Daftar Isi
Akronim. Apakah kau pernah mendengar wacana hal lini? Kebanyakan orang masih kesulitan membedakan akronim dan akronim. Sekilas tampak sama, namun keduanya berlawanan. Bahkan sedikit orang yang masih keliru menyebutkan keduanya. Agar kau nggak keliru mengenali kependekan dan kependekan, berikut ini yakni ulasan lengkapnya.
Pengertian Akronim Menurut Ahli
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, akronim dan akronim berbeda. Secara singkat, singkatan yakni bagian dari kependekan. Apa itu singkatan? Kaprikornus singkatan yakni proses pemendekan kata yang diambil dari tiap kata maupun suku kata sehingga menjadi sebuah kata yang mampu dibaca.
Berikut pengertian dari beberapa jago:
1. Kridalaksana
Menurut Kridalaksana, akronim yaitu akronim yang berupa campuran huruf, suku kata, atau bab lain yang ditulis dan dilafalkan selaku kata. Bukan asl, penggabungan dan pelafalannya harus sesuai kaidah fonotaktik bersangkutan.
2. Hareun Ana
Dinukil dari karya Hareun Ana, berjudul “Akronim dalam Bahasa Indonesia Tinjauan Linguistik dan Sosio-politis Perkembangannya”, dalam Dictionary Language and Linguistic diartikan, “acronyms are words formed from the initial letters of the words in phrase.”
3. Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary
Kemudian Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary, menerangkan singkatan yakni: “acronyms is a word formes from the initial, syllables or letters of other words.”
4. Rahman
Serupa dengan pemahaman tersebut, Rahman pun menandakan kependekan yaitu hasil adonan silabel kata aksara dari aying golongan kata atau pun campuran silabel kata dalam frase.
5. KBBI
Nah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akronim dijelaskan sebagai singkatan yang berupa gabungan abjad atau suku kata atau bab lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Walaupun awalnya hal ini kurang familiar di kelompok penduduk , tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kependekan mulai dipakai dalam keseharian. Selain di lingkungan formal, abreviasi juga digunakan di lingkungan isu atau di kehidupan sehari-hari. Bahkan nggak sedikit lo kependekan yang berfungsi sebagai humor. Makara kependekan mempunyai beberapa fungsi, buan sekadar akronim kata. Sejauh fungsi singkatan adalah penyingkat frase atau nama, semboyan, dan media humor.
Baca Juga: Inilah 6 Jenis Paragraf yang Wajib Anda Ketahui
Fungsi Akronim
1. Akronim sebagai penyingkat nama
Seperti yang diketahui selama ini, daya ingat manusia secara universal sangat terbatas. Keterbatasan tersebut mendorong insan untuk mencari alternatif dalam mengenang sesuatu. Nah, cara paling mudah adalah dengan membuat abreviasi. Makara kata-kata dipendekan supaya lebih gampang dikenang. Pemendekan itu bisa akronim, belahan, kontraksi, lambang karakter, atau kependekan.
Misalnya nih, menghafal Ipoleksosbudhankam lebih gampang dibandingkan dengan menghafal kata ideologi, politik, ekonomi, sosial, pertahanan, dan keamanan secara berurutan. Contoh lainnya, kata Damri lebih gampang dikenang dibandingkan dengan Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia, nama Hamka jauh lebih familiar ketimbang Haji Abdul Malik Karim Amrullah.
2. Akronim selaku semboyan dan media humor
Selain difungsikan sebagai penyingkat nama, kependekan juga memiliki fungsi sebagai media humor atau semboyan. Bila kamu amati, singkatan mampu didapatkan dengan mudah seluruh Indonesia. Sebagai teladan, warga Kabupaten Kediri mempunyai semboyan Bersinar Terang yang memiliki arti bersih, menarik, tertib, dan aman.
Kemudian ada juga kota Jombang dikenal dengan semboyan selaku Kota Beriman adalah bersih, indah, dan aman. Kota Sampang yang memang masyarakatnya mempunyai mata pencaharian sebagai pelaut menyebut kotanya dengan Bahari (higienis, manis, serasi, kondusif, rapi, dan indah).
