawah atau di samping gambar, tentu hal tersebut akan menciptakan pembaca gundah. Terlebih lagi hal tersebut dapat memicu kerancuan pengertian pembaca. Artinya pesan yang ingin kita sampaikan ke pembaca justru ditangkap menjadi hal yang berlawanan. Dengan demikian, kita perlu menyadari beberapa hal penting tersebut sebelum menciptakan gambaran yang bekerjsama.


 


Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?


atau NASKAH SIAP CETAK?


Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.


Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap menolong Anda hingga buku Anda diterbitkan.


Anda TAK PERLU RAGU untuk secepatnya MENDAFTAR JADI PENULIS.

SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁


🙂


*****BONUS*****


Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan akomodasi KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!


Jika Anda mengharapkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download.


 


Referensi


Arifin, Syamsul dan Kusrianto, Adi, 2009, Sukses Menulis Buku Ajar dan Referensi, Jakarta: PT Grasindo.


[Bastian Widyatama]



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama