Price Rate of Change (ROC) yakni indikator teknis berbasis momentum yang mengukur persentase perubahan harga antara harga ketika ini dan harga beberapa periode yang kemudian. Indikator ROC diplotkan kepada nol, dengan indikator bergerak naik ke wilayah positif jika pergeseran harga mengarah ke atas, dan bergerak ke wilayah negatif jikalau pergeseran harga mengarah ke sisi bawah.
Indikator ini mampu digunakan untuk melihat divergensi, keadaan overbought dan oversold, dan perpotongan garis tengah.
Langkah utama dalam menghitung ROC yaitu menentukan nilai “n”. Trader jangka pendek dapat menentukan nilai “n” kecil, seperti sembilan. Trader jangka panjang mampu memilih nilai mirip 200. Nilai n ialah berapa kala yang kemudian harga saat ini dibandingkan. Nilai yang lebih kecil akan membuat ROC bereaksi lebih cepat terhadap perubahan harga, tetapi itu juga mampu bermakna lebih banyak sinyal yang salah. Nilai yang lebih besar berarti ROC akan bereaksi lebih lambat, namun sinyalnya bisa lebih memiliki arti dikala terjadi.
- Pilih nilai n. Bisa apa saja seperti 12, 25, atau 200. Trader jangka pendek umumnya memakai jumlah yang lebih kecil sementara trader jangka panjang menggunakan jumlah yang lebih besar.
- Temukan harga penutupan era terbaru.
- Temukan harga penutupan masa dari n kala yang kemudian.
- Masukkan harga dari langkah dua dan tiga ke dalam rumus ROC.
- Saat setiap kala rampung, hitung nilai ROC baru.
Price Rate of Change (ROC) digolongkan selaku indikator momentum atau kecepatan sebab mengukur kekuatan momentum harga dengan tingkat pergeseran. Misalnya, jika harga saham pada penutupan jual beli hari ini yaitu $ 10, dan harga penutupan lima hari perdagangan sebelumnya yakni $ 7, maka ROC lima hari ialah 42,85, dihitung sebagai Seperti pada umumnya osilator momentum, ROC muncul di a grafik di jendela terpisah di bawah grafik harga. ROC diplot dengan garis nol yang membedakan nilai faktual dan negatif. Nilai kasatmata menunjukkan tekanan beli atau saat-saat ke atas, sedangkan nilai negatif di bawah nol menunjukkan tekanan jual atau saat-saat penurunan. Meningkatnya nilai di salah satu arah, kasatmata atau negatif, menawarkan momentum yang meningkat, dan bergerak kembali ke nol menunjukkan berkurangnya saat-saat.
Zero line crossover dapat digunakan untuk memberi sinyal pergeseran tren. Bergantung pada nilai n yang digunakan, sinyal ini mungkin datang lebih awal dalam pergantian tren (nilai n kecil) atau sangat telat dalam pergeseran tren (nilai n lebih besar). ROC rentan terhadap tipuan, utamanya di sekitar garis nol. Oleh sebab itu, sinyal ini biasanya tidak dipakai untuk tujuan perdagangan, melainkan untuk sekadar mengingatkan pedagang bahwa pergeseran tren mungkin sedang berlangsung.
Level overbought dan oversold juga digunakan. Level-level ini tidak tetap, tetapi akan beraneka ragam menurut aset yang diperdagangkan. Pedagang melihat untuk menyaksikan nilai ROC apa yang menciptakan pembalikan harga di kurun lalu. Seringkali pedagang akan memperoleh nilai positif dan negatif di mana harga berbalik dengan beberapa keteraturan. Ketika ROC meraih pembacaan ekstrem ini lagi, penjualakan berhati-hati tinggi dan melihat harga mulai berbalik untuk mengonfirmasi sinyal ROC. Dengan adanya sinyal ROC, dan harga berbalik untuk mengkonfirmasi sinyal ROC, perdagangan dapat diperhitungkan.
ROC juga biasa digunakan selaku indikator divergensi yang menunjukan kemungkinan pergeseran tren yang mau tiba. Divergensi terjadi dikala harga saham atau aset lain bergerak ke satu arah sementara ROC-nya bergerak ke arah yang bertentangan. Misalnya, bila harga saham naik selama periode waktu sementara ROC bergerak semakin rendah, maka ROC menawarkan divergensi bearish dari harga, yang mengambarkan kemungkinan pergeseran tren ke segi bawah. Konsep yang sama berlaku jikalau harga bergerak turun dan ROC bergerak lebih tinggi. Ini mampu pertanda harga bergerak ke atas. Divergensi yaitu sinyal pengaturan waktu yang populer buruk alasannya divergensi dapat bertahan usang dan tidak selalu menciptakan pembalikan harga.
Sumber mesti di isi