Menukil Haerun Ana, Kota Pasuruan yang melahirkan satria nasional memiliki semboyan Untung Surapati yang mempunyai arti ulama, nelayan, tani, umarok, niagawan, generasi muda, bersamaan upayakan ramai-ramai membangun Pasuruan aman tertib dan indah. Nah, coba perhatikan kota kawasan tinggalmu deh. Besar kemungkinan kota tersebut mempunyai semboyan tertentu yang bisa digolongkan selaku singkatan.
Kalau singkatan sebagai media humor lazimnya bersifat lebih santai dan sebatas guyonan. Akronim ini dipakai untuk memperkuat relasi sosial. Namun mesti ditentukan bahwa kependekan tidak mengakibatkan konflik. Contohnya:
Himapala = himpunan mahasiswa paling lama
Simanse = simpanse pakai batik
Sekwilda = sekitar daerah dada
APEC = Asosiasi pedagang eceran
FIP = Fakultas Ilmu Pelawak
Baca Juga: 15 Macam Tanda Baca: Penggunaan, Fungsi, Contoh, dan Cara Penulisan
Macam-Macam Akronim
Menurut Kridalaksana, singkatan terbagi menjadi beberapa penjabaran. Makara macam abreviasi ada banyak, tidak hanya satu. Apa saja macam-macamnya? Dikutip dari Jurnal Literasi Volume 2 Nomor 2 bulan Oktober 2018, Yosi Lida Arisanti menciptakan menuliskan klasifikasi kependekan dalam “Penggunaan Akronim dan Singkatan dalam Media Sosial Facebook di Kalangan Remaja Sekolah Menengan Atas Plus Multazam”:
1. Pengekalan Suku Pertama dari Tiap Komponen
Jenis ini diambil dari pengekalan suku pertama tiap unsur, contohnya kependekan Orba yang berasal dari dua kata ialah orde dan gres.
2. Pengekalan Suku Pertama Komponen Pertama dan Pengekalan Kata Seutuhnya
Sementara itu macam jenis ini dibentuk dari pengekalan suku pertama dari bagian pertama. Setelah itu dibentuk pengekalan seutuhnya. Contoh: angair yaitu kependekan dari angkutan air.
3. Pengekalan Suku Kata Terakhir dari Tiap Komponen
Nah, jenis ini yakni pengekalan suku terakhir dari tiap unsur. Contoh: gatrik yang diambil dari kata tenaga listrik.
4. Pengekalan Suku Pertama Dari Komponen Pertama, Kedua, dan Huruf Pertama dari Komponen Selanjutnya
Akronim ini diambil dari suku pertama dari bagian pertama, kedua, dan aksara pertama dari bagian berikutnya. Contoh jenis ini, Gapeni= adonan pengusaha apotek nasional
5. Pengekalan Suku Pertama Tiap Komponen dengan Pelesapan Konjungsi
Terdiri dari suku pertama tiap bagian dengan pelesapan konjungsi, contoh jenis ini ialah Anpuda= Andalan sentra dan daerah.
6. Pengekalan Huruf Pertama Tiap Komponen Frasa, Kemudian Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Terakhir
Contoh dari jenis ini yaitu Aika = Arsitek Insinyur Karya. Kaprikornus akronim tersebut diambil dari karakter pertama tiap komponen frasa. Kemudian pengekalan dua huruf pertama komponen terakhir.
7. Pengekalan Dua Huruf Pertama Tiap Komponen
Salah satu pola jenis ketujuh yaitu Unud = Universitas Udayana. Dibuat dari pengekalan dua karakter pertama tiap unsur
8. Pengekalan Tiga Huruf Pertama Tiap Komponen
Untuk pengekalan tiga karakter pertama, contohnya, Puslat = Pusat latihan.
9. Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Pertama Dan Tiga Huruf Pertama Komponen Kedua Disertai Pelesapan Konjungsi
Selain pengekalan dua huruf dan tiga abjad pertama tiap bagian, ada juga pengekalan dua aksara pertama bagian pertama dan tiga karakter pertama bagian kedua disertai pelesapan konjungsi. Contohnya abnon = abang dan none.
10. Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Pertama,Ketiga, Serta Pengekalan Huruf Pertama Komponen Kedua
Kemudian ada pula Pengekalan dua aksara pertama unsur pertama. Setelah itu ketiga serta pengekalan huruf pertama bagian kedua. Contohnya, Nekolim = Neokolonialisme
11. Pengekalan Tiga Huruf Pertama Komponen Pertama Serta Ketiga serta Pengekalan Huruf Pertama Komponen Kedua
Selanjutnya jenis yang terdiri dari pengekalan tiga huruf pertama unsur pertama serta ketiga serta pengekalan huruf pertama unsur kedua. Mislanya Nasakom = Nasional, Agama, Komunis.
12. Pengekalan Tiga Huruf Pertama Tiap Komponen dan Pelesapan Konjungsi
Contoh pengekalan tiga huruf pertama tiap bagian dan pelesapan konjungsi adalah Falsos = falsafah dan sosial.
13. Pengekalan Dua Huruf Pertama Komponen Pertama Dan Tiga Huruf Pertama Komponen Kedua
Jenis ini ini dibuat dari pengekalan dua abjad pertama bagian pertama. Tiga aksara pertama unsur kedua. Misalnya Jabar = Jawa Barat, Jatim = Jawa Timur, Jateng = Jawa Tengah
14. Pengekalan Empat Huruf Pertama Tiap Komponen Disertai Pelesapan Konjungsi
Selanjutnya, yang diambil dari pengekalan empat aksara pertama tiap bagian dibarengi pelesapan konjungsi, seperti singkatan Agitprop = agitasi dan propaganda.
15. Pengekalan Berbagai Huruf Dan Suku Kata yang Sukar Dirumuskan
Untuk beberapa tayang sulit, jenis ini mampu digunakan. Dengan mengekalkan banyak sekali abjad dan suku kata yang sukar dirumuskan. Contohnya Akaba= Akademi Perbankan.
16. Pengekalan Huruf Pertama Tiap Komponen
Jenis ini termasuk yang paling gampang dibentuk karena cuma mengekalkan huruf pertama tiap bagian. Contohnya KONI = Komite Olahraga Nasional Indonesia.
Baca Juga: 12 Penggunaan Huruf Kapital yang Benar dalam Buku dan Karya Ilmiah
Contoh-pola Akronim
Dinukil dari dokumen Pedoman penamaan, Singkatan, dan Akronim Instansi Pemerintah, berikut ini contoh beberapa instansi di Indonesia:
1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekon)
3. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra)
4. Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg)
5. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
6. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
7. Kementerian Pertahanan (Kemenhan)
8. Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
9. Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
10. Kementerian Perdagangan (Kemendag)
11. Kementerian Pertanian (Kementan)
12. Kementerian Kehutanan (Kemenhut)
13. Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
14. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
15. Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
16. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
17. Kementerian Sosial (Kemensos)
18. Kementerian Agama (Kemenag)
19. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
20. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan sebagainya.
Kaprikornus, kependekan nama instansi pemerintah merupakan kependekan dua kata atau lebih yang berupa campuran suku kata bagian-unsur nama tersebut. Akronim nama instansi pemerintah ditulis selaku sebuah kata yang diawali dengan karakter kapital, diikuti dengan karakter kecil, dan tidak diakhiri dengan tanda titik.
Jadi penulisan Bappenas lebih benar dibandingkan dengan penulisan BAPPENAS selaku abreviasi dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Selain mengikuti ketentuan di atas, pembentukannya mesti memperhatikan aspek-aspek fasilitas pengucapan, kesesuaian dengan santun bahasa, dan tidak menimbulkan ajukan.
Dari penjelasan hingga pola di atas, apakah kamu sudah paham? Setelah ini jangan salah lagi dalam menyebutkan kependekan atau singkatan, ya. Semoga bermanfaat.
Kontributor: Ana Widiawati (https://www.linkedin.com/in/ana-widiawati/)
Sumber mesti di isi