Cara Membuat Buku: Dari Ide Sampai Dijilid Penerbit Buku

Cara membuat buku perlu dilakukan oleh penulis dan penerbit buku sampai setiap buku harus mempunyai isi yang mempesona sehingga pembaca kepincut untuk mendalami isinya.


Cara membuat buku yang baik ialah cara membuat buku yang bisa mentransformasikan isinya dari penulis ke pembacanya. Oleh alasannya itu, seorang penulis buku yang bagus, hendaknya mampu memposisikan dirinya sendiri selaku pembaca, sehingga ia dapat menganalisa tulisannya apakah tulisan tersebut bisa diketahui oleh pembaca, atau justru sebaliknya.


Cara menciptakan buku tidak dapat dibilang gampang atau susah.  Hanya saja, dalam pembuatannya ada beberapa langkah yang apabila dibarengi akan memudahkan dalam penulisan sebuah buku.  Berikut ialah 10 langkah dalam membuat buku dari pandangan baru sampai penjilidan.


1. Gagasan atau Ide


Langkah pertama yang mesti diambil yakni menghimpun ide atau gagasan dalam menulis buku. Misalnya, wangsit untuk membuat buku paduan praktik kerja lapangan. Gagasan ini mucul dikarenakan adanya fenomena yang berjalan di kawasan melakukan pekerjaan .


Fenomena yang berjalan ialah tidak adanya pelatih untuk memberi training kepada siswa maupun mahasiswa yang mengikuti program PKL di daerah kerja tersebut.


Fenomena tersebut melahirkan sebuah ide menawan ialah cara menciptakan buku bimbingan aktivitas praktik kerja lapangan yang harus dilakukan oleh penerima PKL. Dengan demikian, akseptor PKL mendapatkan info tertulis dari buku panduan tersebut, tanpa perlu melibatkan terlampau banyak karyawan yang masih mesti melakukan tugas lain.


2. Fokus pada Gagasan


Tahap selanjutnya, saat melaksanakan cara menciptakan buku, penulis dan penerbit buku mesti konsentrasi dan mengamati pada gagasan yang sudah diciptakan. Fokus pada ide ini bermakna menyelami lebih dalam perihal ilmu dan pemahaman dari gagasan yang hendak kita tulis dalam buku.


Apabila kita telah menetapkan gagasan apa yang hendak kita diskusikan, untuk memperkuat ilmu yang hendak kita representasikan dalam buku yang hendak ditulis, kita mampu memperbesar rujukan dari sumber lain, tentunya dengan mencantumkan sumber goresan pena agar tidak dianggap sebagai plagiator.


3. Membuat Kerangka Buku


Seperti halnya suatu karangan, dalam melaksanakan cara menciptakan buku hendaknya dibuat kerangkanya apalagi dahulu.  Hal ini dikerjakan semoga penulisan terarah dan tetap konsentrasi pada gagasan yang akan disampaikan, tidak melenceng ke duduk perkara lain yang bahu-membahu tidak butuhdibahas dalam buku tersebut.


Kerangka juga memudahkan dalam penulisan dan penyusunannya. Dengan adanya kerangka dari buku yang mau dibentuk, penulis akan lebih terarah dalam menulis buku, sehingga isi dari buku tersebut akan tertuju jelas pada hal-hal yang mau dijelaskan.


4. Mulai Menulis Konsep


Saat pertama menulis buku, buku tersebut belum tentu sukses ditulis dengan baik.  Penulis semestinya menulis apa-apa yang ingin ia sampaikan melalui tulisan.  Akan namun jangan terlalu berbangga pada apa-apa yang sudah ia tulis.


Tulisan pertama intinya masih ialah tulisan ‘garang’ artinya goresan pena tersebut masih perlu dipelajari dan juga masih perlu dibenahi agar menjadi goresan pena yang lebih baik, yang dapat memberitahukan isinya dengan efektif.  Buku yang konsepsional akan memiliki hasil yang lebih baik ketimbang buku yang tidak dilandasi oleh desain sama sekali.


5. Pelajari tulisan


Hal yang paling sukar dikerjakan oleh seorang penulis, yakni menilai tulisannya sendiri.  Secara alamiah mereka dapat menilai bahkan mengritik goresan pena orang lain, akan namun mereka acap kali kurang mampu menilai goresan pena mereka terlebih mengritik goresan pena mereka sendiri.


Kendati demikian, sesudah menulis suatu buku, seharusnya tulisan itu dibaca kembali.  Biasanya, saat membaca kembali isi buku yang telah kita tulis, kita akan memperoleh banyak kesalahan dalam goresan pena tersebut.


