Menulis buku termasuk upaya membangun minat baca buku. Indonesia membutuhkan lebih banyak upaya membuat aksi yang membangun penduduk menyadari pentingnya kesadaran membaca.
Meningkatkan minat baca bukan perkara yang gampang. Banyak upaya yang dikerjakan oleh banyak lini untuk meningkatkan kesadaran minat baca, salah satunya menulis buku.
Namun karenanya belum menawarkan imbas yang sangat bermakna. Hasil survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membuktikan bahwa ada 64,2% masyarakatberusia 12 sampai 34 tahun banyak menggunakan internet sebagai media untuk membaca. Sayangnya, dari hasil BuletinBelitung memaparkan bahwa lebih banyak yang membaca judul, dan tidak membaca isi isu.
Salah satu upaya mengembangkan minat baca dan menulis buku pun perlu adannya langkah-langkah kecil. Tidak perlu melaksanakan pergeseran besar, cukup kerjakan pergeseran kecil, dimulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat kita. Prinsipnya adalah membangun kesadaran diri pentingnya membaca dan pentingnya menulis buku untuk masyarakat.
Lantas, bagaimana cara mengembangkan minat baca? sekalipun orang tersebut membenci dengan membaca? Berikut uraiannya.
Menulis Buku – Story Telling
Tugas terberat dalam hal ini bahwasanya bukan pembaca, melainkan si penulis. Karena ada komponen penting ketika menulis buku biar pembaca ikut larut mencicipi ke dalamnya.
Penulis harus bisa memposisikan dirinya sebagai seorang pencerita ulang. Posisi penulis bukan menjadi diktator atau seorang guru yang keras, tetapi menjadi seorang penulis yang menceritakan serta menghidupkan kembali pesan.
Syarat menghidupkan pesan yang ditulis gunakan bahasa yang luwes. Gunakan bahasa yang tidak kaku dan tidak terkesan mengerui. Jika menulis buku dalam bentuk buku tumpuan, setidaknya bahasa yang digunakan bukan menggunakan bahasa perintah, melainkan gunakan bahasa yang menginspiratif dan memotivasi.
Maka pembaca dengan sendirinya akan terbawa, menikmati isi goresan pena yang Anda tulis.
Membangkitkan Rasa Penasaran
Cara lain adalah membangkitkan rasa ingin tau. Seperti yang disinggung di paragraf permulaan, lebih banyak pengguna Internet yang cuma membaca judulnya saja, tidak membaca teks.
Ada beberapa kemungkinan terjadi kasus demikian. Bisa disebabkan alasannya isi teks memang tidak menarik, dan mampu juga sebab malas membaca teks yang panjang.
Jika yang terjadi alasannya adalah rasa malas, ini peran pengiat literasi semoga menciptakan tulisan sebagus mungkin bagi para pembaca. Hal yang tidak kalah penting adalah membangun rasa ingin tau pembaca.
Cara membangun rasa ingin tau pembaca dapat dimulai dari pembuatan judul dan lead pembuka. Judul itu pintu pertama yang hendak mempesona pembaca akan lanjut menyelesaikan membaca, atau memutuskan tidak lagi melanjutkan membaca.
Buat judul yang bombastis, inspiratif, ulasan lebih lengkap cara menulis judul yang mempesona pembaca mampu dibaca di sini.
Mengklasifikasikan Buku
Cara lain meningkatkan minat membaca yaitu mempesona pembaca secara fisik, kasat mata. Misal dengan menciptakan rak yang unik dan menawan. Bisa juga dengan cara mengklasifikasikan buku.
Anda bisa mengklasifikasikan menurut kesenangan. Bisa berdasarkan warna yang serupa, bisa menurut tema atau topiknya, bisa juga berdasarkan dari huruf judul buku dan mampu menurut ukuran buku yang sama.
Cara-cara sepele ini memang terlihat tidak penting, namun efektif menarik perhatian, cuma saja memerlukan banyak koleksi buku yang banyak, cocok digunakan untuk perpustakaan.
Penawaran Buku
Khusus bagi Anda yang termasuk penulis buku yang menulis sesuai seruan pasar, Anda dapat melaksanakan cara ini. Misal, menulis menurut dengan usul pasar yang sedang banyak.
Prinsipnya yaitu memberi penawaran terhadap pembaca sesuai dengan keinginannya. Jika pembaca suka dengan buku fiksi, mampu ditawarkan buku fiksi.
Sebaliknya, jika pembaca suka buku pertanian, maka buku yang ditawarkan yaitu buku pertanian.
Mengubah Cara Berfikir
Cara yang terakhir ialah mengganti cara berfikir masyarakat. Anggapan masyarakat membaca itu sesuatu yang membosankan, tidak mempesona dan sejenisnya.
PR paling besar selain mempublikasikan banyak jenis buku yakni mengganti cara berfikir masyarakat kepada buku. Mengubah cara menilai buku dengan penilaian yang konkret.
Misalnya, buku menjadi sobat ketika malas keluar dan menjadi sobat terbaik untuk menghabiskan waktu. Buku juga sebagai jendela ilmu. Hilangkan evaluasi dan anggapan negatif perihal buku, alasannya itu akan mensugesti evaluasi.
Itulah lima cara menghidupkan minat membaca buku. Ada banyak cara mengembangkan minat membaca selain menulis buku, diantarannya yakni membuka perpustakaan keliling, menunjukkan lomba resensi buku dengan tujuan semoga membaca buku.
Mengajak orang lain lebih sadar membaca memang lebih sulit, dibandingkan mengajak diri sendiri. Mengajak diri sendiri bisa dengan memaksa diri sendiri untuk membiasakan membaca, sedangkan mengajak orang lain mustahil dilaksanakan dengan memaksa harapan mereka. (Elisa)
Sumber mesti di isi