Daftar Isi
Hipotesis Statistik. Kamu sedang melaksanakan penelitian kuantitatif? Sedang mengerti perihal hipotesis statistik, namun masih terasa kesulitan? Nah, kali ini kami akan membantumu untuk mengetahui mengenai hipotesis statistik, dari pemahaman, perbedaan, macam, dan contohnya. Supaya kau makin gampang memahami perihal hipotesis statistik, simak sampai bawah ya!
Pengertian Hipotesis
Bab ini akan membicarakan mengenai pengertian dari hipotesis, ciri-ciri, fungsi, dan keuntungannya.
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yakni Hypo dan Thesis. Hypo berarti lemah, kurang, atau di bawah, sedangkan Thesis mempunyai arti teori atau pernyataan yang dihidangkan dengan bukti. Dapat dikatakan bahwa hipotesis yaitu sebuah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih diperlukan pembuktian, atau prasangka sementara perihal suatu hal.
Pengujian hipotesis ialah sebuah proses untuk menguji sebuah hipotesis tersebut diterima atau ditolak untuk menjadi parameter dari sebuah populasi dalam penelitian. Tujuan dilaksanakan pengujian hipotesis yaitu guna menerima hasil yang berbentukpenentuan parameter dari suatu penelitian kuantitatif yang membutuhkan pembuktian.
Penelitian kuantitatif mensyaratkan suatu observasi tersebut dengan adanya hipotesis. Hipotesis tersebut akan diuji kebenarannya, mampu berbentukditerima atau ditolak. Nah, untuk menguji kebenaran dari suatu observasi kuantitatif maka harus menguji hipotesis statistik. Namun, sebelum kita memahami hipotesis statistik, perlu dikenali bahwa hipotesis yang baik itu mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut bisa kau pelajari di bawah ini.
2. Ciri-ciri Hipotesis yang Baik
Ada beberapa ciri-ciri yang menawarkan bahwa hipotesis tersebut baik. Ciri-cirinya mirip di bawah ini.
- Hipotesis mesti sesuai dengan fakta
- Hipotesis harus mampu menerangkan fakta
- Hipotesis harus menyatakan kekerabatan
- Hipotesis harus sesuai dengan ilmu
- Hipotesis mesti mampu diuji
- Hipotesis mesti sederhana
3. Fungsi Hipotesis
Hipotesis merupakan syarat utama dalam penelitian kuantitatif. Hipotesis memiliki beberapa fungsi dalam melancarkan suatu penelitian. Fungsinya mampu dirinci selaku berikut.
- Membantu membuat kerangka penyusunan simpulan observasi
- Membantu proses pengujian kebenaran teori
- Membantu mengarahkan proses observasi
- Memberikan gagasan baru dalam pengembangan teori
- Memberikan klarifikasi sementara perihal tanda-tanda-gejala
- Memudahkan perluasan wawasan pada sebuah bidang
- Memberikan gambaran contoh pada sebuah observasi
- Memberikan dasar dalam penyeleksian sampel
- Memberikan mekanisme yang harus dijalankan dalam observasi
- Memudahkan penyuguhan dalam penarikan simpulan
4. Manfaat penggunaan atau penetapan hipotesis
Ada beberapa manfaat yang didapatkan oleh peneliti ketika memakai atau menetapkan hipotesis dalam penelitiannya. Beberapa manfaatnya sebagai berikut.
- Hipotesis bisa selaku panduan dalam pengujian dan adaptasi antarfakta dan dengan fakta
- Hipotesis bisa menjadi alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta dalam observasi yang acak tanpa perlu koordinasi dalam sebuah satu kesatuan yang menyeluruh dan penting
- Hipotesis dapat memperkecil jangkauan dan memberikan batasan kerja suatu penelitian
- Hipotesis dapat menyiagakan peneliti pada hubungan antarfakta dan keadaan fakta yang kadangkala luput dari perhatian para peneliti.
Baca Juga: Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap
Pengertian Hipotesis Statistik menurut Ahli
1. Sheldon M. Ross (2017)
Hipotesis statistik yaitu sebuah pernyataan wacana sifat suatu populasi yang sering dinyatakan dalam parameter populasi.
2. Dictionary of Statistical Terms
Hipotesis statistik yaitu sebuah pernyataan tentang parameter atau distribusi dari probabilitas untuk suatu populasi yang sudah ditentukan, atau mampu dikatakan selaku prosedur probabilistik yang diperlukan untuk menghasilkan pengamatan.
3. John Kitchin (1994)
Hipotesis statistik adalah suatu klaim atau pernyataan formal tentang kondisi alam yang teratur dalam kerangka versi statistik.
Berdasarkan pertimbangan -usulan di atas, mampu diambil akhir bahwa hipotesis statistik adalah sebuah pernyataan atau prasangka yang belum terbukti tentang suatu hal, mampu berbentuksifat, fakta atau fenomena, dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur pada penelitian.
Pengertian Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik ialah sebuah praduga atau pernyataan mengenai satu atau lebih sebuah populasi dalam penelitian. Hipotesis statistik ialah salah satu cara pengujian dalam analisis dengan menggunakan sebagian data dari keseluruhan data pada penelitian kuantitatif.
Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan operasional dalam penelitian kuantitatif yang diterjemahkan dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang diharapkan oleh peneliti. Hipotesis statistik mampu berupa dua hal, adalah klarifikasi sementara atau prediksi ihwal sebuah hal yang akan diteliti. Hipotesis statistik tersebut mesti berhubungan dengan faktor-aspek keseluruhan data yang digunakan.
Hipotesis menjadi sebagai prediksi dikala hipotesis tersebut menunjukkan gambaran ihwal sebuah fenomena sosial ke depan. Sedangkan hipotesis tersebut menjadi sebagai penjelasan sementara saat hipotesis tersebut menampung adanya kekerabatan atau tidak antarvariabel, atau memberikan citra tentang sebab akibat pada variabel-variabel tersebut.
Hipotesis yang dipakai dalam hipotesis statistika adalah statistika inferensial. Statistika inferensial yaitu metode statistik yang digunakan dalam menganalisis data sampel yang alhasil akan digeneralisasikan pada populasi dari sampel tersebut berasal. Bentuk dari hipotesis statistik mampu berupa satu variabel, seperti, normal, binomial, dan poison, atau nilai dari suatu parameter, adalah, varians, mean, persyaratan deviasi, dan proporsi.
Baca Juga: Teknik Analisis Data: Pengertian, Macam, dan Langkah-langkahnya
Jenis-jenis Hipotesis
Jenis-jenis hipotesis statistika dibagi menjadi 2, ialah seperti di bawah ini.
1. Hipotesis Nol atau Null hypothesis (H0)
Hipotesis nol yaitu berbentukpernyataan yang tidak ada perbedaan parameter atau karakteristik dalam populasi. Pada hipotesis nol selalu mengandung data yang ada di tingkat populasi, dan biasanya ditandai dengan tanda sama dengan “=”.
Contohnya seperti di bawah ini.
- Hipotesis nol (H0): “x sama dengan y”.
- Hipotesis nol (H0): “x setidaknya y”.
- Hipotesis nol (H0): “x paling banyak y”
2. Hipotesis Alternatif atau Alternative Hypothesis (H1)
Hipotesis Alternatif (H1), yakni berupa pernyataan yang berlawanan dengan H0. Hipotesis alternatif bisa menunjukkan perbedaan dua kelompok, dan juga mampu menjelaskan korelasi antarvariabel. Contohnya mirip di bawah ini.
- Hipotesis alternatif (H1): “x kurang dari y”
- Hipotesis alternatif (H1): “x tidak sama dengan y”
- Hipotesis alternatif (H1): “x lebih besar dari y”
Hipotesis alternatif dibagi menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut.
- Hipotesis nondireksional atau tak terarah (Nondirectional Hypothesis) ialah menegaskan satu nilai yang berlawanan dengan nilai yang lain. Selain itu, disebut juga hipotesis 2 sisi. Ditandai dengan tanda tidak sama dengan “≠”.
- Hipotesis Direksional atau terarah (Directional Hypothesis) ialah menegaskan bahwa ada satu ukuran yang lebih kecil atau lebih besar dibandingkan ukuran yang lain dengan sifat serupa. Selain itu, disebut juga dengan hipotesis 1 sisi, ditandai dengan lebih kecil “<” atau lebih besar “>”.
Perbedaan Hipotesis Statistik & Hipotesis Penelitian
Hipotesis statistik berlawanan dengan hipotesis observasi. Bagaimana perbedaan antara keduanya? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yaitu sebuah pernyataan atau prasangka yang belum terbukti mengenai suatu populasi dalam observasi yang dinyatakan dengan angka-angka statistik. Contohnya mengenai penelitian Hubungan antara usia dan kepuasan kerja perusahaan X. Hipotesis statistiknya mirip di bawah ini.
H0: p = 0
H1: p ≠ 0
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis observasi yaitu prasangka sementara atau jawaban sementara dari suatu masalah yang berupa pernyataan. Hipotesis observasi merupakan pernyataan yang dibuat oleh peneliti saat berspekulasi atau menerka suatu hal secara kongkret dan dapat diuji pada suatu observasi.
Contohnya mengenai observasi wacana Hubungan antara keaktifan mahasiswa di organisasi dan tingkat IPK. Hipotesisnya yaitu sebagai berikut.
H1: Ada relasi yang signifikan antara mahasiswa yang aktif mengatur dan menjadi eksekutif organisasi
H2: Ada hubungan signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi untuk mencapai tingkat IPK minimum
H3: Ada hubungan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif mengatur dan memimpikan pekerjaan yang diinginkan sehabis lulus
H4: Ada relasi yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan lama kuliah 4 tahun
Baca Juga: Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh
Macam-macam Hipotesis
Hipotesis dibagi dalam 4 macam menurut bentuknya. Di bawah ini ialah penjelasan 4 macam-macam hipotesis tersebut.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif ialah sebuah balasan atau pernyataan sementara pada sampel dalam suatu kelompok yang memiliki beberapa perbedaan di dalamnya. Pada hipotesis deskriptif ini mampu memperlihatkan kekerabatan antara variabel secara implisit. Selain itu, hipotesis deskriptif mampu disebut juga dengan praduga sementara kepada nilai suatu variabel tunggal dalam satu sampel, meskipun di dalamnya mampu jadi terdapat beberapa kategori.
2. Hipotesis Komparatif (Perbandingan)
Hipotesis komparatif ialah sebuah tanggapan atau pernyataan sementara pada sebuah rumusan duduk perkara pada dua sampel atau lebih dalam satu komparasi atau perbandingan. Pada hipotesis komparatif ini dapat dijalankan dengan 2 atau lebih sampel yang mampu berupa dua hal, yaitu;
- Komparasi tidak berhubungan (independen)
- Komparasi bekerjasama (related)
3. Hipotesis Asosiatif (Korelasional/Hubungan)
Hipotesis asosiatif yakni balasan-balasan atau pernyataan-pernyataan sementara pada suatu hubungan atau perkumpulan antara variabel satu dengan variabel lain dalam sebuah penelitian. Hipotesis asosiatif disebut juga dengan hipotesis yang mengukur kekuatan kekerabatan antardua variabel dalam suatu sampel penelitian. Pada hipotesis asosiatif terdapat hubungan yang tidak menunjukkan adanya sebab akhir.
4. Hipotesis Kausal
Hipotesis kausal yakni suatu tanggapan sementara atau dugaan pada rumusan dilema yang mempertanyakan bagaimana pengaruh faktor terhadap variabel respon. Selain itu, hipotesis kausal dapat dibilang sebagai hipotesis yang menyatakan hubungan karena akhir antara dua variabel atau lebih. Pada hipotesis kausalitas terdapat kekerabatan yang memperlihatkan adanya alasannya balasan.
Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap
Prosedur Pengujian Hipotesis
Tujuan utama statistik adalah menguji hipotesis. Contohnya dikala kau sedang melaksanakan penelitian dan memperoleh bahwa ternyata sebuah obat efektif dalam mengobati sakit kepala, akan tetapi kau tidak dapat mengulangi percobaan tersebut dan tidak ada yang yakin dengan hasil penelitianmu. Untuk itu, kamu mesti menerapkan pengujian hipotesis apalagi dulu.
Pengujian hipotesis yakni suatu proses yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan bukti dari sampel dan menunjukkan kerangka kerja untuk membuat penentuan terkait dengan populasi penelitian, ialah memperlihatkan sistem untuk memahami seberapa ahli seseorang dalam mengeksplorasi temuan yang diamati dalam sampel yang diteliti ke populasi dari mana sampel tersebut diambil (Davis & Mukamal, 2006).
Pada dasarnya, observasi kuantitatif itu menguji teori, sehingga hipotesis sungguh dibutuhkan dalam untuk pengujian teori tersebut. Pengujian hipotesis statistik haruslah diuji, alasannya adalah mampu menentukan sebuah teori tersebut diterima atau ditolak. Jika hipotesis tersebut diterima, pengujian tersebut membenarkan pernyataan tersebut, sedangkan apabila ditolak, maka ada penyangkalan dari pernyataan tersebut.