Untuk lebih meyakinkannya, selaku penulis dari suatu buku, ada lebih baiknya kita meminta beberapa orang untuk membaca buku yang sudah kita tulis.  Orang-orang tersebut dapat kita minta pendapatnya dan memberi tahu kesalahan-kesalahan yang ada pada buku, dengan demikian kita akan lebih mudah dalam memperbaikinya.


6. Improvisasi Tulisan


Setelah mempelajari tulisan yang telah ada dan mengenali adanya kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam tulisan, atau justru dalam tulisan tersebut terdapat hal-hal yang kurang perlu sehingga harus dieliminasi dari isi buku.


Kita harus mengimprovisasi goresan pena tersebut.  Caranya, pastinya dengan mengeliminasi hal yang dianggap kurang penting, memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penulisan maupun penyusunan buku, serta menentukan kosakata yang lebih baik, lebih efisien tetapi tidak mengurangi estetika dalam pengemasan tulisannya.


7. Revisi


Revisi perlu dijalankan untuk memperbaiki semua goresan pena. Dalam beberapa masalah, biasanya dikala revisi banyak penulis mengatakan revisi sama dengan penulisan ulang sebagian maupun seluruh isi buku. Revisi ini bertujuan untuk membuat suatu karya tulis semoga lebih baik dari sebelumnya.


Di penerbit buku sendiri, penulis diberi potensi untuk melakukan revisi bila penulis belum yakin dengan mutu tulisannya.


Baca juga Teknik Menulis: Ini Tata Cara Penulisan Huruf Yang Baik dan Benar


8. Pengeditan


Ketika revisi telah dilaksanakan, hal terakhir dalam menulis buku yakni ‘editing’ atau pengeditan.  Pengeditan dilaksanakan untuk membenahi penulisan (jika ada penulisan ataupun penggunaan kosakata yang salah) juga membenahi tata letak tulisan dan penyusunan goresan pena tersebut supaya mempunyai estika yang dapat menarik minat pembacanya.


Ketika pembaca sudah mempunyai minat untuk mengenali isi dari tulisan tersebut, maka akan lebih mudah bagi mereka mengerti maksud dari tulisan yang kita buat.


9. Proses Lay-out dan Desain Cover


Penampilan dari sebuah buku sangatlah menghipnotis penyampaiam gosip yang terkandung di dalamnya.  Untuk itulah, selain isi, bungkus dari buku tersebut perlu diperhatikan lebih serius.  Paduan warna, kesesuaian jenis huruf, ketepatan ukuran aksara, penggunaan table, grafik, gambar dan lain sebagainya juga menentukan mutu buku yang dibentuk.


Tampilan isi buku yang mempesona (dengan adanya perpaduan warna, animasi, dsb) akan merangsang indera pelihat agar tidak jenuh ketika membaca buku tersebut. Dengan demikian, isi pun akan gampang tersampaikan. Proses Layout dan desain cover bisa dikerjakan oleh penerbit buku


Hal lain yang mesti diamati yaitu desain cover. Jilid buku, mesti dirancang mewakili informasi yang terkandung dari isi buku tersebut. Cover yang menarik dapat menumbuhkan minat untuk mengenali lebih lanjut apa yang disampaiakan dalam isi.


10. Penjilidan


Setelah penyususnan buku telah selesai, maka buku pun siap dijilid.  Telah banyak kawasan yang menunjukkan jasa penjilidan sehingga Anda dapat menggunakan jasa tersebut, misalnya di tempat foto kopi atau percetakan.  Atau jika memungkinkan, Anda dapat menjilid sendiri, jika Anda bisa untuk itu.


Namun telah banyak penerbit yang terjangkau dan berkualitas tinggi. Sehingga kita dapat menggunakan jasanya biar buku kita lebih terlihat bermutu dan tidak sembarang pilih.


Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku dan sedang mencari penerbit buku? Dengan menjadi penulis kami, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini [Khairul Maqin]


 


Anda TAK HARUS PUNYA NASKAH siap cetak untuk mendaftarkan diri Makara Penulis di penerbit buku kami. Dengan mendaftarkan diri, Anda bisa konsultasi dengan Customer Care yang siap membantu Anda dalam menulis sampai menerbitkan buku. Maka, Anda tak perlu ragu untuk secepatnya MENDAFTAR. Silakan isi form di laman ini. 🙂


Jika Anda mengharapkan EBOOK GRATIS perihal CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download



Sumber mesti di isi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama