Teknik menulis sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mampu disusun lebih mudah dengan cara menyusun alur apalagi dahulu. Alur sering dipakai selaku salah satu bentuk kerangka tulisan. Alur mampu dipakai sebagai penyederhana dalam menuangkan ide yang mau ditulis.
Teknik menulis berdasarkan alur menciptakan KTSP menurut 4 poin, yakni meyusun analisis konteks, penyusunan itu sediri dan legalisasi. Satu poin embel-embel lagi, ialah pelaksanaan. Prinsip alur dalam penulisan buku latih prinsipnya sama. Pembeda dari prisip ini terletak pada isi dan konsentrasi yang diadaptasi oleh jenjang pendidikan dan kurikulum.
KTSP sebagai buku tutorial para guru mendidik belum dewasa. Sedangkan buku ajar, yang isinya telah diadaptasi dengan KTSP dan kurikulum dimanfaatkan sebagai media mencar ilmu. Buku yang dikhususkan untuk membuat lebih mudah akseptor latih untuk mengetahui tujuan satuan pendidikan. Dalam teknik menulis buku, seorang penulis buku asuh tidak boleh seenaknya, sebab syarat dari buku asuh yaitu menyelaraskan kurikulum dan KTSP dengan bahasa dan uraian yang mudah dipahami. Untuk mempelajari lebih lanjut perihal penulisan alur KTSP, berikut yakni beberapa ulasan lebih rincian ihwal alur penyusunan KTSP.
Analisis Konteks
Alur pertama sebagai analisis konteks yang paling utama yakni membuat suatu tim pengembang kurikulum satuan pendidikan. Dalam satu Tim tersebut, berisikan ketua yayasan, kepala sekolah, guru, pengawas dan komite sekolah. Beberapa masalah, satu tim tidak selengkap seperti yang aku jabarkan. Terutama untuk satuan pendidikan yang berstatus negeri.
Tugas tim pengembang kurikulum meninjau, mempelajari dan menganalisis dokumen. Adapun peran lain, yaitu melakukan penganalisis kondisi peserta latih, pendidik, sarana-prasarana. Tugas tersebut yang terlihat mirip biasa, namun tugas tersebut suatu tantangan yang dihadapi oleh tim pengembang sebelum dituangkan dalam sebuah buku.
Analisis tidak hanya berkonsentrasi pada peserta didik, juga melakukan tinjauan tenaga administrai. Termasuk mengenalisis lingkungan sekolah, meliputi komite sekolah, dinas pendidikan, dewan pendidikan dan kondisi lingkungan sosial budaya ditempat tersebut. Di dalam tingkat satuan pendidikan, analisis konteks memang sungguh diharapkan, guna untuk mengidentifikasi persyaratan kompetensi lulusan yang mau dicapai dan menyaksikan persyaratan isi. Harapannya, mampu dipakai sebagai contoh penyusunan kurikulum yang sempurna.
Penyusunan Dokumen KTSP
Alur kedua yaitu melaksanakan penyusunan KTSP sesuai dengan kurikulum dan mengacu pada analisis konteks yang sudah disepakati. Selama melakukan proses penyusunan dokumen, kepala sekolah sebagai pimpinan yang penting, selaku pemilik keputusan paling tinggi. Rapat diikuti oleh seluruh anggota sekolah, yang mencakup guru, staf administrasi sampai petugas kebersihan. Tujuannya, semoga semua yang pegawai dan pekerja mengerti kerja, tugas dan visi misi sekolah. Semua pihak sekolah diharapkan terlibat dalam proses pengerjaan dokumen.
Penyusunan dokumen boleh mendatangkan narasumber dari pihak lain. misalnya melibatkan komite sekolah, atau mendatangkan pembicara dari instansi lain yang berpengalaman dibidangnya. Meskipun tidak menutup kemungkinan rapat kerja (raker) ini mampu dilakukan sendiri, tanpa mendatangkan dari pihak luar.
Langkah selanjutnya yaitu, draf kurikulum yang sudah dibuat, lalu dilaksanakan pengkajian ulang. Pengkajaian seperti ini sangat penting, maksudnya untuk mengukur kekurangan dan keunggulan sebelum disahkan dan dipraktekkan. Selama belum disahkan, draf mampu direvisi.
Pengesahan
Draf kurikulum yang sudah simpulan, mampu pribadi disahkan. Untuk sekolah-sekolah swasta, yang masih dalam naungan yayasan, maka pengukuhan dapat disahkan oleh ketua yayasan. Sedangkan untuk forum pendidikan milik pemerintah, pengakuan dikerjakan pribadi oleh dinas pendidikan.
Cara umum mengesahkan draf kurikulum mampu dilaksanakan dengan menyaksikan kelayakan KTSP yang sudah disusun bantu-membantu. Bisa juga dengan cara mengajukan biar disahkan oleh dinas pendidikan, atas sepengetahuan dan dimengerti oleh ketua yayasan, jika itu swasta. Atau bisa juga dengan cara menunjuk dinas pendidikan yang berwenang untuk mengesahkan dokumen kurikulum yang sudah dibuat.
Pelaksanaan Penyusunan KTSP
Ketika alur tersebut telah terealisasi dan disahkan, tahap berikutnya yaitu pelaksanaan. KTSP yang telah disusun diaplikasikan dalam dunia pendidikan. selama proses pelaksanaan di lapangan, semua guru, staf karyawan dan kepala sekolah bertanggungjawab secara bantu-membantu.
Itulah keempat alur menciptakan KTSP. Semoga dasar tersebut dapat menolong kita menguasai teknik menulis buku didik yang sejalan dengan kurikulum dan KTSP. Berangkali ada yang belum paham wacana isi KTSP secara garis besarnya apa saja. Setidaknya ada sekitar 7 komponen penting, yang mencakup kalender pendidikan, visi dan misi, silabus, RPP, muatan kurikulum dan struktur. Dari semua itu masuk terangkum dalam KTSP. Sekian, agar berfaedah.
[Elisa]
Referensi :
- Nugraha, Ali, dkk. 2015. Pedoman Penyusunan Standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Anak Usia Dini. Direktorat Pembinan Pendidikan Anak Usia Dini : Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- http://www.membumikanpendidikan.com/2015/01/proses-penyusunan-kurikulum-tingkat.html. Diakses pada hari Senin, 27 Juni 2016, Pukul 22.26 WIB
Sumber harus di isi