Pengujian hipotesis ialah langkah-langkah dalam statistik yang mengharuskan seorang analis atau peneliti untuk menguji tentang parameter populasi pada sebuah penelitian. Pengujian hipotesis digunakan untuk menganggap apakah hipotesis tersebut masuk logika atau tidak berdasarkan sampel data yang dipilih. Data sampel tersebut mungkin berasal dari populasi yang lebih besar, atau dari proses yang menciptakan data.
Ada 4 tahap dalam pengujian hipotesis. Langkah-langkahnya pengujian hipotesis mirip di bawah ini.
- Pertama, menyatakan dua hipotesis sehingga cuma ada salah satu yang benar
- Kedua, merumuskan rencana analisis, adalah menguraikan bagaimana data tersebut akan dievaluasi
- Ketiga, melaksanakan planning dan menganalisis data sampel secara fisik
- Keempat, menganalisis hasil dan menolak hipotesis nol (H0) atau menyatakan hipotesis nol (H0) tersebut masuk nalar berdasarkan datanya.
Contoh Hipotesis Statistik
1. Contoh Hipotesis Statistik Asosiatif (Korelasional)
Contoh hipotesis asosiatif atau korelasional, penjelasannya seperti di bawah ini.
- Ada korelasi antara tingkat disiplin mahasiswa dan nilai yang diperoleh.
H0: p ≤ 0
H1: p > 0
- Ada korelasi antara tingkat disiplin mahasiswa dan nilai yang diperoleh; yaitu semakin tinggi disiplin mahasiswa, maka nilai yang mau didapatkan akan makin tinggi pula.
H0: p ≤ 0
H1: p > 0
2. Contoh Hipotesis Statistik Kausalitas (Sebab akhir)
Contoh hipotesis kausalitas atau karena balasan penjelasannya mirip di bawah ini.
- Ada pengaruh antara tingkat kesadaran dengan pengetahuan konsumen
H0: β = 0
H1: β ≠ 0
Pada hipotesis di atas angkat yang bukan nol nilainya bisa jadi negatif, mampu juga nyata. Digunakan pada hipotesis tak terarah, dengan menolak H0, pengaruhnya mampu jadi kasatmata, mungkin negatif.
- Ada efek antara ukuran perusahaan dengan efektivitas karyawan
H0: β = 0
H1: β ≠ 0
3. Contoh Hipotesis Statistik Komparatif (Perbedaan)
Contoh hipotesis komparatif atau perbedaan penjelasannya mirip di bawah ini.
- Apakah terdapat perbedaan produktivitas karyawan perusahaan A sebelum dilatih dengan setelah dilatih
- Uji satu pihak (pihak kiri)
H0: μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dilatih dengan setelah dilatih)
H1: μ1 < μ2 (produktivitas karyawan sebelum dilatih lebih kecil dibandingkan dengan sesudah dilatih)
- Uji satu pihak (pihak kanan)
H0: μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dilatih dengan sehabis dilatih)
H0: μ1 > μ2 (produktivitas karyawan sebelum dilatih lebih besar daripada sesudah dilatih)
- Uji dua pihak
H0: μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dilatih dengan sehabis dilatih)
H0: μ1 ≠ μ2 (terdapat perbedaan produktivitas karyawan sebelum dilatih dibandingkan dengan sehabis dilatih)
Prosedur Penyusunan Hipotesis Statistik
Hipotesis harus disusun sebaik-baiknya, dan dalam penyusunannya mesti mengamati faktor-aspek tertentu. Faktor-faktor tersebut mampu kamu dipelajari di bawah ini.
- Hipotesis haruslah dinyatakan dalam kalimat pernyataan atau deklaratif
- Hipotesis haruslah dirumuskan secara padat dan jelas
- Hipotesis haruslah mampu diuji kebenarannya
- Hipotesis haruslah menyatakan pertautan antarvariabel atau lebih
Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya
Kesalahan dalam Uji Hipotesis
Kemungkinan kesalahan dalam pengujian hipotesis ada 2 hal. Kesalahan tersebut bisa diketahui mirip di bawah ini. Sugiyono (2008:88) dinukil dari pitpitglu.blogspot.com, menerangkan 2 kesalahan tersebut.
1. Kesalahan Tipe I
Kesalahan tipe I ialah sebuah kesalahan jika menolak hipotesis nol (H0) yang benar, yang sebaiknya diterima. Pada hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan “a”.
2. Kesalahan Tipe II
Kesalahan tipe II adalah suatu kesalahan bila menerima hipotesis yang salah, yang semestinya ditolak. Pada hal ini, tingkat kesalahan dinyatakan dengan “b”.
Sumber harus di isi